Popular Posts

Wednesday, November 22, 2006

Allah, the moon god



Shalom,

Kata "Allah" berasal dari bahasa Arab yaitu ''al-ilah''. Kata ini telah lama digunakan oleh penduduk Arabia kuno sejak 2000 tahun sebelum kelahiran Kristus. Pada masa sebelum agama Islam lahir, atau yang dikenal dengan masa jahiliyah, penduduk Arabia kuno telah melakukan praktek paganisme berupa penyembahan kepada dewa bulan. Tradisi paganisme penyembahan dewa bulan ini berasal dari tanah Mesopotamia. Mari kita lihat ke tanah Mesopotamia, tanah dimana dimulainya peradaban tertua di dunia.

DEWA BULAN BANGSA BABILONIA
Ketika Abraham dipanggil Tuhan keluar dari kota Ur, Abraham hidup dalam masyarakat yang mempraktekkan penyembahan kepada dewa bulan. Dewa bulan di kota Ur dikenal dengan nama ''Sin" dan tempat pemujaan "Sin" dikenal dengan nama "Ziggurat Temple".

Berikut ini adalah sisa-sisa arkeologis dari ''Ziggurat Temple'', tempat pemujaan kepada ''Sin'', dewa bulan kota Ur.

The image “<a href=http://college.hmco.com/history/west/mosaic/chapter1/images/600.ziggurat.jpg”>http://college.hmco.com/history/west/mosaic/chapter1/images/600.ziggurat.jpg”</a> cannot be displayed, because it contains errors.

Dan di dinding-dinding ''Ziggurat Temple'' ini kita akan menemukan relief-relief yang berhubungan dengan penyembahan kepada ''Sin". Berikut ini adalah gambar relief tersebut.

The image “<a href=http://www.dhushara.com/book/orsin/sin.jpg”>http://www.dhushara.com/book/orsin/sin.jpg”</a> cannot be displayed, because it contains errors.

Ketika Abraham keluar dari Ur, dan tiba di kota Harran, penduduk setempat juga mempraktekkan budaya yang sama, yaitu paganisme terhadap dewa bulan. Kota Harran pada zaman Abraham terkenal sebagai kota pemujaan terhadap ''Sin'', dewa bulan. Inilah sisa-sisa peradaban dari kota Harran.

http://www.livius.org/a/turkey/harran/harran_citadel1.JPG


DEWA BULAN BANGSA KANAAN
Praktek paganisme dari tanah Mesopotamia ini menyebar hingga ke tanah Kanaan. Pada tahun 1950 penggalian arkeologis di Hazor di tanah Palestina berhasil mengungkapkan salah satu bentuk paganisme penduduk Kanaan. Dua buah patung dewa bulan berhasil ditemukan. Patung yang pertama berupa patung seorang manusia yang duduk di atas sebuah mezbah dengan ukiran bulan sabit di dadanya. Dan patung yang kedua berupa ukiran tangan yang terangkat meninggikan bulan sabit. Berikut ini adalah sisa-sisa arkeologis tersebut.

The image “<a href=http://www.dhushara.com/book/orsin/hazor.jpg”>http://www.dhushara.com/book/orsin/hazor.jpg”</a> cannot be displayed, because it contains errors.


DEWA BULAN BANGSA ARAB KUNO
Adalah raja Nabonidus yang membawa sistem penyembahan kepada dewa bulan ke tanah Arabia. Peninggalan yang ditemukan di Hazor, Palestina pada tahun 1950 ini, ternyata dapat ditemukan juga di daerah Arabia kuno. Pada tahun 1944, G Caton Thompson dalam bukunya yang berjudul ''The Tombs and Moon Temple of Hureidah'' menyatakan bahwa ia telah menemukan kuil-kuil kuno bekas tempat pemujaan terhadap dewa bulan di Arabia selatan. Dan ia juga menemukan patung-patung berhala yang melambangkan dewa bulan.

Berikut ini adalah sisa-sisa patung dewa bulan dari tanah Arab.

The image “<a href=http://www.aggressivechristianity.net/islam/muslim.gif”>http://www.aggressivechristianity.net/islam/muslim.gif”</a> cannot be displayed, because it contains errors.
Kita perhatikan, bahwa patung dewa bulan di tanah Kanaan, tidak jauh berbeda dengan patung dewa bulan dari tanah Arab. Semuanya memiliki ukiran bulan sabit di dada patung tersebut.

Penduduk Arab telah melakukan paganisme terhadap dewa bulan beribu-ribu tahun sebelum agama Islam lahir. Pusat penyembahan terhadap dewa bulan ini dipusatkan pada suatu kota yaitu Mecca. Di Mecca sendiri terdapat 360 dewa-dewi, yang disembah oleh penduduk Arab. Dan salah satu dewa utama bangsa Arab ini mereka namakan ''Allah". "Allah" ini adalah dewa utama mereka dari 360 dewa-dewi yang lain. Pusat penyembahan terhadap "Allah" ini dipusatkan pada suatu tempat yang disebut dengan "Kaabah". Semua hal ini terjadi pada masa ''jahiliya''.

Memang selain ''Allah'', bangsa Arab juga menyembah kepada ''Hubal''. "Hubal" adalah ''tuan atas Kaabah''. Dan ''Hubal'' ditempatkan pada level tertinggi dari 360 dewa di Kaabah. Dengan kata lain "Hubal" adalah "Allah" itu sendiri. Dua nama itu adalah satu figur, yang melambangkan ''dewa bulan''.

Ketika Muhammad lahir, ayahnya adalah seorang abdi dewa bulan. Ayahnya bernama Abd-Allah ibn Abd al-Muttalib. Ibunya bernama Aminah bint Wahab. Dalam nama ayahnya Muhammad, terdapat kata ''Allah''. Padahal saat itu agama Islam belum lahir. Hal ini membuktikan bahwa ayahnya Muhammad adalah seorang penyembah ''Allah'', sang dewa bulan.

Praktek penyembahan kepada ''Allah'' yang dilakukan suku Quraish pada masa ''jahiliyah'' ini adalah berupa berdoa ke arah Mecca beberapa kali dalam sehari, melakukan pilgrim ke Mecca, melakukan tawaf di Kaabah, mencium The Black Stone di Kaabah, melakukan korban darah kepada ''Allah'', melakukan jumrah.

Ketika Muhammad mendirikan Islam, ia tidak merubah praktek paganisme suku Quraish. Muhammad hanya membungkus praktek polytheisme suku Quraish dan kini dimunculkan Muhammad dalam bentuk monotheisme. Tetapi figur dan tokoh central penyembahannya tetap sama, yaitu kepada ''Allah'', dewa bulan.

Itulah sebabnya hingga kini Islam identik dengan bulan. Mari perhatikan gambar-gambar berikut ini.





Kita perhatikan bahwa semua tidak pernah lepas dari figur sentral dalam penyembahannya yaitu dewa bulan.

Selanjutnya, saya ingin mengajak anda ke suatu tempat di Jordania yang dikenal dengan nama Petra. Petra berasal dari bahasa Yunani, yaitu πέτρα. Artinya adalah ''batu''. Dalam bahasa Arab disebut al-Bitrā.
The image “http://d21c.com/firerat/photo/eg12.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.


Petra dibangun oleh suatu suku yang dikenal dengan nama suku Nabateans. Suku ini adalah termasuk suku Arab yang berbahasa dan berbudaya Semitisme. Tetapi suku Nabateans ini menyembah terhadap tuhannya bangsa Arab. Berikut adalah cuplikan petikan kalimatnya dari wikipedia tentang suku Nabateans.

Religion

The Nabataeans worshipped the Arab gods and goddesses of the preIslamic times as well as few of their deified kings. The most famous of these was Obodas I, who was deified after his death. Du Sharrah was the main male God accompanied by his feminine trinity; Al Uzza, Al Latt and Mena. Many statues carved in the rock depict these gods & goddesses.
Jadi saat itu dewa bangsa Arab yaitu ''Allah'' telah menyebar keseluruh pelosok Timur Tengah. Hal inipun terjadi sampai ke Indonesia saat ini.
APA KATA ALKITAB TENTANG PENYEMBAHAN TERHADAP DEWA BULAN

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Tuhan sangat menentang segala macam bentuk penyembahan semacam ini.

Ulangan 4:19
"dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Tuhanmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,"

Ulangan 17:3
"dan yang pergi beribadah kepada tuhan lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;"

Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel adalah Tuhan di atas segala tuhan. Dalam FirmanNya, Tuhan menyatakan agar jangan menyamakan Dia dengan segala nama-nama berhala.


Mazmur 40:6b.
"Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung."

Tuhan yang disembah oleh bangsa-bangsa adalah berhala. Hanya Tuhannya Abraham, Ishak dan Israel adalah satu-satunya Tuhan yang benar.

Mazmur 96:5 KJV.
"For all the gods of the nations are idols: but the LORD made the heavens".Berikut ini adalah beberapa fakta sejarah untuk dijadikan contoh :
  • Babel menyembah kepada Baal.
  • Israel menyembah kepada YHWH.
  • Mesir menyembah kepada Ra.
  • Filistin menyembah kepada Dagon.
  • Yunani menyembah kepada Apollo.
  • Romawi menyembah kepada Jupiter.
  • Arab menyembah kepada Hu-Baal/Allah.

RENUNGAN
Setelah kita mengetahui bahwa nama "Allah" adalah nama dewa bulan bangsa Arab, pantaskah kita berdoa memakai nama "Allah"? Walaupun kita telah mengadopsi kata "Allah" dari bahasa Arab dan menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Tuhan", kita tidak bisa mengabaikan begitu saja fakta sejarah yang menyatakan bahwa "Allah" adalah nama dewa bulan.

Jangan sembarangan menyebut nama Tuhan.

