ISRAEL DAN GEREJA
------------------------------
Memahami beberapa TEOLOGI
------------------------------------------
Ketika mempelajari agama Yahudi (akar dari ke-Kristen-an), seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan tertentu mengenai asalnya "ISRAEL", asalnya "GEREJA", dan bagaimana hubungan antara mereka.
Apakah orang Kristen menjadi "Yahudi" karena hubungan mereka dengan Yesus? Apakah "GEREJA" menggantikan orang-orang Yahudi dalam rencana Elohim sebagai "ISRAEL YANG BARU"?
Sebenarnya bagaimana kita seharusnya memahami hubungan antara ISRAEL dan GEREJA?
Secara umum, sebenarnya ada 3 sistem TEOLOGI di dalam ke-Kristen-an yang menjelaskan hubungan antara "ISRAEL" dengan "GEREJA", yaitu :
1.
REPLACEMENT THEOLOGY (TEOLOGI PENGGANTIAN).
GEREJA menggantikan ISRAEL sebagai umat pilihan Elohim.
2.
SEPARATION THEOLOGY (TEOLOGI PEMISAHAN).
GEREJA dan ISRAEL adalah kelompok yang berbeda. Dan Elohim mempunyai rencana terhadap keduanya yang berbeda dan terpisah.
3.
REMNANT THEOLOGY (TEOLOGI YANG TERSISA).
GEREJA dicangkokkan kepada ISRAEL yang tersisa saat ini dan menjadi satu dengan ISRAEL bersama-sama menyembah Elohim di dalam Mesias ISRAEL.
Manakah TEOLOGI yang benar dan sesuai dengan rencana Elohim?
Sebagaimana yang akan kita lihat, masing-masing sistem ini mengarah kepada kesimpulan yang berbeda secara radikal, tetapi sebelum kita menjelajah lebih detail, kita perlu mendefinisikan dulu apakah definisi "ISRAEL" dan apakah definisi "GEREJA".
DEFINISI ISRAEL
------------------------
Di dalam kitab Taurat (kelima kitab Musa pada Alkitab), ISRAEL merujuk pada suatu nama baru yang diberikan ADONAI kepada Yakub, yang mana Yakub adalah anak Ishak, cucu Abraham, dan bapak dari ke-12 suku ISRAEL (Kejadian 32:28). ISRAEL mengacu pada keturunan Yakub yang masuk ke Mesir (akibat dari Yusuf yang dibuang oleh saudaranya) (Kejadian 37:12 - 36 & Kejadian 41:37 - 57 & Kejadian 46), dan di bawah naungan Yusuf kemudian berkembang menjadi bangsa yang besar pada masa Firaun (Keluaran 1:7).
Selama zaman Musa orang-orang yang berasal dari keturunan Yakub ini secara kolektif disebut "Anak-Cucu Yakub" atau "keturunan ISRAEL". Kelompok orang-orang inilah yang dipimpin Musa keluar dari Mesir pada saat יציאת מצרים atau Yetziat Mitzraim / Keluar dari Mesir (Keluaran 3:6 - 10) serta menjadikan mereka bangsa pilihan ADONAI / umat ADONAI (Keluaran 6:5 - 7) melalui ketetapan di Sinai dan persyaratannya (Keluaran 19:3 - 6).
Kemudian kelompok orang-orang yang sama inilah berhasil merebut tanah yang sudah dijanjikan kepada Abraham oleh Elohim, yaitu Tanah Perjanjian (Kejadian 15:18 - 21 & Kejadian 17:2 - 8) di bawah kepemimpinan Yosua (Yosua 1). Yosua memimpin kepada kemenangan untuk bangsa ISRAEL di tanah Kanaan (Yosua 23:1 - 6).
Bangsa yang baru ini memiliki tanah air dan menerapkan sistem pemerintahan teokrasi dengan המשכן atau HaMishkan (Kemah Suci / Tabernakel) sebagai pusat ibadah (Keluaran 25 & Keluaran 26). Setelah Yosua mati bangsa Israel murtad (Hakim-Hakim 2:6 - 23), berbagai שופטים atau Shofetim (Hakim) muncul, pertempuran melawan orang Filistin dan Kanaan terjadi.
