KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER (PANDUAN PENGHITUNGAN OMER)
Andre Widodo
© Talmid Ha'Mashiach - Meshichim Ha'Yehudim
Shalom,
PENGHITUNGAN OMER yang benar, akan membawa orang yang menghitung kepada Hari Raya SHAVUOT yang benar juga.
Perintah untuk melakukan PENGHITUNGAN OMER tertulis di Imamat 23:11-16.
(*Di bawah ini, penulis memakai Alkitab Terjemahan Baru, karena untuk konsumsi para pembaca yang berbahasa Indonesia. Dengan senang hati, penulis mengharapkan agar para pembaca juga dapat melakukan cross-check dengan Alkitab CJB, Alkitab OJB, Alkitab KJV dan lain sebagainya*).
Ima 23:11
dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan ADONAI, supaya ADONAI berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Ima 23:12
Pada hari kamu mengunjukkan berkas itu kamu harus mempersembahkan seekor domba berumur setahun yang tidak bercela, sebagai korban bakaran bagi ADONAI,
Ima 23:13
serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi ADONAI yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur.
Ima 23:14
Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Elohim-mu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
Ima 23:15
Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah SHABBAT itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
Ima 23:16
sampai pada hari sesudah SHABBAT yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada SHABBAT.
KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER
================================
KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER terjadi karena PERBEDAAN mendefinisikan kata "SHABBAT".
Ada 2 KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER, yaitu:
1.)
PENGHITUNGAN OMER versi SADUKI.
Kaum SADUKI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "hari SABTU". Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah "hari SABTU", yaitu "hari MINGGU".
2.)
PENGHITUNGAN OMER versi FARISI
Kaum FARISI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", yaitu "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA", yaitu "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan. Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah selesai "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Tentunya penghitungan Omer dilakukan setelah Omer tersebut di-unjukkan di hadapan Imam (Imamat 23:11).
Manakah yang benar dari 2 versi PENGHITUNGAN OMER ini?
Untuk dapat mengerti mana yang benar dari 2 versi PENGHITUNGAN OMER ini, maka kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kata "SHABBAT" di Imamat 23:11.
Ada berapa macam "SHABBAT" sebenarnya di dalam Judaisme?
MACAM-MACAM "SHABBAT" DI DALAM JUDAISME
=========================================
Di dalam pandangan bangsa Israel, ternyata ada banyak dikenal phraseologi "SHABBAT":
1.) SHABBAT - hari SABTU (SHABBAT).
2.) SHABBAT HA'GADOL - hari SHABBAT terakhir sebelum Hari Raya PESACH.
3.) SHABBAT SHABBATON - SHABBAT-nya SHABBAT; SHABAT HARI RAYA. Dapat terjadi pada hari apa saja.
4.) SHABBAT BERESHIT - hari SHABBAT pertama setelah Simchat Torah.
5.) SHABBAT CHAZON - hari SHABBAT sebelum Tisha B'Av.
6.) SHABBAT HA'CHODESH - hari SHABBAT sebelum Rosh Chodasim 1 Nisan.
7.) SHABBAT MACHAR CHODESH - hari SHABBAT yang jatuh tepat 1 hari sebelum bulan baru. Ditandai dengan pembacaan Haftarah yang berbeda.
8.) SHABBAT ROSH CHODESH - hari SHABBAT yang bertepatan dengan bulan baru.
9.) SHABBAT MEVARKHIM - hari SHABBAT terakhir sebelum bulan baru.
10.) SHABBAT PARAH - hari SHABBAT setelah Purim.
11.) SHABBAT SHUVAH - hari SHABBAT antara Hari Raya Rosh Ha'Shanah dan Hari Raya Yom Kippurim.
12.) SHABBAT ZACHOR - hari SHABBAT sebelum Purim.
Dari semua "SHABBAT" yang disebutkan di atas, yang paling unik adalah "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]".
Mengapa?
Karena "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]" adalah "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA".
Di dalam pandangan bangsa Israel, seluruh "7 HARI RAYA", yaitu "7 MO'EDIM" adalah "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", yaitu "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA".
Jika sebuah "HARI RAYA" dari salah satu "7 HARI RAYA" itu jatuh pada hari apa saja di dalam 1 pekan, maka hari itu adalah "SHABBAT".
All the Jewish Feasts are called "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", which is "SHABBAT OF SHABBATS".
Sekarang mari kita bahas 2 versi PENGHITUNGAN OMER ini.
PENGHITUNGAN OMER versi SADUKI
==============================
Penghitungan Omer versi SADUKI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "hari SABTU". Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah "hari SABTU", yaitu "hari MINGGU".
Konsekuensi bagi mereka yang mengikuti penghitungan Omer versi SADUKI:
1.)
Karena penghitungan Omer versi SADUKI ini mulai dilakukan setelah "hari SABTU", maka jika Hari Raya PESACH tanggal 15 Nisan jatuh pada "hari SELASA" (*seperti tahun 2014 ini, jatuh pada hari SELASA*), maka penghitungan Omer versi SADUKI ini akan menunggu sampai "hari SABTU", dan "hari MINGGU" baru mulai dilakukan.
Jadi ada tenggang waktu 5 hari dari Hari Raya PESACH tanggal 15 Nisan "hari SELASA" sampai dengan "hari MINGGU" tanggal 20 Nisan. Padahal tanggal 20 Nisan, sudah memasuki "hari ke-6 ROTI TIDAK BERAGI".
Apa yang dilakukan selama tenggang waktu 5 hari ini? Tidak ada yang mampu menjawab.
2.)
Beberapa kalangan berargumen, seperti ini:
Karena kaum SADUKI pada zaman Bait Suci ke-2 menguasai Majelis Agama, maka cara penghitungan Omer versi kaum SADUKI-lah yang berlaku. Sehingga peristiwa kebangkitan Yeshua di Matius 28:1; Markus 16:2; Lukas 24:1; Yohanes 20:1 yang disebutkan "...pada hari PERTAMA minggu itu...", yang identik dengan "hari MINGGU", adalah cocok dengan penghitungan Omer kaum SADUKI, yaitu "hari MINGGU" sebagai "Hari Kebangkitan Mesias".