Keluaran 20:7

"Jangan menyebut nama TUHAN, Tuhanmu dengan sembarangan, sebab TUHAN memandang bersalah orang yang menyebut namaNya dengan sembarangan".

Mungkin ada yang beranggapan : "Ah tidak apa-apa karena saya menyembah kepada "Allah" di dalam Tuhan Yeshua".

Dengan kata lain dapat diterjemahkan sebagai berikut : "saya menyembah kepada dewa bulan di dalam Tuhan Yeshua". Karena di dalam tradisi Arab, "Allah" adalah nama dewa bulan.

Mari kita semua "Back to Bible".
Alkitab mengatakan di Yohanes 14:6.
"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku".

Tuhan Yeshua tidak pernah mengajarkan memanggil Bapa dengan nama "Allah". Tuhan Yesus justru mengajarkan bahwa nama Bapa adalah "Yesus". Tuhan Yeshua mengajarkan bahwa keselamatan datang dari bangsa Israel.

 
Yohanes 4:22b
"Sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi".


Mengapa? karena Tuhan yang disembah bangsa Israel adalah Tuhan di atas segala tuhan. Dan bangsa Israel tidak pernah memanggil Tuhannya dengan kata "Allah". Mereka memanggilnya dengan "YHVH". Tetapi untuk menjaga kekudusan Nama tersebut, maka bangsa Israel memanggilnya dengan "Adonai Elohim". Dan "Adonai Elohim" bukanlah "Allah". "Adonai Elohim" dan "Allah" adalah 2 pribadi yang berbeda. Dari buahnya kita dapat mengenalnya. Dari pengajarannya kita dapat membedakan antara ''Adonai Elohim'' dengan ''Allah.''

Jangan kita membawa "phraseologi" bahasa Arab yang berhubungan dengan penyembahan berhala ke dalam "phraseologi" kita di Alkitab. Mengapa kita melanggar Keluaran 20:7 demi sebuah kata bahasa Indonesia yang sebenarnya diadopsi dari bangsa Arab?

Jangan sampai Mesias Yeshua menegur kita hanya karena kita lebih takut kepada tradisi daripada takut kepada Dia.

Matius 10:28

"Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka."


Jika kita menemukan konflik antara tradisi dan Firman Tuhan, Yeshua telah memberikan pengajaranNya kepada kita di Matius 15:3.

Matius 15:3
"Mengapa kamu melanggar perintah Tuhan demi adat istiadat nenek moyangmu?"


Markus 7:8
"
Perintah Tuhan kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

Tuhan Yeshua saat itu mengajarkan bahwa jangan sampai kita melanggar perintah Tuhan hanya demi tradisi/doktrin/adat istiadat/budaya manusia. Jika kita menemukan konflik antara Firman Tuhan dengan tradisi/doktrin/adat istiadat/budaya manusia, maka Firman Tuhan harus kita tempatkan di atas segala-galanya.

Jangan sampai terjadi Tuhan berkata kepada kita seperti di Lukas 6:46.

Lukas 6:46
"
Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?"
Sangat penting artinya untuk mengutamakan apa yang Mesias Yeshua katakan.

Shalom
Andre


Note :

Referensi "Unveiling Islam" oleh Ergun Mehmet Caner dan Emir Fethi Caner.



EASTER = ISHTAR

EASTER = ISHTAR
Andre Widodo
© Talmid Ha'Mashiach

Shalom,

Kata ''Easter'' hanya satu kali terdapat di Alkitab versi King James Version. Kita akan menemukannya di Kisah 12:4.

Act 12:4 KJV
"And when he had apprehended him, he put him in prison, and delivered him to four quaternions of soldiers to keep him; intending after Easter to bring him forth to the people."

Sedangkan hari raya "Passover" atau "Pesach" atau "Pascha" dalam agama Yahudi adalah untuk mengingat hari pembebasan bangsa Yahudi dari perbudakan di Mesir. 


Yang menjadi pertanyaan sekarang ini adalah: 
Darimanakah asal mula "Easter"?

Mari kita bahas bersama.

Ketika Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, bangsa Israel memperingati hari itu dengan nama "Pesach". Ketika Tuhan menuntun bangsa Israel selama 40 tahun sebelum memasuki tanah Kanaan, Tuhan memberikan hukum-hukumNya kepada bangsa Israel. Salah satu hukum-Nya yang kita kenal sebagai 10 Hukum Taurat adalah larangan bagi bangsa Israel untuk membuat berhala dan larangan untuk menyembah kepada berhala.

Ulangan 5:7-9.
"Jangan ada padamu ilah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. angan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, YHVH Elohim-mu, adalah Elohim yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,"

Mengapa Tuhan memberikan hukum-hukumNya kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah Kanaan? Karena Tuhan mengetahui bagaimana perilaku dan sikap penduduk tanah Kanaan yang banyak dengan penyembahan berhala. Salah satu sesembahan penduduk Kanaan adalah dewi Asherah. Dalam bentuk jamaknya menjadi Asherim.