Kemudian orang Israel menghendaki seorang raja (1 Samuel 8) dan Samuel mengurapi Saul sebagai raja pertama Israel (1 Samuel 9). Kemudian Daud menggantikan Saul sebagai raja (1 Samuel 16 & 2 Samuel 5). Daud-lah yang bercita-cita membangun בית המקדש atau Beit HaMikdash (Bait Suci) untuk menghormati ADONAI, Elohim Israel, ADONAI membuat perjanjian dengan Daud bahwa salah seorang keturunannya akan memerintah atas ISRAEL untuk selama-lamanya (2 Samuel 7). Daud meninggal, namun, tanpa membangun Bait Elohim, sehingga anaknya Salomo naik takhta dan menyelesaikan proyek pembangunan Bait Suci (1 Raja-Raja 5).
Salomo, raja ISRAEL jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala. Setelah Salomo mati kerajaan ISRAEL terpecah menjadi 2 kerajaan (1 Raja-Raja 12).
Kerajaan Selatan disebut Kerajaan YEHUDA (termasuk kota Yerusalem dan Bait Elohim), terdiri dari 2 suku. Kerajaan Utara disebut Kerajaan ISRAEL, terdiri dari 10 suku. Dua kerajaan ini sering bertengkar satu sama lain sampai Kerajaan Asyur / Assyria menaklukkan Kerajaan Utara / Kerajaan ISRAEL (2 Raja-Raja 17) pada tahun 722 SM.
10 dari 12 suku Israel dipaksa keluar dari Kanaan oleh Kerajaan Asyur / Assyria (Diaspora Pertama terjadi) selain itu raja Asyur juga membawa orang asing (orang-orang Samaria) untuk menduduki dan mendiami tanah Kanaan menggantikan orang ISRAEL (2 Raja-Raja 17:24 - 41). Setelah Kerajaan Utara runtuh, kini hanya tinggal Kerajaan YEHUDA / Kerajaan Selatan.
Kerajaan Asyur hancur dikalahkan oleh Kerajaan Babel, kemudian Kerajaan Babel di bawah pemerintahan raja Nebukadnezar menyerang Kerajaan Selatan / Kerajaan YEHUDA, Babel membakar Bait Suci, rumah raja, dan semua rumah di Yerusalem serta mengangkut Yehuda ke pembuangan di Babel (2 Raja-Raja 25:8 - 12) pada tahun 586 SM (Diaspora Kedua terjadi).
Setelah kematian raja Nebukadnezar, Kerajaan Babel ditaklukkan oleh raja Koresy dari Kerajaan Media - Persia. ADONAI menggerakkan hati Koresy untuk mengizinkan orang-orang Yahudi pulang / ALIYAH ke Yerusalem yang terletak di Yehuda (Ezra 1). Hanya mereka yang berasal dari Kerajaan Selatan / Kerajaan YEHUDA yang ber-ALIYAH. Sedangkan yang berasal dari Kerajaan Utara / Kerajaan ISRAEL, tidak pernah ber-ALIYAH, melainkan mereka berbaur dengan bangsa-bangsa.
Kemudian orang-orang Yahudi yang pulang / ber-ALIYAH mulai membangun dan mentahbiskan kembali Bait Elohim yang telah dihancurkan oleh Babel (Ezra 6:13 - 22).
Catatan :
Bait Elohim dihancurkan oleh Babel sekitar tahun 586 SM (2 Raja-Raja 25).
Bait Elohim dibangun kembali sekitar tahun 536 SM pada zaman raja Persia Koresy (Ezra 1 - Ezra 3).
Pembangunan sempat terhambat namun Bait Elohim dapat selesai pada zaman raja Persia Darius I sekitar 516 SM (Ezra 4 - Ezra 6)
Tahun 586 SM - 516 SM = 70 tahun (genap sudah janji ADONAI seperti yang diucapkan oleh nabi Yeremia di Yeremia 29 : 10 bandingkan dengan Ezra 1 : 1
Setelah Kerajaan Media - Persia hancur, kemudian Kerajaan Yunani mulai melebarkan sayap kekuasaannya. Di bawah pimpinan "Alexander the Great" pasukan Yunani mengalahkan pasukan Persia yang dipimpin oleh raja Darius III di Macedonia (333 SM) dan akhirnya menaklukkan tanah Kanaan, selanjutnya seorang penguasa Yunani bernama Antiochus Epiphanes memerintah Syria / Suriah (dari sekitar 175 SM hingga sekitar 164 SM). Antiochus juga memerintah atas tanah Kanaan dan mencoba untuk menghancurkan agama Yahudi dengan cara mencemarkan Bait Elohim dan membakar salinan Taurat. Hal ini menyebabkan pemberontakan Makabe yang membuka jalan bagi kemerdekaan Yahudi di Yerusalem dan daerah sekitarnya. Kemenangan ini diperingati sebagai חנוכה atau Chanukah.