Tunggu dulu! Jangan terlalu cepat berasumsi seperti itu. Tetapi mari kita cek kembali apa yang dikatakan di dalam Torah.
Di dalam Imamat 23:11 diperintahkan oleh Ha'Shem sendiri:
Ima 23:11
dan IMAM itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan ADONAI, supaya ADONAI berkenan akan kamu. IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Sebelum penghitungan Omer dilakukan, Omer tersebut harus di-unjuk-kan terlebih dahulu oleh IMAM.
Mengapa?
Supaya Ha'Shem berkenan kepada kamu (Ima 23:11).
Karena pergantian HARI di dalam pola pikir Ibrani terjadi setelah matahari terbenam, maka HARI selalu dimulai lebih dahulu dengan MALAM dan SIANG; jadilah PETANG dan jadilah PAGI.
Pengunjukkan Omer ini dilakukan pada saat MA'ARIV (korban malam), SHACHARIT (korban pagi) dan MINCHA (korban siang).
Kalau dikatakan di dalam Imamat 23:11 bahwa IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT, yaitu "hari MINGGU", maka seharusnya Yeshua sebagai IMAM di Bait Suci yang ada di Sorga, pada "hari MINGGU" itu, seharusnya Yeshua belum bangkit dari kematian.
Seharusnya pada "hari MINGGU" itu Yeshua masih berada di Bait Suci di Sorga meng-unjuk-kan Diri-Nya dihadapan Bapa di Sorga pada saat MA'ARIV (korban malam), SHACHARIT (korban pagi) dan MINCHA (korban siang).
Tetapi kenyataannya fakta sejarah membuktikan bahwa "...pada hari PERTAMA minggu itu pagi-pagi benar...", yaitu "hari MINGGU subuh", para wanita menemukan bahwa kuburan Yeshua sudah kosong, yang artinya adalah Yeshua sudah bangkit, dan berada di bumi.
Artinya, pada "hari MINGGU" itu Yeshua selesai meng-unjuk-kan di Bait Suci di Sorga dan pada "hari MINGGU" Yeshua sudah ada di bumi.
Sehingga penghitungan Omer versi SADUKI ini tidak cocok dengan apa yang ditulis di Imamat 23:11.
3.)
Jika kita menerima cara penghitungan Omer versi SADUKI ini, maka seharusnya kita bersikap FAIR juga dengan menerima ajaran yang lain dari kaum SADUKI yaitu:
-. Tidak mempercayai kebangkitan orang mati.
-. Tidak mempercayai adanya malaikat.
-. Tidak mempercayai adanya roh.
Kalau hanya menerima cara penghitungan Omer versi SADUKI, tetapi menolak ajaran yang lain dari kaum SADUKI yang lain, itu dinamakan sebagai "TIDAK FAIR; TIDAK KONSISTEN", yaitu "COMOT SANA, COMOT SINI" dengan seenaknya saja.
4.)
Karena penghitungan Omer versi SADUKI ini dilakukan dengan menunggu "hari MINGGU" lebih dulu, maka Hari Raya SHAVUOT setiap tahunnya TIDAK memiliki tanggal yang tetap. Hari Raya SHAVUOT versi SADUKI ini setiap tahunnya akan selalu berganti-ganti tanggal.
Yang tetap hanyalah:
Hari Raya SHAVUOT akan selalu jatuh tepat pada "hari MINGGU" setiap tahunnya.
Jadi masih sama sebenarnya dengan apa yang dipraktekkan oleh "main stream ke-Kristen-an" yang bersumber dari agama Kerajaan Rowawi, "Sun-worship Day", yaitu "Sun-Day", yaitu "Venerable Day of the Sun".
Apakah benar demikian? Ya!
Kaum SADUKI adalah kaum yang membawa nilai-nilai HELLENISME. Membawa RAGI ke dalam adonan yang kudus.
Berikut ini kutipan dari beberapa nara sumber mengenai kaum SADUKI:
-. Jewish Virtual Library
The Sadducees were elitists who wanted to maintain the priestly caste, but they were also liberal in their willingness to incorporate Hellenism into their lives, something the Pharisees opposed.
https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/History/sadducees_pharisees_essenes.html
-. Jewish History
The Sadducees, who were the heirs of the Hellenists, formed a very potent and powerful force in Jewish society, but they subscribed to a philosophy that was essentially non-Jewish, to a Greek view of the world.
The rabbis did not take it lying down. They understood that if the Sadducees prevailed there would be no Jewish people.
http://www.jewishhistory.org/sadducees-and-pharisees/
PENGHITUNGAN OMER versi FARISI
==============================
Kaum FARISI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", yaitu "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA".
Dalam hal ini adalah "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah selesai "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Mari kita lihat Imamat 23:11 kembali.
Ima 23:11
dan IMAM itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan ADONAI, supaya ADONAI berkenan akan kamu. IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Supaya Ha'Shem berkenan kepada kita, maka IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Karena "SHABBAT" di sini adalah "SHABBAT HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan, maka IMAM mengunjukkannya pada hari sesudah "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Tanggal berapakah itu?
IMAM mengunjukkannya pada tanggal 16 Nisan.
Karena pergantian HARI di dalam pola pikir Ibrani terjadi setelah matahari terbenam, maka sebuah HARI selalu dimulai lebih dahulu dengan MALAM dan SIANG; PETANG dan PAGI.
IMAM mengunjukkan Omer pada MALAM tanggal 16 Nisan pada saat MA'ARIV (korban malam). Besok PAGI adalah masih tanggal 16 Nisan. IMAM kembali mengunjukkan Omer pada saat SHACHARIT (korban pagi) dan MINCHA (korban siang).
Kemudian matahari terbenam.
Setelah matahari terbenam, maka sudah masuk tanggal 17 Nisan.
Apakah ada buktinya di dalam Torah bahwa bangsa Israel melakukan unjukkan ini pada tanggal 16 Nisan? Ada! Di Yosua 5:11-12.
Yos 5:11
Lalu PADA HARI SESUDAH PASKAH MEREKA MAKAN HASIL NEGERI ITU, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga.
Yos 5:12
Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.
Mari kita perhatikan Yosua 5:11!
Kalimat "PADA HARI SESUDAH PASKAH" itu merujuk pada tanggal berapakah? Tanggal 16 Nisan.
Kapan waktunya diperbolehkan untuk MAKAN HASIL NEGERI ITU? Setelah IMAM selesai mengunjukkannya.
Yosua 5:11-12 adalah BUKTI KUAT yang membuktikan bahwa pada zaman Yosua, ketika mereka sudah memasuki Tanah Perjanjian, mereka sudah melakukan penghitungan Omer yang sekarang kita kenal sebagai Penghitungan Omer versi FARISI.
Jika memakai penghitungan Omer versi SADUKI, maka mereka tidak akan dapat menjelaskan peristiwa di Yosua 5:11-12. Mereka pasti tidak akan dapat menjelaskan mengapa setelah memasuki Tanah Perjanjian, mereka sudah dapat MAKAN HASIL NEGERI ITU setelah IMAM selesai mengunjukkannya PADA HARI SESUDAH PASKAH.
Selanjutnya kita membaca Torah di Imamat 23:15.
Ima 23:15
Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah SHABBAT itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
"SHABBAT" di dalam Imamat 23:15 adalah "SHABBAT HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Diperintahkan di dalam Imamat 23:15, bahwa setelah IMAM selesai mengunjukkan Omer pada saat MALAM tanggal 16 Nisan, pada saat MA'ARIV (korban malam), pada saat SIANG tanggal 16 Nisan, pada saat SHACHARIT (korban pagi), pada saat MINCHA (korban siang), maka kita harus menghitung Omer selama 7 minggu, yaitu 49 hari.
Sehingga penghitungan Omer dilakukan mulai tanggal 17 Nisan.
(*lihat gambar*)
Konsekuensi bagi yang mengikuti penghitungan Omer versi FARISI:
1.)
Karena penghitungan Omer versi FARISI dimulai pada tanggal 17 Nisan, maka tanggal 17 Nisan ini bertepatan dengan genap 3 hari 3 malam dari Anak Domba disembelih pada tanggal 14 Nisan sore.
Sehingga tanggal 17 Nisan ini bagi kaum MESIANIK JUDAISME dirayakan sebagai:
-. Hari Pertama Penghitungan Omer.
-. Hari Raya Buah Sulung (YOM HA'BIKKURIM / REISHIT KATZIR)
-. Hari Raya Kebangkitan Mesias Yeshua.
(*lihat gambar*)
Penjelasan:
That is a chronology of the key events surrounding Yeshua's death, burial and resurrection. Yeshua was crucified on Nisan 14 (a Thursday), exactly when the Passover Lambs were being offered at the Temple, and He rose from the dead three days and nights later, on the night of Nisan 17 (i.e., before sunrise on Sunday):
Nisan 14 evening - Yeshua's early Seder (Wed. night)
Nisan 14 daytime - "Preparation day" (Luke 23:54; Mark 15:42) for Passover. Yeshua died Thursday afternoon at the same time that the korban Pesach (Passover Lamb) was sacrificed at the Temple and was buried before sundown.
Nisan 15 evening - The High Sabbath of Passover begins (the actual Seder night)
Nisan 15 daytime - The High Sabbath of Passover (Friday before sundown)
Nisan 16 evening - The Weekly Sabbath begins (Friday after sundown)
Nisan 16 daytime - Weekly Sabbath, waving of the omer (Saturday)
Nisan 17 evening - Yeshua was resurrected some time before sunrise on Sunday.
Nisan 17 daytime - Women bring spices to the tomb early in the morning. Disciples encounter risen Messiah.
To understand this reckoning, you must remember that a Jewish day starts at sundown and ends at twilight the following day. If Yeshua was on the cross on Nisan 14 (during the time of sacrifice of korban Pesach at the Temple) and was raised after three days and nights, we then would have the following:
How to Read this Chart
First it is vital to understand that the Jewish day begins at sundown and ends at twilight the following day... The chart above therefore indicates the following chronology:
Yeshua was crucified and buried on Nisan 14, a Thursday afternoon (i.e., 1/2 day). This was also the "Preparation Day" for the Sabbath of Passover that would begin after sundown that same day.
He was in the tomb Nisan 15 (from sundown until twilight Fri. = 1 day) and
He was in the tomb Nisan 16 (from sundown until twilight Sat. = 1 day) and
He was also in the tomb on Nisan 17 (i.e., after sundown Sat. = 1/2 day) BUT
He later rose from the dead that day Nisan 17 (i.e., before sunrise Sun. morning)
If you add these up you will get 1/2 + 1 + 1 + 1/2 = 3 days and nights (Matt. 12:40). He therefore was crucified on Thursday, Nisan 14 (before sundown) and was resurrected on Sunday, Nisan 17 (before sunrise) on the third day (Luke 24:45-46). The disciples then encountered the risen Lord on Nisan 17, a Sunday morning (Matt. 28:1-10).
It is also important to understand that there are more Sabbaths in the Jewish year than there are "seventh days" on the Jewish calendar. For instance, Passover and the other holidays are regarded as Sabbaths, and therefore in Mark's gospel the women are said to have come to the tomb after the Sabbaths (i.e., σαββάτων, a plural noun) which indicates that both Passover (Nisan 15) and the following day (i.e., Nisan 16, the seventh day of the week) were regarded as Sabbath days (see the Greek text for Mark 16:2).
2.)
Dengan melakukan penghitungan Omer versi FARISI ini, maka penghitungan Omer selama 49 hari, dan hari ke-50 akan selalu tetap tidak berubah setiap tahunnya pada tanggal 6 Sivan - 7 Sivan.
Hari Raya SHAVUOT versi FARISI selalu tetap setiap tahunnya pada tanggal 6 Sivan - 7 Sivan.
Sedangkan, Hari Raya SHAVUOT versi SADUKI selalu berubah-ubah setiap tahunnya, tidak memiliki tanggal yang tetap, tetapi selalu tetap jatuh pada "hari MINGGU" setiap tahunnya.
Sama seperti di "main stream ke-Kristen-an" yang bersumber dari agama Kerajaan Rowawi, "Sun-worship Day", yaitu "Sun-Day", yaitu "Venerable Day of the Sun".
3.)
Fakta membuktikan bahwa di Tanah Israel, baik kaum Rabbinikal Judaisme (yaitu kaum Orthodox, kaum Conservative, kaum Reform dan lain-lain) maupun kaum Mesianik Judaisme, mereka melakukan penghitungan Omer versi FARISI.
4.)
Karena jadwal pembacaan Haftarah pada saat SHAVUOT adalah dari Kitab Ruth, maka bagi non-Yahudi yang memeluk Mesianik Judaisme, hal ini akan sesuai dengan Ruth 1:16.
Rut 1:16
Tetapi kata Ruth: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Elohim-mulah Elohim-ku;
Non-Yahudi Mesianik Judaisme sudah dicangkokkan kepada bangsa Israel melalui Mesias Israel, Yeshua. Karena itu sudah layaknya kita non Yahudi Mesianik Judaisme merayakan hari raya yang sama dengan yang dirayakan oleh rekan-rekan kita bangsa Israel di Tanah Israel.
Kalau masih melakukan penghitungan Omer yang berbeda dengan yang dilakukan rekan-rekan kita di Tanah Israel, kalau masih merayakan Hari Raya SHAVUOT yang berbeda dengan yang dilakukan rekan-rekan kita di Tanah Israel, maka apa artinya DICANGKOKKAN?
Apa artinya mengumandangkan perkataan Ruth: bangsamulah bangsaku dan Elohim-mulah Elohim-ku?
5.)
Konsekuensi melakukan penghitungan Omer versi FARISI, maka berarti kita SESUAI dan KONSISTEN dengan perkataan Yeshua di Matius 5:20; Matius 23:2-3.
Mat 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 23:2-3
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI telah menduduki kursi Musa. Sebab itu TURUTILAH dan LAKUKANLAH SEGALA SESUATU YANG MEREKA AJARKAN kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
6.)
Dengan melakukan penghitungan Omer versi FARISI, maka berarti kita SESUAI dan KONSISTEN dengan perkataan Rabbi Shaul, seorang Rabbi FARISI tulen, di 1 Korintus 11:1.
1 Kor 11:1
JADILAH PENGIKUTKU (*HALAKHAH FARISI*), sama seperti aku juga menjadi pengikut Mashiach.
7).
Dengan melakukan penghitungan Omer versi FARISI, maka kita akan mendapatkan puncak/klimaks Hari Raya SHAVUOT seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel sekarang ini.
Sebuah bangsa yang sudah dibangkitkan kembali oleh Ha'Shem melalui mujizat setelah 2000 tahun, yang kepadanya Ha'Shem sekarang berkenan.
Baruch Ha'Shem.
KESIMPULAN
===========
Keputusan akhir berada di tangan masing-masing. Anda mau berdiri di mana, itu pilihan masing-masing.
Tetapi saya, keluarga dan umat Mesianik Judaisme yang lain hendak mengatakan bahwa:
1.)
Kami akan seperti Kaleb, Rahab, Ruth, Kornelius, dengan merayakan Hari Raya SHAVUOT yang SAMA dengan yang dilakukan oleh bangsa Israel sekarang ini, yaitu berdasarkan versi FARISI.
2.)
Kami akan melakukan penghitungan Omer yang SAMA dengan yang dilakukan oleh Israel sekarang ini, yaitu berdasarkan versi FARISI.
3.)
Kami dengan IMAN mengatakan hal yang sama seperti Ruth:
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
4.)
Kami dengan IMAN meng-AMIN-kan:
1 Kor 11:1
JADILAH PENGIKUTKU (*HALAKHAH FARISI*), sama seperti aku juga menjadi pengikut Mashiach.
5.)
Kami dengan IMAN meng-AMIN-kan:
Mat 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 23:2-3
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI telah menduduki kursi Musa. Sebab itu TURUTILAH dan LAKUKANLAH SEGALA SESUATU YANG MEREKA AJARKAN kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
6.)
Kami dengan IMAN akan bersikap seperti Yoshua:
Yos 24:15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada ADONAI, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; ilah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau ilah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada ADONAI!"
7.)
Karena Yeshua adalah Rabbi FARISI, demikian juga Ha'Shem memilih Rabbi Shaul, seorang Rabbi FARISI untuk diutus kepada Gentiles (non-Yahudi), untuk mengabarkan Besorah (Kabar Baik) yang berdasarkan HALAKHAH FARISI, maka demikian juga kami akan berusaha KONSISTEN dengan HALAKHAH FARISI, SETIA dengan native Yahudi asli Mesianik Judaisme di Tanah Israel, dan tidak comot sana comot sini, misalnya:
PESACH mengikuti HALAKHAH ESENI
PENGHITUNGAN OMER mengikuti HALAKAH SADUKI
SHAVUOT mengikuti HALAKHAH SADUKI
Tetapi ironisnya mengakui bahwa Yeshua adalah Rabbi FARISI.
Marilah tetap kita KONSISTEN dan SETIA, seperti para talmidim pada saat itu tetap KONSISTEN dan SETIA (Rabbi Shaul).
PENGHITUNGAN OMER yang benar, akan membawa orang yang menghitung kepada Hari Raya SHAVUOT yang benar juga.
Andre Widodo
© Talmid Ha'Mashiach - Meshichim Ha'Yehudim
Shalom,
PENGHITUNGAN OMER yang benar, akan membawa orang yang menghitung kepada Hari Raya SHAVUOT yang benar juga.