Asherah adalah dewi kesuburan penduduk Kanaan. Yang dimaksudkan dengan dewi kesuburan disini adalah semacam lambang seksual untuk bangsa Kanaan. Penyembahan kepada dewi Asherah ini erat hubungannya dengan praktek-praktek seksual. Dewi Asherah sering dibuat sebagai patung yang diukir dari kayu ataupun dari batu.

Berikut ini adalah gambar dari dewi Asherah.

The image “http://www.jesuswalk.com/gideon/images/asherah110X200.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.


Dalam 2 Raja 21:7 dijelaskan bagaimana Manasseh raja Yehudah jatuh ke dalam penyembahan berhala terhadap dewi Asherah.

Penyembahan dewi Asherah yang dilakukan oleh penduduk Kanaan, sebenarnya berasal dari tradisi di tanah Mesopotamia. Jika kita membaca Kejadian 10:9-10, kita akan mengetahui bahwa Nimrod adalah seorang yang gagah perkasa pada zamannya. Ia membangun peradaban di beberapa tempat, salah satunya di Babel atau di tanah Mesopotamia. Kisah Nimrod adalah kisah menyedihkan dimana ia menikahi ibunya sendiri yang bernama Semiramis.

Kita mundur dahulu ke Kejadian 3:15. Di ayat ini dijelaskan bahwa Tuhan bernubuat bahwa Tuhan akan memberikankan keturunan ilahi/Mesias dari keturunan seorang perempuan yang akan menghancurkan Satan. Dan Tuhan akan memulihkan kerajaanNya. Berita nubuat ini terus turun temurun sejak zaman Adam, Set, Enos dan seterusnya sampai kepada Nimrod. Untuk mendapatkan status sebagai mesias yang dimaksudkan di Kejadian 3:15, maka Nimrod menikahi Semiramis dan memproklamirkan bahwa Semiramis adalah keturunan yang dimaksudkan dalam Kejadian 3:15. Nimrod menyebut Semiramis sebagai istrinya dan sekaligus juga sebagai ibunya.

Dengan cara demikian, Nimrod juga menyebut dirinya sebagai Tuhan yang telah menjelma sebagai seorang anak manusia dan juruselamat dunia.Inilah awal mula penyembahan berhala di dunia ini.

Nimrod mengharuskan masyarakatnya menyembah dia sebagai "Sun-god", dan Nimrod menyebutkan dirinya sebagai "Baal", dalam bahasa Inggris "my Lord", dalam bahasa Ibrani "Eloah". Semiramis disebut sebagai "Baalti", dalam bahasa Inggris "my Lady", dalam bahasa Itali "Madonna".

Sebagai "Sun-god", Nimrod menampilkan dirinya sebagai tuhan dan raja. Dan membangun sistem keagamaan dengan pusat penyembahan kepada dirinya. Melihat hal ini, Semiramis mempunyai maksud lain untuk dirinya sendiri. Semiramis tidak puas hanya sebagai "Mother of God" tetapi ia ingin lebih dari itu. Maka Semiramis membunuh Nimrod.

Setelah membunuh Nimrod, Semiramis memproklamirkan dirinya sebagai "Queen of Heaven" sekaligus "Mother of God". Ia memerintah di Babylon untuk 41 tahun. Semiramis membuat sistem keagamaannya dengan hal-hal yang penuh mistik dan penuh dengan misteri. Tradisi "Queen of Heaven" ini terus berlangsung walaupun setelah Semiramis meninggal. Praktek okultisme ini terus berlangsung hingga zaman sekarang.

Sebagai bukti mari kita lihat beberapa hal di bawah ini :

  • Di Babylon.....Semiramis....Nimrod.
  • Di Kanaan......Ashtoreth.....Baal.
  • Di Mesir.........Isis................Osiris.
  • Di Yunani.......Aphrodite....Apollo.
  • Di India..........Devaki..........Krishna.
  • Di India..........Isi..................Iswara.
  • Di Romawi.....Fortuna........Jupiter.
  • Di Efesus........Diana.
  • Di China.........Shing Moo.

Beberapa tahun setelah membunuh Nimrod, Semiramis hamil dan melahirkan. Ia memberikan nama Tammuz kepada anaknya. Ayah kandung dari Tammuz tidak diketahui, lalu Semiramis menyebutkan bahwa Tammuz adalah reinkarnasi dari Nimrod.

Penyembahan kepada Semiramis sebagai "Queen of Heaven" ditentang oleh Tuhan.Lihat Yeremia 7:16-20, Yeremia 44:18.

Berikut ini adalah gambar dari Semiramis dan Nimrod.
The image “<a href=http://www.yahshvah.com/images/nimrodandsemiramis.jpg”>http://www.yahshvah.com/images/nimrodandsemiramis.jpg”</a> cannot be displayed, because it contains errors.

Dan berikut ini adalah peninggalan arkeologis dari Mesopotamia yang menggambarkan sosok Nimrod.

The image “http://www.ancientdays.net/images/nimrod-gilgamesh.jpg” cannot be displayed, because it contains errors.

Lalu berikut ini adalah peninggalan arkeologis tentang Semiramis.

Photobucket

Dari Nimrod dan Semiramis inilah praktek okultisme dan penyembahan berhala menyebar. Hal ini terjadi karena kota-kota yang dibangun oleh Nimrod adalah kota-kota yang maju pada zamannya seperti Babel, Erech dan Accad.

Tradisi ini terus menyebar sampai ke tanah Kanaan, yang kita kenal dengan sebutan dewi Asherah. Ia melahirkan anak dewa, yang kemudian disembah oleh penduduk Kanaan sebagai Baal. Figur ibu dan anak yang disembah ini mengulang kesamaan pada penyembahan kepada Nimrod dan Semiramis.

Ketika bangsa Assyria menguasai tanah Kanaan, bangsa Assyria ini juga mempunyai dewi kesuburannya yaitu bernama dewi Ishtar. Tuhan menentang bentuk penyembahan seperti ini, yang menyembah figur ratu sorga dan anaknya yang dilambangkan sebagai dewa. Dapat dibaca di Yeremia 7:18 dan Yeremia 44:17,25. Penyembahan kepada Ishtar ini terus dilakukan penduduk Mesopotamia dan berlangsung sampai kepada zaman Nebuchadnezzar raja Babilonia.

Berikut ini adalah gambar dewi Ishtar pada zaman raja Nebuchadnezzar.

The image “<a href=http://www.kampf-der-seelen.org/mythen/ishtar.gif”>http://www.kampf-der-seelen.org/mythen/ishtar.gif”</a> cannot be displayed, because it contains errors.

Kita perhatikan, bahwa bentuk dewi kesuburan bernama Asherah sejak zaman bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dipimpin oleh Yosua sampai kepada zaman raja Nebuchadnezzar yang bernama dewi Ishtar, figurnya tetap sama.

Dan berikut ini adalah gambar pintu gerbang Ishtar bekas peninggalan kerajaan Babilonia yang kini telah direnovasi oleh pemerintah Irak.

http://www.rkcheung.com/Iraq/Ray%20Ishtar%20Gate.jpg

Penyembahan kepada Ishtar erat hubungannya dengan kesuburan. Selain kesuburan dalam konteks seksual, juga kesuburan dalam konteks bercocok tanam. Ketika lamanya siang dan lamanya malam dalam 1 hari mulai sama, penduduk Mesopotamia memahami bahwa ini adalah tanda berakhirnya musim dingin dan awal musim panas. Musim ini disebut dengan musim semi. Ini merupakan tanda dimulainya waktu untuk bertani. Adalah suatu tradisi dalam masyarakat paganisme di daerah Mesopotamia untuk menyembah menghadap ke timur, tempat matahari terbit, untuk penyembahan kepada dewa matahari, yaitu Baal dan juga menyembah kepada Ishtar untuk kesuburan tanah dan juga untuk kesuburan dalam praktek-praktek seksual. Penyembahan kepada Ishtar ini juga erat kaitannya dengan orgi.

Selanjutnya dalam tradisi setempat, hari penyembahan kepada Ishtar ditetapkan pada hari pertama dari musim semi, dan pada hari itu seluruh masyarakat keluar rumah untuk mencari telur-telur liar. Mengapa mencari telur? Karena bagi mereka telur adalah lambang kesuburan dan dimulainya kehidupan baru.

Tradisi kuno ini terus langgeng sampai masa Dark Ages. Masa Dark Ages adalah masa gereja mengalami toleransi terhadap tradisi-tradisi paganisme. Dalam pembahasan sejarah gereja, masa Dark Ages ini dimulai pada zaman gereja Pergamus , gereja Tiatira sampai dengan zaman gereja Sardis atau dari tahun 312 AD sampai tahun 1520 AD.

Pada masa Dark Ages inilah hari raya Passover digantikan dengan fraseologi Easter.

Setelah kita mengetahui bahwa Easter adalah erat hubungannya dengan penyembahan kepada dewi Ishtar, bagaimanakah sikap kita?




Wednesday, September 27, 2006

Nama-nama Elohim dalam bahasa Ibrani

NAMA-NAMA ELOHIM DALAM BAHASA IBRANI
Andre Widodo
 
© Talmid HaMashiach

Shalom


Sebelum kita membahas lebih dalam tentang "Nama-nama Tuhan dalam bahasa Ibrani", kita perlu memahami bersama bahwa Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel adalah Tuhan di atas segala tuhan. Karena Alkitab mengatakan dengan jelas di Mazmur 96:5.

Mazmur 96:5 KJV.

"For all the gods of the nations are idols: but the LORD made the heavens".

Bahkan Tuhan Yeshua pun mengatakan bahwa keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Artinya adalah kita dulu termasuk golongan"orang-orang kafir", tetapi karena ketegaran bangsa Yahudi, maka keselamatan yang semula diberikan untuk bangsa Yahudi, kini diberikan kepada kita. Ke-Kristen-an berakar dari Yudaisme. Bukan berasal dari Islamisme.

Yohanes 4:22b
"Sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi."

Pertama kali Tuhan memperkenalkan diriNya hanya kepada bangsa pilihanNya, yaitu ketika Ia menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Sebagai pengikut Mashiach kita percaya bahwa Alkitab terdiri dari Tanakh dan Brit Chadashah, karena itu mari kita belajar lebih dalam lagi tentang nama-nama Tuhan yang dipakai oleh bangsa Israel pada zaman Tanakh. Sehingga kita akan mengetahui, apakah dari naskah asli "Tanakh" sudah ada nama "Allah" seperti di Alkitab kita sekarang ini?

BEBERAPA NAMA TUHAN YANG DIPAKAI OLEH BANGSA ISRAEL SEBAGAI BANGSA PILIHAN TUHAN

Dari beberapa nama Tuhan yang dipakai oleh bangsa Israel pada masa Perjanjian Lama, kita mencatat ada 6823 kali pemakaian Tetragrammaton, yaitu pemakaian kata "YHVH". Berikut ini adalah beberapa nama Tuhan yang dipakai oleh bangsa Israel :

  1. YHVH
  2. Elohim
  3. El
  4. Eloah
  5. Elah
  6. Yah
  7. Adonai
  8. Hakadosh
Kita perhatikan bahwa di naskah asli "Tanakh" TIDAK pernah ada penulisan tentang "Allah". Mengapa?

Karena "Allah" adalah sebuah nama yang berhubungan dengan penyembahan kepada dewa bulan. Untuk mengetahui tentang "Allah adalah dewa bulan" kita dapat mempelajarinya sendiri dari artikel-artikel di http://www.bible.ca/islam/islam-moon-god.htm

Selanjutnya mengenai nama-nama Tuhan dalam bahasa Ibrani, kita dapat mempelajarinya di http://www.hebrew4christians.com/Names_of_G-d/names_of_g-d.html

Mungkin ada pertanyaan, apakah istilah "Eloah", "Elah" di Tanakh dapat disamakan dengan istilah "Allah"? Jawabannya adalah TIDAK. Mengapa? Kita akan mengetahui bahwa "Eloah" atau "Elah" adalah berbeda dengan "Allah" jika kita mempelajari karakter kedua figur tersebut. Lagipula jika kita mengatakan sama, artinya kita menyamakan Yudaisme dengan Islamisme.

Apakah Yudaisme dan Islamisme beribadah kepada Tuhan yang sama? TIDAK. Tuhan mereka berbeda. Berdasarkan "Allah" di Quran, Ibrahim membangun Kabah di Mekkah, sedangkan berdasarkan "Elah" di Tanakh, Abraham tidak pernah membangun Kabah dan pergi sampai ke Mekkah. Itu sebabnya sampai sekarang ini terjadi pertarungan antara 2 aliran ini.

Ada sebuah peristiwa yang lucu yang terjadi ketika ada seorang pendukung kata "Allah" yang membahas bersama seorang Islam untuk mencari pembenaran bahwa kata "Allah" adalah bukan nama dewa. Kita sudah tahu bahwa tuhannya orang Islam adalah berhala. Mengapa kita mencari pembenaran dari mereka? Sudah jelas bahwa orang Islam akan membela diri bahwa "Allah" adalah bukan nama dewa. Karena itu, marilah kita menghilangkan istilah-istilah yang berhubungan dengan penyembahan berhala seperti kata "Allah". Karena pada intinya ke-Kristen-an adalah menyembah kepada Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel. Tuhan itu kita kenal dengan Nama "ADONAI Elohim" bukan "Allah Subhanahu wa ta'ala".

B"H 
Ha'Adon Yeshua memberkati

Shalom
Andre


Wednesday, September 20, 2006

HUBUNGAN ANTARA ISRAEL DAN GEREJA TUHAN

HUBUNGAN ANTARA ISRAEL DAN GEREJA TUHAN
Andre Widodo© Talmid HaMashiach

Shalom


Bagaimana hubungan antara Israel, sebagai bangsa pilihan Tuhan dengan kita, sebagai gereja Tuhan?

Saat ini ada doktrin yang mengajarkan bahwa Israel bukan lagi bangsa pilihan Tuhan, melainkan gereja Tuhan menggantikan Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan. Doktrin tersebut mengajarkan bahwa Tuhan telah melupakan Israel, Tuhan sekarang memilih kita sebagai Israel rohani. Benarkah doktrin ini? Apakah Tuhan sudah melupakan bangsa Israel, sebagai bangsa pilihanNya? Apakah perjanjianNya dengan Abraham telah berakhir?

Mari kita bahas bersama.

Pertama-tama kita lihat terlebih dulu bagaimana perjanjian Tuhan dengan Abraham, karena kita ketahui bahwa Abraham adalah kakek moyang bangsa Israel. Kita lihat di Kejadian 17:7.

Kejadian 17:7.
"Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Tuhanmu dan Tuhan keturunanmu."

Dikatakan bahwa perjanjian Tuhan dengan Abraham adalah perjanjian yang "kekal". Artinya Tuhan tidak akan pernah melupakan perjanjianNya dengan Israel untuk selama-lamanya.

Yesaya 49:15
"Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau."

Tuhan tidak akan pernah melupakan bangsa Israel. Sebab mereka adalah biji mata Tuhan.

Roma 11:1
"Adakah Tuhan mungkin telah menolak umatNya? Sekali-kali tidak!"

Roma 11:2
"Tuhan tidak menolak umatNya yang dipilihNya."

Perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel sebagai bangsa pilihanNya tidak pernah berhenti. Perjanjian itu adalah perjanjian yang kekal dan tetap ada sampai saat ini dan sampai selama-lamanya.

Ketika Abraham diberikan penglihatan tentang keturunannya yang akan menjadi sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di laut, sebenarnya ini adalah nubuat tentang keturunan Abraham dari darah dagingnya sendiri dan juga "gereja", keturunan Abraham yang dipilih karena iman kepada YESHUA Mesias kita.

Kejadian 22:17
"maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya."

Siapakah keturunan Abraham yang seperti bintang di langit?
Bintang-bintang di langit adalah keturunan Abraham karena iman kepada Tuhan YESHUA Mesias. Bintang-bintang di langit melambangkan "gereja Tuhan".

Alasannya :

  1. Bintang memproduksi terang, gereja diperintahkan menjadi "terang dunia".
  2. Bintang menerangi kegelapan, gereja juga menerangi kegelapan.
  3. Bintang terletak di langit ( heaven ), gereja juga ditempatkan oleh Tuhan di surga ( heaven ). Gereja diberikan Yerusalem Baru yang adalah gambaran dari sorga itu sendiri.

Siapakah keturunan Abraham yang seperti pasir di laut?
Pasir di laut melambangkan keturunan jasmani Abraham, Ishak dan Israel. Yaitu bangsa Israel itu sendiri.

Alasannya :

  • Pasir dan laut terletak di bumi. Tuhan menempatkan bangsa Israel di bumi ini, di tanah Kanaan, di Yerusalem sebagai milik pusaka bangsa Israel. Lihat Kejadian 15:18-21. Bangsa Israel diberikan kota Yerusalem, gereja Tuhan diberikan Yerusalem Baru.

Jadi bintang di langit dan pasir di laut adalah 2 jenis keturunan Abraham yang berbeda. Bintang di langit adalah "gereja Tuhan", pasir di laut adalah "bangsa Israel".

Bagaimana hubungan antara bangsa Israel dan gereja Tuhan?

Kita sudah mengetahui bahwa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan. Sedangkan kita sebelum mengenal YESHUA, kita sebenarnya adalah "gentiles" atau "orang-orang kafir". Mari kita lihat di Roma 11:16-24. Pada ayat tersebut Paulus menggunakan ilustrasi berupa pohon zaitun.

Siapakah pohon zaitun ini?
Pohon zaitun adalah simbol dari bangsa Israel.

Ayat 16.
"Jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus."Siapakah akar dari pohon zaitun? Akar dari pohon zaitun adalah Abraham, Ishak dan Yakub ( Israel ). Siapakah "cabang-cabangnya" itu? "Cabang-cabangnya" adalah keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub atau dengan kata lain adalah kaum Yahudi.

Ayat 17.
"Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan diantaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah."Kita lihat di ayat tersebut dibahas tentang "cabang" dan "tunas liar". Beberapa "cabang" itu dipatahkan, artinya adalah beberapa orang dari kaum Yahudi ini dihancurkan oleh Tuhan karena pemberontakan mereka sendiri kepada Tuhan. "Cabang" yang dihancurkan adalah kaum Yahudi yang menyembah kepada berhala-berhala dan dibinasakan oleh Tuhan.

Berikutnya adalah" tunas liar". Siapakah "tunas liar" ini?
"Tunas liar " ini adalah kita, kaum "gentiles", orang-orang kafir. Kita sebelum mengenal Tuhan YESHUA sebenarnya kita termasuk di dalam golongan orang-orang kafir. Orang-orang kafir sebenarnya tidak berhak mendapat berkat Abraham.

Ingat, bagaimana cerita seorang perempuan Kanaan yang percaya di Matius 15:21-28? Diceritakan bahwa ada seorang perempuan Kanaan ( orang kafir ) yang membutuhkan pertolongan YESHUA. Apa jawab YESHUA ? Tuhan menjawab "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel". Kitalah sebenarnya "anjing-anjing" itu. Kitalah sebenarnya "tunas liar" itu.

Ayat 18-21
"Janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itulah yang menpang kamu. Mungkin kamu akan berkata : ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan diantaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Tuhan tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu."

