Popular Posts

Wednesday, January 3, 2018

PARASHAT SH'MOT - SIAPAKAH NAMA-MU?

PARASHAT SH'MOT - SIAPAKAH NAMA-MU?
© ORI

Shalom chaverim,

Di dalam parashat SH'MOT שְׁמוֹת֙ kita membaca:

Sh'mot (Keluaran) 3:13
וַיֹּ֨אמֶר מֹשֶׁ֜ה אֶל־הָֽאֱלֹהִ֗ים הִנֵּ֨ה אָנֹכִ֣י בָא֮ אֶל־בְּנֵ֣י יִשְׂרָאֵל֒ וְאָמַרְתִּ֣י לָהֶ֔ם אֱלֹהֵ֥י אֲבוֹתֵיכֶ֖ם שְׁלָחַ֣נִי אֲלֵיכֶ֑ם וְאָֽמְרוּ־לִ֣י מַה־שְּׁמ֔וֹ מָ֥ה אֹמַ֖ר אֲלֵהֶֽם׃

Lalu Moshe berkata kepada Elokim: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Elokim nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

Sh'mot (Keluaran) 3:14
וַיֹּ֤אמֶר אֱלֹהִים֙ אֶל־מֹשֶׁ֔ה אֶֽהְיֶ֖ה אֲשֶׁ֣ר אֶֽהְיֶ֑ה וַיֹּ֗אמֶר כֹּ֤ה תֹאמַר֙ לִבְנֵ֣י יִשְׂרָאֵ֔ל אֶֽהְיֶ֖ה שְׁלָחַ֥נִי אֲלֵיכֶֽם׃

Firman Elokim kepada Moshe: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Di ayat 13, Moshe bertanya kepada Elokim, "Siapakah nama-Mu? --apakah yang harus kujawab jika ada orang bertanya tentang nama-Mu?"

Apakah jawab Elokim kepada Moshe?

"Nama-Ku adalah YAHWEH."
Apakah Elokim memberikan jawaban kepada Moshe bahwa nama-Nya adalah YAHWEH? Tidak!

"Nama-Ku adalah YEHOVAH."
Apakah Elokim memberikan jawaban kepada Moshe bahwa nama-Nya adalah YEHOVAH? Tidak!

"Nama-Ku adalah JEHOVAH."
Apakah Elokim memberikan jawaban kepada Moshe bahwa nama-Nya adalah JEHOVAH? Tidak!

"Nama-Ku adalah YAHUAH."
Apakah Elokim memberikan jawaban kepada Moshe bahwa nama-Nya adalah YAHUAH? Tidak!

"Nama-Ku adalah YAHUWAH."
Apakah Elokim memberikan jawaban kepada Moshe bahwa nama-Nya adalah YAHUWAH? Tidak!

Di ayat 14, Elokim sama sekali TIDAK menyatakan nama-Nya kepada Moshe. Mengapa? Karena Elokim ingin mengikis pola pikir Mesir (goyim) dari pola pikir Moshe. Moshe dibesarkan selama 40 tahun di Mesir. Dan selama 40 tahun dalam budaya Mesir, Moshe diprogram dalam pikirannya bahwa setiap dewa di Mesir memiliki nama. Oleh karena itu ketika Moshe bertanya, "siapakah nama-Mu?", Elokim tidak memberikan jawaban kepada Moshe. Karena Ia berbeda dengan dewa-dewa berhala.

Harap diketahui, bahwa setiap usaha manusia yang ingin memberikan nama Sang Pencipta menurut pola pikir mereka, itu adalah budaya "goyim", yaitu budaya "penyembahan berhala."

Semua bentuk nama YAHWEH, YEHOVAH, JEHOVAH, YAHUAH, YAHUWAH dan lain sebagainya adalah budaya goyim, yaitu budaya yang dipakai oleh masyarakat penyembah berhala, di mana meraka ingin memberikan nama kepada sesembahan mereka.

Lalu, apakah jawaban Elokim terhadap pertanyaan "siapakah nama-Mu?"

Di ayat 14, Elokim menjawab: אֶֽהְיֶ֖ה אֲשֶׁ֣ר אֶֽהְיֶ֑ה EHYEH ASHER EHYEH.


