Popular Posts

Wednesday, November 22, 2006

EASTER = ISHTAR

EASTER = ISHTAR
Andre Widodo
© Talmid Ha'Mashiach

Shalom,

Kata ''Easter'' hanya satu kali terdapat di Alkitab versi King James Version. Kita akan menemukannya di Kisah 12:4.

Act 12:4 KJV
"And when he had apprehended him, he put him in prison, and delivered him to four quaternions of soldiers to keep him; intending after Easter to bring him forth to the people."

Sedangkan hari raya "Passover" atau "Pesach" atau "Pascha" dalam agama Yahudi adalah untuk mengingat hari pembebasan bangsa Yahudi dari perbudakan di Mesir. 


Yang menjadi pertanyaan sekarang ini adalah: 
Darimanakah asal mula "Easter"?

Mari kita bahas bersama.

Ketika Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, bangsa Israel memperingati hari itu dengan nama "Pesach". Ketika Tuhan menuntun bangsa Israel selama 40 tahun sebelum memasuki tanah Kanaan, Tuhan memberikan hukum-hukumNya kepada bangsa Israel. Salah satu hukum-Nya yang kita kenal sebagai 10 Hukum Taurat adalah larangan bagi bangsa Israel untuk membuat berhala dan larangan untuk menyembah kepada berhala.

Ulangan 5:7-9.
"Jangan ada padamu ilah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. angan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, YHVH Elohim-mu, adalah Elohim yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,"

Mengapa Tuhan memberikan hukum-hukumNya kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah Kanaan? Karena Tuhan mengetahui bagaimana perilaku dan sikap penduduk tanah Kanaan yang banyak dengan penyembahan berhala. Salah satu sesembahan penduduk Kanaan adalah dewi Asherah. Dalam bentuk jamaknya menjadi Asherim.

Asherah adalah dewi kesuburan penduduk Kanaan. Yang dimaksudkan dengan dewi kesuburan disini adalah semacam lambang seksual untuk bangsa Kanaan. Penyembahan kepada dewi Asherah ini erat hubungannya dengan praktek-praktek seksual. Dewi Asherah sering dibuat sebagai patung yang diukir dari kayu ataupun dari batu.

Berikut ini adalah gambar dari dewi Asherah.

The image “http://www.jesuswalk.com/gideon/images/asherah110X200.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.


Dalam 2 Raja 21:7 dijelaskan bagaimana Manasseh raja Yehudah jatuh ke dalam penyembahan berhala terhadap dewi Asherah.

Penyembahan dewi Asherah yang dilakukan oleh penduduk Kanaan, sebenarnya berasal dari tradisi di tanah Mesopotamia. Jika kita membaca Kejadian 10:9-10, kita akan mengetahui bahwa Nimrod adalah seorang yang gagah perkasa pada zamannya. Ia membangun peradaban di beberapa tempat, salah satunya di Babel atau di tanah Mesopotamia. Kisah Nimrod adalah kisah menyedihkan dimana ia menikahi ibunya sendiri yang bernama Semiramis.

Kita mundur dahulu ke Kejadian 3:15. Di ayat ini dijelaskan bahwa Tuhan bernubuat bahwa Tuhan akan memberikankan keturunan ilahi/Mesias dari keturunan seorang perempuan yang akan menghancurkan Satan. Dan Tuhan akan memulihkan kerajaanNya. Berita nubuat ini terus turun temurun sejak zaman Adam, Set, Enos dan seterusnya sampai kepada Nimrod. Untuk mendapatkan status sebagai mesias yang dimaksudkan di Kejadian 3:15, maka Nimrod menikahi Semiramis dan memproklamirkan bahwa Semiramis adalah keturunan yang dimaksudkan dalam Kejadian 3:15. Nimrod menyebut Semiramis sebagai istrinya dan sekaligus juga sebagai ibunya.

Dengan cara demikian, Nimrod juga menyebut dirinya sebagai Tuhan yang telah menjelma sebagai seorang anak manusia dan juruselamat dunia.Inilah awal mula penyembahan berhala di dunia ini.

Nimrod mengharuskan masyarakatnya menyembah dia sebagai "Sun-god", dan Nimrod menyebutkan dirinya sebagai "Baal", dalam bahasa Inggris "my Lord", dalam bahasa Ibrani "Eloah". Semiramis disebut sebagai "Baalti", dalam bahasa Inggris "my Lady", dalam bahasa Itali "Madonna".

Sebagai "Sun-god", Nimrod menampilkan dirinya sebagai tuhan dan raja. Dan membangun sistem keagamaan dengan pusat penyembahan kepada dirinya. Melihat hal ini, Semiramis mempunyai maksud lain untuk dirinya sendiri. Semiramis tidak puas hanya sebagai "Mother of God" tetapi ia ingin lebih dari itu. Maka Semiramis membunuh Nimrod.

Setelah membunuh Nimrod, Semiramis memproklamirkan dirinya sebagai "Queen of Heaven" sekaligus "Mother of God". Ia memerintah di Babylon untuk 41 tahun. Semiramis membuat sistem keagamaannya dengan hal-hal yang penuh mistik dan penuh dengan misteri. Tradisi "Queen of Heaven" ini terus berlangsung walaupun setelah Semiramis meninggal. Praktek okultisme ini terus berlangsung hingga zaman sekarang.