Perintah untuk melakukan PENGHITUNGAN OMER tertulis di Imamat 23:11-16.
(*Di bawah ini, penulis memakai Alkitab Terjemahan Baru, karena untuk konsumsi para pembaca yang berbahasa Indonesia. Dengan senang hati, penulis mengharapkan agar para pembaca juga dapat melakukan cross-check dengan Alkitab CJB, Alkitab OJB, Alkitab KJV dan lain sebagainya*).
Ima 23:11
dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan ADONAI, supaya ADONAI berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Ima 23:12
Pada hari kamu mengunjukkan berkas itu kamu harus mempersembahkan seekor domba berumur setahun yang tidak bercela, sebagai korban bakaran bagi ADONAI,
Ima 23:13
serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi ADONAI yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur.
Ima 23:14
Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Elohim-mu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
Ima 23:15
Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah SHABBAT itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
Ima 23:16
sampai pada hari sesudah SHABBAT yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada SHABBAT.
KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER
================================
KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER terjadi karena PERBEDAAN mendefinisikan kata "SHABBAT".
Ada 2 KONTROVERSI PENGHITUNGAN OMER, yaitu:
1.)
PENGHITUNGAN OMER versi SADUKI.
Kaum SADUKI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "hari SABTU". Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah "hari SABTU", yaitu "hari MINGGU".
2.)
PENGHITUNGAN OMER versi FARISI
Kaum FARISI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", yaitu "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA", yaitu "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan. Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah selesai "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Tentunya penghitungan Omer dilakukan setelah Omer tersebut di-unjukkan di hadapan Imam (Imamat 23:11).
Manakah yang benar dari 2 versi PENGHITUNGAN OMER ini?
Untuk dapat mengerti mana yang benar dari 2 versi PENGHITUNGAN OMER ini, maka kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kata "SHABBAT" di Imamat 23:11.
Ada berapa macam "SHABBAT" sebenarnya di dalam Judaisme?
MACAM-MACAM "SHABBAT" DI DALAM JUDAISME
=========================================
Di dalam pandangan bangsa Israel, ternyata ada banyak dikenal phraseologi "SHABBAT":
1.) SHABBAT - hari SABTU (SHABBAT).
2.) SHABBAT HA'GADOL - hari SHABBAT terakhir sebelum Hari Raya PESACH.
3.) SHABBAT SHABBATON - SHABBAT-nya SHABBAT; SHABAT HARI RAYA. Dapat terjadi pada hari apa saja.
4.) SHABBAT BERESHIT - hari SHABBAT pertama setelah Simchat Torah.
5.) SHABBAT CHAZON - hari SHABBAT sebelum Tisha B'Av.
6.) SHABBAT HA'CHODESH - hari SHABBAT sebelum Rosh Chodasim 1 Nisan.
7.) SHABBAT MACHAR CHODESH - hari SHABBAT yang jatuh tepat 1 hari sebelum bulan baru. Ditandai dengan pembacaan Haftarah yang berbeda.
8.) SHABBAT ROSH CHODESH - hari SHABBAT yang bertepatan dengan bulan baru.
9.) SHABBAT MEVARKHIM - hari SHABBAT terakhir sebelum bulan baru.
10.) SHABBAT PARAH - hari SHABBAT setelah Purim.
11.) SHABBAT SHUVAH - hari SHABBAT antara Hari Raya Rosh Ha'Shanah dan Hari Raya Yom Kippurim.
12.) SHABBAT ZACHOR - hari SHABBAT sebelum Purim.
Dari semua "SHABBAT" yang disebutkan di atas, yang paling unik adalah "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]".
Mengapa?
Karena "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]" adalah "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA".
Di dalam pandangan bangsa Israel, seluruh "7 HARI RAYA", yaitu "7 MO'EDIM" adalah "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", yaitu "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA".
Jika sebuah "HARI RAYA" dari salah satu "7 HARI RAYA" itu jatuh pada hari apa saja di dalam 1 pekan, maka hari itu adalah "SHABBAT".
All the Jewish Feasts are called "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", which is "SHABBAT OF SHABBATS".
Sekarang mari kita bahas 2 versi PENGHITUNGAN OMER ini.
PENGHITUNGAN OMER versi SADUKI
==============================
Penghitungan Omer versi SADUKI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "hari SABTU". Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah "hari SABTU", yaitu "hari MINGGU".
Konsekuensi bagi mereka yang mengikuti penghitungan Omer versi SADUKI:
1.)
Karena penghitungan Omer versi SADUKI ini mulai dilakukan setelah "hari SABTU", maka jika Hari Raya PESACH tanggal 15 Nisan jatuh pada "hari SELASA" (*seperti tahun 2014 ini, jatuh pada hari SELASA*), maka penghitungan Omer versi SADUKI ini akan menunggu sampai "hari SABTU", dan "hari MINGGU" baru mulai dilakukan.
Jadi ada tenggang waktu 5 hari dari Hari Raya PESACH tanggal 15 Nisan "hari SELASA" sampai dengan "hari MINGGU" tanggal 20 Nisan. Padahal tanggal 20 Nisan, sudah memasuki "hari ke-6 ROTI TIDAK BERAGI".
Apa yang dilakukan selama tenggang waktu 5 hari ini? Tidak ada yang mampu menjawab.
2.)
Beberapa kalangan berargumen, seperti ini:
Karena kaum SADUKI pada zaman Bait Suci ke-2 menguasai Majelis Agama, maka cara penghitungan Omer versi kaum SADUKI-lah yang berlaku. Sehingga peristiwa kebangkitan Yeshua di Matius 28:1; Markus 16:2; Lukas 24:1; Yohanes 20:1 yang disebutkan "...pada hari PERTAMA minggu itu...", yang identik dengan "hari MINGGU", adalah cocok dengan penghitungan Omer kaum SADUKI, yaitu "hari MINGGU" sebagai "Hari Kebangkitan Mesias".
Tunggu dulu! Jangan terlalu cepat berasumsi seperti itu. Tetapi mari kita cek kembali apa yang dikatakan di dalam Torah.
Di dalam Imamat 23:11 diperintahkan oleh Ha'Shem sendiri:
Ima 23:11
dan IMAM itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan ADONAI, supaya ADONAI berkenan akan kamu. IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Sebelum penghitungan Omer dilakukan, Omer tersebut harus di-unjuk-kan terlebih dahulu oleh IMAM.
Mengapa?
Supaya Ha'Shem berkenan kepada kamu (Ima 23:11).
Karena pergantian HARI di dalam pola pikir Ibrani terjadi setelah matahari terbenam, maka HARI selalu dimulai lebih dahulu dengan MALAM dan SIANG; jadilah PETANG dan jadilah PAGI.
Pengunjukkan Omer ini dilakukan pada saat MA'ARIV (korban malam), SHACHARIT (korban pagi) dan MINCHA (korban siang).
Kalau dikatakan di dalam Imamat 23:11 bahwa IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT, yaitu "hari MINGGU", maka seharusnya Yeshua sebagai IMAM di Bait Suci yang ada di Sorga, pada "hari MINGGU" itu, seharusnya Yeshua belum bangkit dari kematian.
Seharusnya pada "hari MINGGU" itu Yeshua masih berada di Bait Suci di Sorga meng-unjuk-kan Diri-Nya dihadapan Bapa di Sorga pada saat MA'ARIV (korban malam), SHACHARIT (korban pagi) dan MINCHA (korban siang).
Tetapi kenyataannya fakta sejarah membuktikan bahwa "...pada hari PERTAMA minggu itu pagi-pagi benar...", yaitu "hari MINGGU subuh", para wanita menemukan bahwa kuburan Yeshua sudah kosong, yang artinya adalah Yeshua sudah bangkit, dan berada di bumi.
Artinya, pada "hari MINGGU" itu Yeshua selesai meng-unjuk-kan di Bait Suci di Sorga dan pada "hari MINGGU" Yeshua sudah ada di bumi.
Sehingga penghitungan Omer versi SADUKI ini tidak cocok dengan apa yang ditulis di Imamat 23:11.
3.)
Jika kita menerima cara penghitungan Omer versi SADUKI ini, maka seharusnya kita bersikap FAIR juga dengan menerima ajaran yang lain dari kaum SADUKI yaitu:
-. Tidak mempercayai kebangkitan orang mati.
-. Tidak mempercayai adanya malaikat.
-. Tidak mempercayai adanya roh.
Kalau hanya menerima cara penghitungan Omer versi SADUKI, tetapi menolak ajaran yang lain dari kaum SADUKI yang lain, itu dinamakan sebagai "TIDAK FAIR; TIDAK KONSISTEN", yaitu "COMOT SANA, COMOT SINI" dengan seenaknya saja.
4.)
Karena penghitungan Omer versi SADUKI ini dilakukan dengan menunggu "hari MINGGU" lebih dulu, maka Hari Raya SHAVUOT setiap tahunnya TIDAK memiliki tanggal yang tetap. Hari Raya SHAVUOT versi SADUKI ini setiap tahunnya akan selalu berganti-ganti tanggal.
Yang tetap hanyalah:
Hari Raya SHAVUOT akan selalu jatuh tepat pada "hari MINGGU" setiap tahunnya.
Jadi masih sama sebenarnya dengan apa yang dipraktekkan oleh "main stream ke-Kristen-an" yang bersumber dari agama Kerajaan Rowawi, "Sun-worship Day", yaitu "Sun-Day", yaitu "Venerable Day of the Sun".
Apakah benar demikian? Ya!
Kaum SADUKI adalah kaum yang membawa nilai-nilai HELLENISME. Membawa RAGI ke dalam adonan yang kudus.
Berikut ini kutipan dari beberapa nara sumber mengenai kaum SADUKI:
-. Jewish Virtual Library
The Sadducees were elitists who wanted to maintain the priestly caste, but they were also liberal in their willingness to incorporate Hellenism into their lives, something the Pharisees opposed.
https://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/History/sadducees_pharisees_essenes.html
-. Jewish History
The Sadducees, who were the heirs of the Hellenists, formed a very potent and powerful force in Jewish society, but they subscribed to a philosophy that was essentially non-Jewish, to a Greek view of the world.
The rabbis did not take it lying down. They understood that if the Sadducees prevailed there would be no Jewish people.
http://www.jewishhistory.org/sadducees-and-pharisees/
PENGHITUNGAN OMER versi FARISI
==============================
Kaum FARISI melakukan penghitungan Omer dengan mengartikan kata "SHABBAT" sebagai "SHABBAT SHABBATON [שַׁבָּת שַׁבָּתוֹן]", yaitu "SHABBAT-nya SHABBAT", yaitu "SHABBAT HARI RAYA".
Dalam hal ini adalah "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Sehingga penghitungan Omer mulai dilakukan setelah selesai "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Mari kita lihat Imamat 23:11 kembali.
Ima 23:11
dan IMAM itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan ADONAI, supaya ADONAI berkenan akan kamu. IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Supaya Ha'Shem berkenan kepada kita, maka IMAM harus mengunjukkannya pada hari sesudah SHABBAT itu.
Karena "SHABBAT" di sini adalah "SHABBAT HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan, maka IMAM mengunjukkannya pada hari sesudah "HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Tanggal berapakah itu?
IMAM mengunjukkannya pada tanggal 16 Nisan.
Karena pergantian HARI di dalam pola pikir Ibrani terjadi setelah matahari terbenam, maka sebuah HARI selalu dimulai lebih dahulu dengan MALAM dan SIANG; PETANG dan PAGI.
IMAM mengunjukkan Omer pada MALAM tanggal 16 Nisan pada saat MA'ARIV (korban malam). Besok PAGI adalah masih tanggal 16 Nisan. IMAM kembali mengunjukkan Omer pada saat SHACHARIT (korban pagi) dan MINCHA (korban siang).
Kemudian matahari terbenam.
Setelah matahari terbenam, maka sudah masuk tanggal 17 Nisan.
Apakah ada buktinya di dalam Torah bahwa bangsa Israel melakukan unjukkan ini pada tanggal 16 Nisan? Ada! Di Yosua 5:11-12.
Yos 5:11
Lalu PADA HARI SESUDAH PASKAH MEREKA MAKAN HASIL NEGERI ITU, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga.
Yos 5:12
Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.
Mari kita perhatikan Yosua 5:11!
Kalimat "PADA HARI SESUDAH PASKAH" itu merujuk pada tanggal berapakah? Tanggal 16 Nisan.
Kapan waktunya diperbolehkan untuk MAKAN HASIL NEGERI ITU? Setelah IMAM selesai mengunjukkannya.
Yosua 5:11-12 adalah BUKTI KUAT yang membuktikan bahwa pada zaman Yosua, ketika mereka sudah memasuki Tanah Perjanjian, mereka sudah melakukan penghitungan Omer yang sekarang kita kenal sebagai Penghitungan Omer versi FARISI.
Jika memakai penghitungan Omer versi SADUKI, maka mereka tidak akan dapat menjelaskan peristiwa di Yosua 5:11-12. Mereka pasti tidak akan dapat menjelaskan mengapa setelah memasuki Tanah Perjanjian, mereka sudah dapat MAKAN HASIL NEGERI ITU setelah IMAM selesai mengunjukkannya PADA HARI SESUDAH PASKAH.
Selanjutnya kita membaca Torah di Imamat 23:15.
Ima 23:15
Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah SHABBAT itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
"SHABBAT" di dalam Imamat 23:15 adalah "SHABBAT HARI RAYA PESACH" tanggal 15 Nisan.
Diperintahkan di dalam Imamat 23:15, bahwa setelah IMAM selesai mengunjukkan Omer pada saat MALAM tanggal 16 Nisan, pada saat MA'ARIV (korban malam), pada saat SIANG tanggal 16 Nisan, pada saat SHACHARIT (korban pagi), pada saat MINCHA (korban siang), maka kita harus menghitung Omer selama 7 minggu, yaitu 49 hari.
Sehingga penghitungan Omer dilakukan mulai tanggal 17 Nisan.
(*lihat gambar*)
Konsekuensi bagi yang mengikuti penghitungan Omer versi FARISI:
1.)
Karena penghitungan Omer versi FARISI dimulai pada tanggal 17 Nisan, maka tanggal 17 Nisan ini bertepatan dengan genap 3 hari 3 malam dari Anak Domba disembelih pada tanggal 14 Nisan sore.
Sehingga tanggal 17 Nisan ini bagi kaum MESIANIK JUDAISME dirayakan sebagai:
-. Hari Pertama Penghitungan Omer.
-. Hari Raya Buah Sulung (YOM HA'BIKKURIM / REISHIT KATZIR)
-. Hari Raya Kebangkitan Mesias Yeshua.
(*lihat gambar*)
Penjelasan:
That is a chronology of the key events surrounding Yeshua's death, burial and resurrection. Yeshua was crucified on Nisan 14 (a Thursday), exactly when the Passover Lambs were being offered at the Temple, and He rose from the dead three days and nights later, on the night of Nisan 17 (i.e., before sunrise on Sunday):
Nisan 14 evening - Yeshua's early Seder (Wed. night)
Nisan 14 daytime - "Preparation day" (Luke 23:54; Mark 15:42) for Passover. Yeshua died Thursday afternoon at the same time that the korban Pesach (Passover Lamb) was sacrificed at the Temple and was buried before sundown.
Nisan 15 evening - The High Sabbath of Passover begins (the actual Seder night)
Nisan 15 daytime - The High Sabbath of Passover (Friday before sundown)
Nisan 16 evening - The Weekly Sabbath begins (Friday after sundown)
Nisan 16 daytime - Weekly Sabbath, waving of the omer (Saturday)
Nisan 17 evening - Yeshua was resurrected some time before sunrise on Sunday.
Nisan 17 daytime - Women bring spices to the tomb early in the morning. Disciples encounter risen Messiah.
To understand this reckoning, you must remember that a Jewish day starts at sundown and ends at twilight the following day. If Yeshua was on the cross on Nisan 14 (during the time of sacrifice of korban Pesach at the Temple) and was raised after three days and nights, we then would have the following:
How to Read this Chart
First it is vital to understand that the Jewish day begins at sundown and ends at twilight the following day... The chart above therefore indicates the following chronology:
Yeshua was crucified and buried on Nisan 14, a Thursday afternoon (i.e., 1/2 day). This was also the "Preparation Day" for the Sabbath of Passover that would begin after sundown that same day.
He was in the tomb Nisan 15 (from sundown until twilight Fri. = 1 day) and
He was in the tomb Nisan 16 (from sundown until twilight Sat. = 1 day) and
He was also in the tomb on Nisan 17 (i.e., after sundown Sat. = 1/2 day) BUT
He later rose from the dead that day Nisan 17 (i.e., before sunrise Sun. morning)
If you add these up you will get 1/2 + 1 + 1 + 1/2 = 3 days and nights (Matt. 12:40). He therefore was crucified on Thursday, Nisan 14 (before sundown) and was resurrected on Sunday, Nisan 17 (before sunrise) on the third day (Luke 24:45-46). The disciples then encountered the risen Lord on Nisan 17, a Sunday morning (Matt. 28:1-10).
It is also important to understand that there are more Sabbaths in the Jewish year than there are "seventh days" on the Jewish calendar. For instance, Passover and the other holidays are regarded as Sabbaths, and therefore in Mark's gospel the women are said to have come to the tomb after the Sabbaths (i.e., σαββάτων, a plural noun) which indicates that both Passover (Nisan 15) and the following day (i.e., Nisan 16, the seventh day of the week) were regarded as Sabbath days (see the Greek text for Mark 16:2).
2.)