Ketika Kerajaan Yunani mulai melemah, Kerajaan Romawi menyerang Syria (di bawah kepemimpinan Pompey) dan Yerusalem jatuh di bawah kekuasaan Kerajaan Romawi. Kemudian Yesus dilahirkan dan melakukan pelayanan-Nya di ISRAEL. Beberapa tahun setelah Yesus disalibkan, tentara Romawi (di bawah pimpinan Jendral Titus) menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci pada tahun 70 M, sehingga genap sudah seperti yang dinubuatkan Yesus (Matius 24:1 - 2).
Kemudian pada tahun 135 M, Kerajaan Romawi di bawah pimpinan kaisar Hadrianus menekan pemberontakkan Bar Kokhba, menghancurkan seluruh Yerusalem, dan mengirim semua orang Yahudi ke pengasingan (Diaspora ke tiga terjadi). Dalam upaya untuk mengakhiri semua harapan orang Yahudi untuk sebuah negara merdeka, Hadrianus mengganti nama tanah Kanaan menjadi JUDEA.
JUDEA biasa disebut dalam bahasa Ibrani : יהודה / YEHUDAH ; dalam bahasa Yunani : Ιουδαία / IOUDAIA; dalam bahasa Latin : JUDAEA, pada zaman kaisar Hadrianus dari Kerajaan Romawi, nama JUDEA diganti nama menjadi PALESTINE atau dalam bahasa Indonesia PALESTINA.
Nama PALESTINA diambil dari musuh bersejarah ISRAEL yaitu FILISTIN. Ini adalah awal גלות atau Galut (Diaspora Yahudi besar-besaran).
Pada akhir 1800-an gerakan Zionis dimulai di Eropa. Theodor Herzl, seorang wartawan dari Austria menulis buku yang berjudul der Judenstaat (Negara Yahudi) yang menyerukan pembentukan sebuah negara Yahudi sebagai solusi untuk Diaspora. Herzl juga menyelenggarakan Kongres Zionis Dunia pertama, menyatukan beragam kelompok Zionis menjadi gerakan di seluruh dunia.
Selama Perang Dunia I, pasukan Inggris mengalahkan Turki (Dinasti Turki Usmani) dan berkuasa atas daerah yang disebut "PALESTINA". Berdasarkan Deklarasi Balfour, orang-orang Yahudi diizinkan untuk kembali menempati tanah leluhur mereka. Kemudian, Hitler menjadi teror di Jerman dalam peristiwa Holocaust - pembunuhan secara sistematis yang dilakukan oleh Nazi terhadap 6 juta orang Yahudi - menyebabkan dukungan seluruh dunia kepada orang-orang Yahudi untuk membangun kembali negara ISRAEL sebagai tanah air permanen. Setelah imigrasi lebih lanjut ke Palestina, pada 14 Mei 1948, orang-orang Yahudi menyatakan kemerdekaan bagi negara demokratis ISRAEL (Medinat Yisrael), sungguh sebuah keajaiban modern yang mengungkapkan penjagaan Elohim bagi orang-orang Yahudi selama ribuan tahun. Kelahiran kembali bangsa ISRAEL berarti bahwa setelah hampir 2.900 tahun (sejak zaman Raja Salomo) negara Israel telah kembali merdeka dan bersatu (Ulangan 30:2 - 5 & Mazmur 147:2 & Yehezkiel 11:17 & Yehezkiel 28:25 & Yehezkiel 34:13 & Yehezkiel 37:21). Namun beberapa jam setelah ISRAEL mendeklarasikan kemerdekaannya, negara-negara Arab seperti Mesir, Jordan, Arab Saudi, Irak, Yaman, Suriah dan Libanon sekitarnya melancarkan invasi ke ISRAEL. ISRAEL-pun berperang dan menang. ISRAEL berhasil mempertahankan tanah air mereka dan mencaplok beberapa tanah Arab disekitarnya.
Tahun 1956 terjadi perang yang dikenal sebagai Krisis Suez terjadi antara ISRAEL dengan Mesir. Kembali ISRAEL menang.
Tahun 1967 terjadi perang yang dikenal sebagai Perang 6 Hari antara Israel dan negara-negara Arab seperti Mesir, Suriah, Jordan, Irak, Arab Saudi dan kembali ISRAEL menang. ISRAEL berhasil merebut kendali atas Yerusalem, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan secara keseluruhan, wilayah ISRAEL bertambah tiga kali lipat, termasuk sekitar satu juta orang Arab yang masuk ke dalam kontrol Israel di wilayah yang baru didapat (banyak dari penduduk wilayah-wilayah tersebut mengungsi ke luar ISRAEL). Batas ISRAEL bertambah paling sedikit 300 km ke selatan, 60 km ke timur, dan 20 km ke utara (Mikha 7 : 11). Selama beberapa tahun terakhir, Intifadah dan kebangkitan Islam serta beberapa organisasi teroris bermotif religius yang ingin menyingkirkan ISRAEL dari muka bumi seperti Hamas & Hizbullah dengan cara melakukkan aksi-aksi bom bunuh diri & menembakkan roket-roket ke wilayah ISRAEL kembali mengancam bangsa ISRAEL, meskipun dikeroyok dan dimusuhi oleh banyak negara-negara Arab, ISRAEL sendiri mengaku tidak pernah takut kepada mereka sebab ADONAI-lah yang selama ini telah menjaga ISRAEL agar tetap eksis dan tidak punah (Mazmur 121 & Maleakhi 3:6).
DEFINISI GEREJA
-------------------------
Kata "GEREJA" tidak pernah muncul dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia (baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru). Kata "GEREJA" hanya muncul dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris dengan kata "CHURCH".
Dalam terjemahan bahasa Yunani Perjanjian Lama (sering disebut juga SEPTUAGINTA atau LXX) menggunakan kata ἐκκλησία / EKKLESIA yang terdiri dari kata EK dan KALEO (EK = KELUAR; KALEO = PANGGIL). Sehingga EKKLESIA = DIPANGGIL KELUAR.
Dalam bahasa Ibrani menggunakan kata קהל / QAHAL dan kata עדה / EDAH (keduanya memiliki arti JEMAAH / JEMAAT).
SEPTUAGINTA atau LXX menggunakan kata συναγωγή / SUNAGOGE, yang artinya JEMAAH / JEMAAT. Dan untuk kata Ibrani עדה / EDAH selalu diterjemahkan sebagai PERTEMUAN.
Ibrani / Tanakh Yunani / LXX Indonesia
קהל / QAHAL έκκλησία / EKKLESIA GEREJA
עדה / EDAH συναγωγή / SUNAGOGE JEMAAH / PERTEMUAN
Dalam pengertian Perjanjian Baru kata EKKLESIA selalu mengacu pada kelompok orang-orang "YANG DIPANGGIL KELUAR" untuk percaya kepada Yeshua Mesias / Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
Secara khusus, EKKLESIA ini hanya terdiri dari orang-orang yang mengakui iman mereka bahwa Yeshua / Yesus tidak lain adalah Mesias, yang mati sebagai korban untuk menebus berdosa dosa-dosa mereka, dikuburkan, dibangkitkan oleh Elohim dari kematian dan naik ke sorga.
Kalau dipahami secara historis, EKKLESIA yang disebutkan dalam Perjanjian Baru ini ternyata didirikan oleh seorang Yahudi yang taat Taurat yaitu Yeshua / Yesus (Galatia 4:4 - 5 & Roma 15:8).
Pengikut pertama Yeshua / Yesus pada dasarnya banyak yang berasal dari orang Yahudi, baik rasul maupun penulis Perjanjian Baru. Maka dari itu GEREJA yang lahir di Yerusalem berasal dari kalangan orang Yahudi.
Khotbah Petrus pada hari שבועות (yakni SHAVU'OT atau PENTAKOSTA atau HARI RAYA 7 MINGGU) banyak sekali mengutip dari Kitab Para Nabi dan Daud. Bahwa 3.000 orang yang diselamatkan pada hari itu adalah orang Yahudi (Kisah Para Rasul 2:14 - 47).