Paulus menjelaskan sangat gamblang kepada kita. Sebagai "gentiles" sebaiknya kita jangan sombong, tetapi takutlah akan Tuhan. Jika Tuhan tidak mengasihi Israel, maka Tuhan juga tidak akan mengasihi kita juga yang telah percaya kepada Tuhan YESHUA.

Lukas 7:1-10 menceritakan tentang seorang "gentiles" yang mengasihi bangsa Israel. Mari kita lihat Lukas 7:4-5.

Lukas 7:4-5.
"Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."Tuhan Yesus menolong "gentiles" yang mengasihi bangsa Israel. Tuhan Yesus memberkati "gentiles" yang memberkati Israel.

Kejadian 12:3
"Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau."

Firman ini mengandung berkat dan kutuk. Ada berkat jika kita memberkati keturunan Abraham dan ada kutuk jika kita mengutuk keturunan Abraham. Firman ini masih tetap berlaku, bahkan sampai saat sekarang ini. Mari lihat apa kata Paulus di Roma 15:27b.

Roma 15:27b.
"Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka."

Mengapa kita wajib melayani orang Yahudi?
Supaya kita yang telah menerima harta rohani bangsa Yahudi ( Tuhan YESHUA Mesias ) tidak terkena kutuk dari Kejadian 12:3. Maka dari itu, sudah seharusnya kita sebagai "tunas liar" yang dicangkokkan ke pohon zaitun jangan menjadi sombong dan besar kepala terhadap cabang dari pohon zaitun itu. Kita sebagai orang-orang Kristen, janganlah menjadi sombong kepada bangsa Israel. Bangsa Israel adalah tetap bangsa pilihanNya. Ingat, kita sebagai "tunas liar" dapat hidup karena berkat dari akar pohon zaitun itu. Akar itu adalah Abraham, Ishak dan Yakub. Kita dapat menerima berkat Abraham karena kita dengan iman percaya kepada Tuhan YESHUA.

Jadi apakah Israel masih tetap bangsa pilihanNya?
Ya, masih. Karena perjanjianNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub adalah "kekal". Lihat Kejadian 17:7.

Apakah "gentiles" yang percaya kepada Tuhan YESHUA juga berhak mendapat berkat Abraham?
Ya, kita para "gentiles" berhak mendapatkan berkat itu karena iman kita kepada Tuhan Yesus. Lihat Roma 9:30-32.

Mengapa Tuhan mencangkokkan "tunas liar" kepada pohon zaitun?
Untuk membuat mereka "cemburu". Lihat Roma 11:11.

Apakah bangsa Israel akan diselamatkan pada akhir zaman?
Ya. Pada akhir zaman mereka akan percaya kepada Tuhan YESHUA dan diselamatkan. Lihat Roma 11:25-31, Wahyu 7:1-8.

Maka genaplah firmanNya di Matius 20:16.
"Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

Kita para "gentiles" yang terakhir mengenal Kristus akan menjadi yang terdahulu dan bangsa Israel yang terdahulu mengenal kebenaran akan menjadi yang terakhir mengenal Mesias, sehingga seluruh Israel dan gereja Tuhan akan diselamatkan.

Akhir kata, saya ingin membagikan khotbah Tuhan YESHUA tentang "penghakiman terakhir" di Matius 25:31-46. Pada "penghakiman terakhir" ini semua bangsa di dunia akan dikumpulkan dihadapan Tuhan untuk dihakimi berdasarkan perilaku bangsa-bangsa terhadap bangsa Israel.

Di Matius 25:40 dikatakan:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Siapakah saudara-saudara Tuhan YESHUA?
Anda bisa menyebutnya para yatim piatu, para janda, para orang-orang miskin. Tetapi ada satu hal yang ingin saya bagikan dari ayat ini. Saudara-saudara Tuhan YESHUA adalah kaum bangsa Yahudi sekarang ini. Mengapa? Karena Tuhan YESHUA dilahirkan di dalam tradisi Yahudi. Ia disunat pada hari ke 8. Ia memilih murid-muridNya yang pertama dari bangsa Yahudi, bahkan Ia mati di kayu salib dengan status "Inilah Raja bangsa Yahudi".

Jadi siapakah saudara-saudara Tuhan YESHUA sekarang ini? Selain para janda, orang-orang miskin, para kaum Yahudi juga termasuk saudara-saudara Tuhan YESHUA. Dan pada "penghakiman terakhir" Tuhan juga akan menghakimi bangsa-bangsa berdasarkan bagaimana bangsa-bangsa lain memperlakukan bangsa Yahudi. Karena itu sebagai gereja Tuhan, tetaplah memberkati kaum Yahudi sebab mereka adalah saudara-saudara Tuhan kita YESHUA.

Sekali lagi, ingat kata Paulus di Roma 15:27b :
"Sebab jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka."

Ingat, Alkitab mengatakan "wajib"!!!
Artinya kalau tidak dilakukan maka ada konsekuensinya. Kalau tidak dilakukan maka kita "berdosa" dan upah "dosa" adalah maut. Lihat Roma 6:23a.

Baruch HaShem