Sebagai bukti mari kita lihat beberapa hal di bawah ini :

  • Di Babylon.....Semiramis....Nimrod.
  • Di Kanaan......Ashtoreth.....Baal.
  • Di Mesir.........Isis................Osiris.
  • Di Yunani.......Aphrodite....Apollo.
  • Di India..........Devaki..........Krishna.
  • Di India..........Isi..................Iswara.
  • Di Romawi.....Fortuna........Jupiter.
  • Di Efesus........Diana.
  • Di China.........Shing Moo.

Beberapa tahun setelah membunuh Nimrod, Semiramis hamil dan melahirkan. Ia memberikan nama Tammuz kepada anaknya. Ayah kandung dari Tammuz tidak diketahui, lalu Semiramis menyebutkan bahwa Tammuz adalah reinkarnasi dari Nimrod.

Penyembahan kepada Semiramis sebagai "Queen of Heaven" ditentang oleh Tuhan.Lihat Yeremia 7:16-20, Yeremia 44:18.

Berikut ini adalah gambar dari Semiramis dan Nimrod.
The image “<a href=http://www.yahshvah.com/images/nimrodandsemiramis.jpg”>http://www.yahshvah.com/images/nimrodandsemiramis.jpg”</a> cannot be displayed, because it contains errors.

Dan berikut ini adalah peninggalan arkeologis dari Mesopotamia yang menggambarkan sosok Nimrod.

The image “http://www.ancientdays.net/images/nimrod-gilgamesh.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.

Lalu berikut ini adalah peninggalan arkeologis tentang Semiramis.

Photobucket

Dari Nimrod dan Semiramis inilah praktek okultisme dan penyembahan berhala menyebar. Hal ini terjadi karena kota-kota yang dibangun oleh Nimrod adalah kota-kota yang maju pada zamannya seperti Babel, Erech dan Accad.

Tradisi ini terus menyebar sampai ke tanah Kanaan, yang kita kenal dengan sebutan dewi Asherah. Ia melahirkan anak dewa, yang kemudian disembah oleh penduduk Kanaan sebagai Baal. Figur ibu dan anak yang disembah ini mengulang kesamaan pada penyembahan kepada Nimrod dan Semiramis.

Ketika bangsa Assyria menguasai tanah Kanaan, bangsa Assyria ini juga mempunyai dewi kesuburannya yaitu bernama dewi Ishtar. Tuhan menentang bentuk penyembahan seperti ini, yang menyembah figur ratu sorga dan anaknya yang dilambangkan sebagai dewa. Dapat dibaca di Yeremia 7:18 dan Yeremia 44:17,25. Penyembahan kepada Ishtar ini terus dilakukan penduduk Mesopotamia dan berlangsung sampai kepada zaman Nebuchadnezzar raja Babilonia.

Berikut ini adalah gambar dewi Ishtar pada zaman raja Nebuchadnezzar.

The image “<a href=http://www.kampf-der-seelen.org/mythen/ishtar.gif”>http://www.kampf-der-seelen.org/mythen/ishtar.gif”</a> cannot be displayed, because it contains errors.

Kita perhatikan, bahwa bentuk dewi kesuburan bernama Asherah sejak zaman bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dipimpin oleh Yosua sampai kepada zaman raja Nebuchadnezzar yang bernama dewi Ishtar, figurnya tetap sama.

Dan berikut ini adalah gambar pintu gerbang Ishtar bekas peninggalan kerajaan Babilonia yang kini telah direnovasi oleh pemerintah Irak.

http://www.rkcheung.com/Iraq/Ray%20Ishtar%20Gate.jpg

Penyembahan kepada Ishtar erat hubungannya dengan kesuburan. Selain kesuburan dalam konteks seksual, juga kesuburan dalam konteks bercocok tanam. Ketika lamanya siang dan lamanya malam dalam 1 hari mulai sama, penduduk Mesopotamia memahami bahwa ini adalah tanda berakhirnya musim dingin dan awal musim panas. Musim ini disebut dengan musim semi. Ini merupakan tanda dimulainya waktu untuk bertani. Adalah suatu tradisi dalam masyarakat paganisme di daerah Mesopotamia untuk menyembah menghadap ke timur, tempat matahari terbit, untuk penyembahan kepada dewa matahari, yaitu Baal dan juga menyembah kepada Ishtar untuk kesuburan tanah dan juga untuk kesuburan dalam praktek-praktek seksual. Penyembahan kepada Ishtar ini juga erat kaitannya dengan orgi.

Selanjutnya dalam tradisi setempat, hari penyembahan kepada Ishtar ditetapkan pada hari pertama dari musim semi, dan pada hari itu seluruh masyarakat keluar rumah untuk mencari telur-telur liar. Mengapa mencari telur? Karena bagi mereka telur adalah lambang kesuburan dan dimulainya kehidupan baru.

Tradisi kuno ini terus langgeng sampai masa Dark Ages. Masa Dark Ages adalah masa gereja mengalami toleransi terhadap tradisi-tradisi paganisme. Dalam pembahasan sejarah gereja, masa Dark Ages ini dimulai pada zaman gereja Pergamus , gereja Tiatira sampai dengan zaman gereja Sardis atau dari tahun 312 AD sampai tahun 1520 AD.

Pada masa Dark Ages inilah hari raya Passover digantikan dengan fraseologi Easter.

Setelah kita mengetahui bahwa Easter adalah erat hubungannya dengan penyembahan kepada dewi Ishtar, bagaimanakah sikap kita?




3 comments: