Popular Posts

Wednesday, September 27, 2006

Nama-nama Elohim dalam bahasa Ibrani

NAMA-NAMA ELOHIM DALAM BAHASA IBRANI
Andre Widodo
 
© Talmid HaMashiach

Shalom


Sebelum kita membahas lebih dalam tentang "Nama-nama Tuhan dalam bahasa Ibrani", kita perlu memahami bersama bahwa Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel adalah Tuhan di atas segala tuhan. Karena Alkitab mengatakan dengan jelas di Mazmur 96:5.

Mazmur 96:5 KJV.

"For all the gods of the nations are idols: but the LORD made the heavens".

Bahkan Tuhan Yeshua pun mengatakan bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Artinya adalah kita dulu termasuk golongan"orang-orang kafir", tetapi karena ketegaran bangsa Yahudi, maka keselamatan yang semula diberikan untuk bangsa Yahudi, kini diberikan kepada kita. Ke-Kristen-an berakar dari Yudaisme. Bukan berasal dari Islamisme.

Yohanes 4:22b
"Sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi."

Pertama kali Tuhan memperkenalkan diriNya hanya kepada bangsa pilihanNya, yaitu ketika Ia menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Sebagai pengikut Mashiach kita percaya bahwa Alkitab terdiri dari Tanakh dan Brit Chadashah, karena itu mari kita belajar lebih dalam lagi tentang nama-nama Tuhan yang dipakai oleh bangsa Israel pada zaman Tanakh. Sehingga kita akan mengetahui, apakah dari naskah asli "Tanakh" sudah ada nama "Allah" seperti di Alkitab kita sekarang ini?

BEBERAPA NAMA TUHAN YANG DIPAKAI OLEH BANGSA ISRAEL SEBAGAI BANGSA PILIHAN TUHAN

Dari beberapa nama Tuhan yang dipakai oleh bangsa Israel pada masa Perjanjian Lama, kita mencatat ada 6823 kali pemakaian Tetragrammaton, yaitu pemakaian kata "YHVH". Berikut ini adalah beberapa nama Tuhan yang dipakai oleh bangsa Israel :

  1. YHVH
  2. Elohim
  3. El
  4. Eloah
  5. Elah
  6. Yah
  7. Adonai
  8. Hakadosh
Kita perhatikan bahwa di naskah asli "Tanakh" TIDAK pernah ada penulisan tentang "Allah". Mengapa?

Karena "Allah" adalah sebuah nama yang berhubungan dengan penyembahan kepada dewa bulan. Untuk mengetahui tentang "Allah adalah dewa bulan" kita dapat mempelajarinya sendiri dari artikel-artikel di http://www.bible.ca/islam/islam-moon-god.htm

Selanjutnya mengenai nama-nama Tuhan dalam bahasa Ibrani, kita dapat mempelajarinya di http://www.hebrew4christians.com/Names_of_G-d/names_of_g-d.html

Mungkin ada pertanyaan, apakah istilah "Eloah", "Elah" di Tanakh dapat disamakan dengan istilah "Allah"? Jawabannya adalah TIDAK. Mengapa? Kita akan mengetahui bahwa "Eloah" atau "Elah" adalah berbeda dengan "Allah" jika kita mempelajari karakter kedua figur tersebut. Lagipula jika kita mengatakan sama, artinya kita menyamakan Yudaisme dengan Islamisme.

Apakah Yudaisme dan Islamisme beribadah kepada Tuhan yang sama? TIDAK. Tuhan mereka berbeda. Berdasarkan "Allah" di Quran, Ibrahim membangun Kabah di Mekkah, sedangkan berdasarkan "Elah" di Tanakh, Abraham tidak pernah membangun Kabah dan pergi sampai ke Mekkah. Itu sebabnya sampai sekarang ini terjadi pertarungan antara 2 aliran ini.

Ada sebuah peristiwa yang lucu yang terjadi ketika ada seorang pendukung kata "Allah" yang membahas bersama seorang Islam untuk mencari pembenaran bahwa kata "Allah" adalah bukan nama dewa. Kita sudah tahu bahwa tuhannya orang Islam adalah berhala. Mengapa kita mencari pembenaran dari mereka? Sudah jelas bahwa orang Islam akan membela diri bahwa "Allah" adalah bukan nama dewa. Karena itu, marilah kita menghilangkan istilah-istilah yang berhubungan dengan penyembahan berhala seperti kata "Allah". Karena pada intinya ke-Kristen-an adalah menyembah kepada Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel. Tuhan itu kita kenal dengan Nama "ADONAI Elohim" bukan "Allah Subhanahu wa ta'ala".

B"H 
Ha'Adon Yeshua memberkati

Shalom
Andre


Wednesday, September 20, 2006

HUBUNGAN ANTARA ISRAEL DAN GEREJA TUHAN

HUBUNGAN ANTARA ISRAEL DAN GEREJA TUHAN
Andre Widodo© Talmid HaMashiach

Shalom


Bagaimana hubungan antara Israel, sebagai bangsa pilihan Tuhan dengan kita, sebagai gereja Tuhan?

Saat ini ada doktrin yang mengajarkan bahwa Israel bukan lagi bangsa pilihan Tuhan, melainkan gereja Tuhan menggantikan Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan. Doktrin tersebut mengajarkan bahwa Tuhan telah melupakan Israel, Tuhan sekarang memilih kita sebagai Israel rohani. Benarkah doktrin ini? Apakah Tuhan sudah melupakan bangsa Israel, sebagai bangsa pilihanNya? Apakah perjanjianNya dengan Abraham telah berakhir?

Mari kita bahas bersama.

Pertama-tama kita lihat terlebih dulu bagaimana perjanjian Tuhan dengan Abraham, karena kita ketahui bahwa Abraham adalah kakek moyang bangsa Israel. Kita lihat di Kejadian 17:7.

Kejadian 17:7.
"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Tuhanmu dan Tuhan keturunanmu."

Dikatakan bahwa perjanjian Tuhan dengan Abraham adalah perjanjian yang "kekal". Artinya Tuhan tidak akan pernah melupakan perjanjianNya dengan Israel untuk selama-lamanya.

Yesaya 49:15
"Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau."

Tuhan tidak akan pernah melupakan bangsa Israel. Sebab mereka adalah biji mata Tuhan.

Roma 11:1
"Adakah Tuhan mungkin telah menolak umatNya? Sekali-kali tidak!"

Roma 11:2
"Tuhan tidak menolak umatNya yang dipilihNya."

Perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel sebagai bangsa pilihanNya tidak pernah berhenti. Perjanjian itu adalah perjanjian yang kekal dan tetap ada sampai saat ini dan sampai selama-lamanya.

Ketika Abraham diberikan penglihatan tentang keturunannya yang akan menjadi sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di laut, sebenarnya ini adalah nubuat tentang keturunan Abraham dari darah dagingnya sendiri dan juga "gereja", keturunan Abraham yang dipilih karena iman kepada YESHUA Mesias kita.

Kejadian 22:17
"maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya."

Siapakah keturunan Abraham yang seperti bintang di langit?
Bintang-bintang di langit adalah keturunan Abraham karena iman kepada Tuhan YESHUA Mesias. Bintang-bintang di langit melambangkan "gereja Tuhan".

Alasannya :

  1. Bintang memproduksi terang, gereja diperintahkan menjadi "terang dunia".
  2. Bintang menerangi kegelapan, gereja juga menerangi kegelapan.
  3. Bintang terletak di langit ( heaven ), gereja juga ditempatkan oleh Tuhan di surga ( heaven ). Gereja diberikan Yerusalem Baru yang adalah gambaran dari sorga itu sendiri.

Siapakah keturunan Abraham yang seperti pasir di laut?
Pasir di laut melambangkan keturunan jasmani Abraham, Ishak dan Israel. Yaitu bangsa Israel itu sendiri.

Alasannya :

  • Pasir dan laut terletak di bumi. Tuhan menempatkan bangsa Israel di bumi ini, di tanah Kanaan, di Yerusalem sebagai milik pusaka bangsa Israel. Lihat Kejadian 15:18-21. Bangsa Israel diberikan kota Yerusalem, gereja Tuhan diberikan Yerusalem Baru.

Jadi bintang di langit dan pasir di laut adalah 2 jenis keturunan Abraham yang berbeda. Bintang di langit adalah "gereja Tuhan", pasir di laut adalah "bangsa Israel".

Bagaimana hubungan antara bangsa Israel dan gereja Tuhan?

Kita sudah mengetahui bahwa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Sedangkan kita sebelum mengenal YESHUA, kita sebenarnya adalah "gentiles" atau "orang-orang kafir". Mari kita lihat di Roma 11:16-24. Pada ayat tersebut Paulus menggunakan ilustrasi berupa pohon zaitun.

Siapakah pohon zaitun ini?
Pohon zaitun adalah simbol dari bangsa Israel.

Ayat 16.
"Jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."Siapakah akar dari pohon zaitun? Akar dari pohon zaitun adalah Abraham, Ishak dan Yakub ( Israel ). Siapakah "cabang-cabangnya" itu? "Cabang-cabangnya" adalah keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub atau dengan kata lain adalah kaum Yahudi.

Ayat 17.
"Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan diantaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah."Kita lihat di ayat tersebut dibahas tentang "cabang" dan "tunas liar". Beberapa "cabang" itu dipatahkan, artinya adalah beberapa orang dari kaum Yahudi ini dihancurkan oleh Tuhan karena pemberontakan mereka sendiri kepada Tuhan. "Cabang" yang dihancurkan adalah kaum Yahudi yang menyembah kepada berhala-berhala dan dibinasakan oleh Tuhan.

Berikutnya adalah" tunas liar". Siapakah "tunas liar" ini?
"Tunas liar " ini adalah kita, kaum "gentiles", orang-orang kafir. Kita sebelum mengenal Tuhan YESHUA sebenarnya kita termasuk di dalam golongan orang-orang kafir. Orang-orang kafir sebenarnya tidak berhak mendapat berkat Abraham.

Ingat, bagaimana cerita seorang perempuan Kanaan yang percaya di Matius 15:21-28? Diceritakan bahwa ada seorang perempuan Kanaan ( orang kafir ) yang membutuhkan pertolongan YESHUA. Apa jawab YESHUA ? Tuhan menjawab "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel". Kitalah sebenarnya "anjing-anjing" itu. Kitalah sebenarnya "tunas liar" itu.

Ayat 18-21
"Janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itulah yang menpang kamu. Mungkin kamu akan berkata : ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan diantaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Tuhan tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu."

Paulus menjelaskan sangat gamblang kepada kita. Sebagai "gentiles" sebaiknya kita jangan sombong, tetapi takutlah akan Tuhan. Jika Tuhan tidak mengasihi Israel, maka Tuhan juga tidak akan mengasihi kita juga yang telah percaya kepada Tuhan YESHUA.

Lukas 7:1-10 menceritakan tentang seorang "gentiles" yang mengasihi bangsa Israel. Mari kita lihat Lukas 7:4-5.

Lukas 7:4-5.
"Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."Tuhan Yesus menolong "gentiles" yang mengasihi bangsa Israel. Tuhan Yesus memberkati "gentiles" yang memberkati Israel.

Kejadian 12:3
"Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau."

Firman ini mengandung berkat dan kutuk. Ada berkat jika kita memberkati keturunan Abraham dan ada kutuk jika kita mengutuk keturunan Abraham. Firman ini masih tetap berlaku, bahkan sampai saat sekarang ini. Mari lihat apa kata Paulus di Roma 15:27b.

Roma 15:27b.
"Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka."

Mengapa kita wajib melayani orang Yahudi?
Supaya kita yang telah menerima harta rohani bangsa Yahudi ( Tuhan YESHUA Mesias ) tidak terkena kutuk dari Kejadian 12:3. Maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai "tunas liar" yang dicangkokkan ke pohon zaitun jangan menjadi sombong dan besar kepala terhadap cabang dari pohon zaitun itu. Kita sebagai orang-orang Kristen, janganlah menjadi sombong kepada bangsa Israel. Bangsa Israel adalah tetap bangsa pilihanNya. Ingat, kita sebagai "tunas liar" dapat hidup karena berkat dari akar pohon zaitun itu. Akar itu adalah Abraham, Ishak dan Yakub. Kita dapat menerima berkat Abraham karena kita dengan iman percaya kepada Tuhan YESHUA.

Jadi apakah Israel masih tetap bangsa pilihanNya?
Ya, masih. Karena perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub adalah "kekal". Lihat Kejadian 17:7.

Apakah "gentiles" yang percaya kepada Tuhan YESHUA juga berhak mendapat berkat Abraham?
Ya, kita para "gentiles" berhak mendapatkan berkat itu karena iman kita kepada Tuhan Yesus. Lihat Roma 9:30-32.

Mengapa Tuhan mencangkokkan "tunas liar" kepada pohon zaitun?
Untuk membuat mereka "cemburu". Lihat Roma 11:11.

Apakah bangsa Israel akan diselamatkan pada akhir zaman?
Ya. Pada akhir zaman mereka akan percaya kepada Tuhan YESHUA dan diselamatkan. Lihat Roma 11:25-31, Wahyu 7:1-8.

Maka genaplah firmanNya di Matius 20:16.
"Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Kita para "gentiles" yang terakhir mengenal Kristus akan menjadi yang terdahulu dan bangsa Israel yang terdahulu mengenal kebenaran akan menjadi yang terakhir mengenal Mesias, sehingga seluruh Israel dan gereja Tuhan akan diselamatkan.

Akhir kata, saya ingin membagikan khotbah Tuhan YESHUA tentang "penghakiman terakhir" di Matius 25:31-46. Pada "penghakiman terakhir" ini semua bangsa di dunia akan dikumpulkan dihadapan Tuhan untuk dihakimi berdasarkan perilaku bangsa-bangsa terhadap bangsa Israel.

Di Matius 25:40 dikatakan:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Siapakah saudara-saudara Tuhan YESHUA?
Anda bisa menyebutnya para yatim piatu, para janda, para orang-orang miskin. Tetapi ada satu hal yang ingin saya bagikan dari ayat ini. Saudara-saudara Tuhan YESHUA adalah kaum bangsa Yahudi sekarang ini. Mengapa? Karena Tuhan YESHUA dilahirkan di dalam tradisi Yahudi. Ia disunat pada hari ke 8. Ia memilih murid-muridNya yang pertama dari bangsa Yahudi, bahkan Ia mati di kayu salib dengan status "Inilah Raja bangsa Yahudi".

Jadi siapakah saudara-saudara Tuhan YESHUA sekarang ini? Selain para janda, orang-orang miskin, para kaum Yahudi juga termasuk saudara-saudara Tuhan YESHUA. Dan pada "penghakiman terakhir" Tuhan juga akan menghakimi bangsa-bangsa berdasarkan bagaimana bangsa-bangsa lain memperlakukan bangsa Yahudi. Karena itu sebagai gereja Tuhan, tetaplah memberkati kaum Yahudi sebab mereka adalah saudara-saudara Tuhan kita YESHUA.

Sekali lagi, ingat kata Paulus di Roma 15:27b :
"Sebab jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka."

Ingat, Alkitab mengatakan "wajib"!!!
Artinya kalau tidak dilakukan maka ada konsekuensinya. Kalau tidak dilakukan maka kita "berdosa" dan upah "dosa" adalah maut. Lihat Roma 6:23a.

Baruch HaShem