Sebenarnya arti kalimat אֶֽהְיֶ֖ה אֲשֶׁ֣ר אֶֽהְיֶ֑ה EHYEH ASHER EHYEH adalah BUKAN AKU ADALAH AKU. 

Tetapi lebih tepat diterjemahkan sebagai AKU AKAN MENJADI PRIBADI SESUAI DENGAN APA YANG KAMU HARAPKAN AKU AKAN MENJADI. 

Di dalam bahasa Inggris lebih tepat ditulis I WILL BE ACCORDING WHAT YOU WANT ME TO BE.

Jika seseorang mengharapkan Elokim hanya sama dengan level penamaan dewa-dewa berhala yang memiliki nama-nama, maka Ia akan menjadi sama dengan dewa berhala untuk orang itu. Tidak lebih dari dewa penyembahan berhala yang lain.

Itu sebabnya ada banyak versi nama-nama superti YAHWEH, YEHOVAH, JEHOVAH, YAHUAH, YAHUWAH dan lain sebagainya. Mengapa? Karena mereka memakai sistem pola pikir budaya penyembahan berhala dan sistem yang sama itu disematkan kapada Elokim.

Bolehkah demikian? Bolehkah kita memakai / meniru sistem budaya berhala lalu ditiru dan disematkan sistem itu untuk Elokim? Chas'v'chalilah!!! Tidak boleh!!! 

Torah mengatakan:

Vayikra (Imamat) 18:3
Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.

D'varim (Ulangan) 12:30
maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang dewa-dewa mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada dewa-dewa mereka? Akupun mau berlaku begitu.

D'varim (Ulangan) 12:31
Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap ADONAI, Elokim-mu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi ADONAI, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi dewa-dewa mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi dewa-dewa mereka.

Sebaliknya, jika seseorang mengharapkan Elokim menjadi Sang Pencipta Yang Tidak Ada Batas-Nya, maka Ia akan menjadi Sang Pencipta Yang Memang Tidak Terselami, Yang Tidak Terbatas.

Mari kita lihat penjelasan dari CHAZAL, singkatan dari "Chachameinu Zikhram Liv'rakha", yang artinya, "Our Sages, may their memory be blessed."

RABBI OVADYAH SFORNO

Rabbi Ovadyah Sforno Z"L, seorang Rabbi dari Itali, yang master dalam hal makna P'SHAT (makna LITERAL) menjelaskan apa arti kata EHYEH ASHER EHYEH sebagai berikut:

"I am an independent existence, not subject to influences by other phenomena or even caused by them. Seeing that this is so it follows that I love existing, and beings that exist. As a corollary to this love of Mine for existence, it follows that I deeply resent anything or anyone who tries to terminate such an existing being from continuing to do so. The prophet Ezekiel 18:32 phrased this thought as “for I do not desire the death of him that dies.” From this it follows that I must love righteousness and justice the objective of both virtues being the continued existence of all who deserve it. At the same time, it follows that I must hate injustice and cruelty as these vices are apt to terminate the existence of the victims of these vices. Clearly, then, this G-d must hate the violence and cruelty perpetrated on you by the Egyptians."

Bahwa Elokim adalah suatu pribadi yang independent yang sama sekali TIDAK dapat dibatasi oleh pola pikir manusia yang fana ini.

EIN YA'AKOV

Ein Ya'akov adalah kumpulan semua aggadic di dalam Talmud beserta penjelasan-penjelasannya.

Ein Ya'akov (Blick Edition) B'rachot 1:48

"I will be that I will be (Exo 3, 14). The Holy One, praised be He! said unto Moshe, "Go and tell Israel that I was with you during this subjugation and I will be with you during the next subjugation." So Moshe said unto Him: "Sovereign of the Universe, is not the affliction terrible enough when it is really present [without telling of it beforehand] ?" Whereupon the Holy One, praised be He! said unto Moshe: "Then go and tell, 'I will be,' sent me unto you." Answer me, O LORD, answer me (I Kings 18:37). Rabbi Abuhu said : "Why did Eliyahu say twice. Answer me? We infer from this that Eliyahu said, before the Holy One, praised be He ! 'Sovereign of the Universe, answer me that a fire shall come down from Heaven and consume everything that is upon the altar; and answer me, to remove from their mind that they shall not think it was the result of sorcery,' as it is said (Ib.) Thou hast turned their hearts back again."