Cara hidup jemaat yang pertama ini sering berkumpul secara teratur di dalam בית המקדש atau Bait Elohim (Kisah Para Rasul 2:46). Perhatikan pula bahwa rasul Petrus dan Yohanes tercatat pergi ke Bait Elohim untuk sembahyang pada siang hari (yakni מנחה / Mincha) (Kisah Para Rasul 3:1).
Pelayanan para Rasul masih berlanjut secara eksklusif di antara orang-orang Yahudi, di antaranya "ribuan orang yang PERCAYA kepada Yeshua sebagai Mesias dan RAJIN MEMELIHARA Taurat" (Kisah Para Rasul 21:20).
Bahkan setelah mereka dipenjarakan, tetapi secara ajaib lolos, seorang malaikat mengatakan kepada mereka untuk "Pergilah, berdirilah di Bait Elohim dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." (Kisah Para Rasul 5:17 - 21). Ketika Stefanus dipanggil oleh Imam Besar dan dewan, dia memberi pembelaan yang benar-benar Yahudi, yang meliputi seluruh sejarah Israel sebelum ia mati syahid (Kisah Para Rasul 7).
Catatan :
Orang Yahudi berdoa 3 kali dalam sehari secara rutin (Daniel 6 : 11)
שחרית atau Shacharit (Morning Prayers)
מנחה atau Mincha (Afternoon Prayers)
מעריב atau Ma'Ariv (Evening Prayers)
Mazmur Daud berkata : Mazmur 55 : 17 - 18.
Bahkan ketika Petrus berkunjung ke rumah Kornelius, seorang perwira pasukan Italia yang takut akan ADONAI (Kisah Para Rasul 10), Petrus sempat mengalami krisis hati nurani, dalam visinya ia mengatakan bahwa ia tidak akan makan dari binatang yang diperlihatkan kepadanya (makanan non-kosher), dan kedua, ia ragu untuk memasuki rumah seorang non-Yahudi (Kisah Para Rasul 10:28). Ini menunjukkan, bahwa Petrus adalah orang Yahudi yang taat kepada Taurat.
Demikian juga Rasul Paulus adalah seorang Yahudi yang taat kepada Taurat. Ia dilahirkan di Tarsus, namun dibesarkan di Yerusalem dan belajar di bawah Rabi yang terkenal Gamaliel (Kisah Para Rasul 22:3). Apakah Paulus yang Yahudi ini menolak gaya hidup Yahudi yang taat kepada Taurat setelah pertobatannya di perjalanannya ke Damsyik (Kisah Para Rasul 9) ?
Kita lihat beberapa bukti yang dapat menunjukkan orang seperti apa Paulus selama pelayanan-nya :
1.
Paulus mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Yahudi tulen, dari suku Benyamin, seorang Farisi. Dalam Kisah Para Rasul 23:6 ia mengaku, "Aku adalah seorang Farisi." Dia bahkan menyatakan bahwa mengenai pelaksanaan hukum Taurat dia "tidak bersalah", dan menunjukkan bahwa dia mentaati gaya hidup orang Yahudi (Filipi 3:5 - 6). Paulus bersaksi bahwa ia memelihara hukum Taurat sepanjang hidupnya (Kisah Para Rasul 25:7 - 8, lihat juga Kisah Para Rasul 28 : 17).
2.
Paulus adalah orang yang menyuruh Timotius untuk sunat, Timotius adalah seorang Yunani blasteran Yahudi. Timotius disunat sebelum dibawa oleh Paulus pada sebuah perjalanan untuk membantu pelayanan di antara orang Yahudi (Kisah Para Rasul 16:1 - 3).
3.
Paulus sering menghadiri ibadah di rumah ibadat orang Yahudi. "Dia datang ke Tesalonika, di mana ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi. Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci." (Kisah Para Rasul 17:1 - 3).
4.
Paulus mengambil NAZAR (Kisah Para Rasul 18:18; Bilangan 6:2 - 6, 13 - 18).
5.
Setelah meninggalkan Filipi (Kisah Para Rasul 20:6) ia berlayar di sepanjang pantai Asia Kecil, berhenti di beberapa tempat di sepanjang jalan, tapi melewatkan Efesus karena ia ingin berada di Yerusalem untuk Perayaan SHAVU'OT atau PENTAKOSTA (Kisah Para Rasul 20:16).