Dengan melakukan penghitungan Omer versi FARISI ini, maka penghitungan Omer selama 49 hari, dan hari ke-50 akan selalu tetap tidak berubah setiap tahunnya pada tanggal 6 Sivan - 7 Sivan.
Hari Raya SHAVUOT versi FARISI selalu tetap setiap tahunnya pada tanggal 6 Sivan - 7 Sivan.
Sedangkan, Hari Raya SHAVUOT versi SADUKI selalu berubah-ubah setiap tahunnya, tidak memiliki tanggal yang tetap, tetapi selalu tetap jatuh pada "hari MINGGU" setiap tahunnya.
Sama seperti di "main stream ke-Kristen-an" yang bersumber dari agama Kerajaan Rowawi, "Sun-worship Day", yaitu "Sun-Day", yaitu "Venerable Day of the Sun".
3.)
Fakta membuktikan bahwa di Tanah Israel, baik kaum Rabbinikal Judaisme (yaitu kaum Orthodox, kaum Conservative, kaum Reform dan lain-lain) maupun kaum Mesianik Judaisme, mereka melakukan penghitungan Omer versi FARISI.
4.)
Karena jadwal pembacaan Haftarah pada saat SHAVUOT adalah dari Kitab Ruth, maka bagi non-Yahudi yang memeluk Mesianik Judaisme, hal ini akan sesuai dengan Ruth 1:16.
Rut 1:16
Tetapi kata Ruth: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Elohim-mulah Elohim-ku;
Non-Yahudi Mesianik Judaisme sudah dicangkokkan kepada bangsa Israel melalui Mesias Israel, Yeshua. Karena itu sudah layaknya kita non Yahudi Mesianik Judaisme merayakan hari raya yang sama dengan yang dirayakan oleh rekan-rekan kita bangsa Israel di Tanah Israel.
Kalau masih melakukan penghitungan Omer yang berbeda dengan yang dilakukan rekan-rekan kita di Tanah Israel, kalau masih merayakan Hari Raya SHAVUOT yang berbeda dengan yang dilakukan rekan-rekan kita di Tanah Israel, maka apa artinya DICANGKOKKAN?
Apa artinya mengumandangkan perkataan Ruth: bangsamulah bangsaku dan Elohim-mulah Elohim-ku?
5.)
Konsekuensi melakukan penghitungan Omer versi FARISI, maka berarti kita SESUAI dan KONSISTEN dengan perkataan Yeshua di Matius 5:20; Matius 23:2-3.
Mat 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 23:2-3
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI telah menduduki kursi Musa. Sebab itu TURUTILAH dan LAKUKANLAH SEGALA SESUATU YANG MEREKA AJARKAN kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
6.)
Dengan melakukan penghitungan Omer versi FARISI, maka berarti kita SESUAI dan KONSISTEN dengan perkataan Rabbi Shaul, seorang Rabbi FARISI tulen, di 1 Korintus 11:1.
1 Kor 11:1
JADILAH PENGIKUTKU (*HALAKHAH FARISI*), sama seperti aku juga menjadi pengikut Mashiach.
7).
Dengan melakukan penghitungan Omer versi FARISI, maka kita akan mendapatkan puncak/klimaks Hari Raya SHAVUOT seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel sekarang ini.
Sebuah bangsa yang sudah dibangkitkan kembali oleh Ha'Shem melalui mujizat setelah 2000 tahun, yang kepadanya Ha'Shem sekarang berkenan.
Baruch Ha'Shem.
KESIMPULAN
===========
Keputusan akhir berada di tangan masing-masing. Anda mau berdiri di mana, itu pilihan masing-masing.
Tetapi saya, keluarga dan umat Mesianik Judaisme yang lain hendak mengatakan bahwa:
1.)
Kami akan seperti Kaleb, Rahab, Ruth, Kornelius, dengan merayakan Hari Raya SHAVUOT yang SAMA dengan yang dilakukan oleh bangsa Israel sekarang ini, yaitu berdasarkan versi FARISI.
2.)
Kami akan melakukan penghitungan Omer yang SAMA dengan yang dilakukan oleh Israel sekarang ini, yaitu berdasarkan versi FARISI.
3.)
Kami dengan IMAN mengatakan hal yang sama seperti Ruth:
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
4.)
Kami dengan IMAN meng-AMIN-kan:
1 Kor 11:1
JADILAH PENGIKUTKU (*HALAKHAH FARISI*), sama seperti aku juga menjadi pengikut Mashiach.
5.)
Kami dengan IMAN meng-AMIN-kan:
Mat 5:20
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Mat 23:2-3
"Ahli-ahli Taurat dan orang-orang FARISI telah menduduki kursi Musa. Sebab itu TURUTILAH dan LAKUKANLAH SEGALA SESUATU YANG MEREKA AJARKAN kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
6.)
Kami dengan IMAN akan bersikap seperti Yoshua:
Yos 24:15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada ADONAI, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; ilah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau ilah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada ADONAI!"
7.)
Karena Yeshua adalah Rabbi FARISI, demikian juga Ha'Shem memilih Rabbi Shaul, seorang Rabbi FARISI untuk diutus kepada Gentiles (non-Yahudi), untuk mengabarkan Besorah (Kabar Baik) yang berdasarkan HALAKHAH FARISI, maka demikian juga kami akan berusaha KONSISTEN dengan HALAKHAH FARISI, SETIA dengan native Yahudi asli Mesianik Judaisme di Tanah Israel, dan tidak comot sana comot sini, misalnya:
PESACH mengikuti HALAKHAH ESENI
PENGHITUNGAN OMER mengikuti HALAKAH SADUKI
SHAVUOT mengikuti HALAKHAH SADUKI
Tetapi ironisnya mengakui bahwa Yeshua adalah Rabbi FARISI.
Marilah tetap kita KONSISTEN dan SETIA, seperti para talmidim pada saat itu tetap KONSISTEN dan SETIA (Rabbi Shaul).
PENGHITUNGAN OMER yang benar, akan membawa orang yang menghitung kepada Hari Raya SHAVUOT yang benar juga.
No comments:
Post a Comment