Kalimat "EHYEH ASHER EHYEH" artinya adalah "AKU AKAN MENJADI PRIBADI YANG SESUAI DENGAN APA YANG KAMU HARAPKAN AKU AKAN MENJADI."

TARGUM

Targum adalah terjemahan bahasa Aramaik dari Tanakh yang ditulis dalam bahasa Ibrani. Bagaimana orang-orang Yahudi di zaman Yeshua membaca Tanakh, dapat dimengerti dengan membaca melalui Targumim.

Targum Jerusalem, Exodus 3:14

And the Word of the LORD said to Mosheh, He who spake to the world, Be, and it was; and who will speak to it, Be, and it will be. And he said, Thus shalt thou speak to the sons of Israel, EHYEH hath sent me unto you.

Hal sangat menarik dari Targum Yerusalem adalah bahwa Targum menjelaskan bahwa yang berbicara kepada Moshe adalah "Word of the LORD" yaitu "D'var ADONAI", yaitu "Firman ADONAI."

Yochanan (Yohanes) di B'rit Chadashah menjelaskan bahwa "D'var" itu adalah "Yeshua."

SHIMON HA'TZADDIK

Shimon Ha'Tzaddik adalah seorang Imam Besar yang hidup setelah era Maleakhi. Ia hidup di tahun 300-200 sebelum Masehi. Shimon Ha'Tzaddik adalah Imam Besar terakhir yang memiliki kemampuan ilahi untuk melafalkan nama-Nya Yang Tidak Terucapkan itu di Bait Suci, di Ruang Maha Kudus dan hanya pada hari raya Yom Kippur.

Nama-Nya Yang Tidak Terucapkan itu hanya diucapkan setahun sekali, yaitu HANYA pada hari raya Yom Kippur, karena nama-Nya Yang Tidak Terucapkan itu adalah atribut dari belas kasihan-Nya pada hari raya Yom Kippur.

Setelah kematian Imam Besar Shimon Ha'Tzaddik, penerusnya yaitu Imam Besar Antigonos Socho tidak memiliki kemampuan ilahi lagi untuk melafalkan nama Yang Tidak Terucapkan itu. Itu sebabnya sampai sekarang setiap Imam Besar hanya memakai kata "HASHEM" dan "ADONAI" atau "ADOSHEM."

Semua ini ada dijelaskan di dalam Talmud Bavli, traktat Yoma 39a-39b.

Dan kita TIDAK melafalkan nama Yang Tidak Terucapkan itu sampai nanti Imam Besar Yang Mulia, yaitu Yeshua, yang akan melafalkan nama-Nya Yang Maha Kudus. Selama menunggu kedatangan-Nya yang kedua kali, kita menahan diri untuk tidak semena-mena melafalkan nama-Nya Yang Tidak Terucapkan itu.

Berbeda jauh dengan kaum "Yahwehnisme" yaitu "Gerakan Pengagung Nama."

Apakah kita rindu untuk melafalkan nama-Nya Yang Tidak Terucapkan itu? Ya, tenta saja. Setiap orang Yahudi yang taat Torah pasti memiliki kerinduan untuk dapat melafalkan nama-Nya Yang Tidak Terucapkan, tetapi belum bisa. Takut salah. Kita saat ini menunggu sampai nanti Imam Besar kita yang akan mengajarkan kita bagaimana cara yang benar untuk melafalkan nama-Nya Yang Tidak Terucapkan.

Di dalam siddur kita selalu membaca Zakharia 14:9..."b'yom ha hu yihyeh ADONAI echad u'sh'mo
echad."

Ini adalah sebuah nubuat bahwa nanti kita akan melafalkan nama-Nya Yang Tidak Terucapkan.

Jangan memakai pola bangsa-bangsa penyembah berhala yang menamai dewa-dewa sesembahan mereka. HASHEM berbeda jauh dengan dewa-dewa berhala.

Kol tuv!


No comments:

Post a Comment