6.
Paulus tidak setuju dengan gaya hidup / kelakuan Petrus (Galatia 2:11 - 14) tentang persyaratan orang kafir / tidak bersunat untuk masuk agama Yahudi.
Jadi, pada saat itu agama Kristen masih merupakan sebuah sekte kecil dari Yudaisme. Dan ke-Kristen-an dikenal sebagai MESIANIK YUDAISME.
Keretakan antara para pengikut MESIANIK YUDAISME dan YUDAISME RABINIK mulai terlihat pada perang Yahudi-Romawi, yakni Pemberontakan Bar Kokhba (132-135 M). Rabi Yahudi yang bernama Akiva meyakinkan pihak Sanhedrin untuk mendukung pemberontakan dan benar-benar menganggap pemimpin pemberontakan (Simon Bar Kokhba) sebagai Mesias Yahudi.
Sedangkan Yahudi pengikut Yesus atau MESIANIK YUDAISME tidak setuju karena mereka meyakini bahwa Yesus-lah Mesias sejati. Disinilah pemisahan antara YUDAISME RABINIK dan MESIANIK YUDAISME mulai terjadi.
Bersamaan dengan penolakan terhadap EKKLESIA Yeshua oleh para pemimpin etnis ISRAEL, justru malah semakin banyak bangsa-bangsa lain menjadi beriman dan datang kepada Yeshua, dan akar ke-Yahudi-an Yeshua mulai dilupakan.
"Kelupaan" ini malah diperparah oleh berbagai macam orang-orang Kristen dari bangsa-bangsa lain yang bukan berasal dari בן יעקב bani Yakub (ISRAEL) yang dipengaruhi oleh filsafat Yunani diawal-awal abad dan menganjurkan untuk memutuskan EKKLESIA dari akar sejarah Yahudi. Kemudian EKKLESIA non Yahudi ini berupaya untuk menonjol sebagai identitas yang berbeda dari ISRAEL, dengan misi dan tujuan sendiri.
Itulah mengapa sekarang ini GEREJA begitu sangat berbeda dan menjadi anti-Yahudi.
Meskipun demikian EKKLESIA / GEREJA non-Yahudi ini masih mempunyai hutang mengenai asal-usul GEREJA kepada EKKLESIA Yahudi pengikut Yeshua yakni MESIANIK YUDAISME.
REPLACEMENT THEOLOGY (TEOLOGI PENGGANTIAN)
------------------------------------------------------------------------------

Teologi ini mengajarkan bahwa GEREJA dan ISRAEL sebenarnya merujuk pada kelompok orang yang sama. Karena ISRAEL menolak Yesus sebagai Mesias, maka GEREJA sekarang menerima semua perjanjian berkat dan janji-janji Elohim. Ini adalah "mindset" kebanyakan teolog Kristen pada hari ini.
Replacement Theology mengklaim bahwa GEREJA adalah "baru dan lebih daripada" ISRAEL, lebih baik daripada yang lebih tua yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama. Pada zaman dahulu GEREJA / EKKLESIA memang ditujukan kepada bangsa ISRAEL, tetapi setelah kasih Yesus itu ditolak oleh orang Yahudi, maka Elohim memindahkan seluruh perjanjian-perjanjian dan janji-janji-Nya dari ISRAEL untuk GEREJA. Bahwa "Perjanjian Baru" yang diberikan kepada ISRAEL (Yeremia 31:31 - 37) telah digenapi melalui GEREJA Kristen. Pandangan ini disebut "Replacement Theology" karena GEREJA Kristen sekarang telah menggantikan bangsa ISRAEL sebagai EKKLESIA sejati Elohim.
"Sebab tidak semua orang yang berasal dari ISRAEL adalah orang ISRAEL" (Roma 9:6). Karena ketidaktaatan ISRAEL (yaitu, penolakan terhadap "Perjanjian Baru" dan Yesus), ISRAEL tidak lagi menjadi "bangsa terpilih" dengan status khusus atau masa depan.
Seperti Martin Luther mengatakan, karena orang-orang Yahudi menolak Kristus, satu-satunya yang tersisa untuk mereka adalah kutukan yang ditemukan dalam Alkitab, tapi tidak ada berkat. Oleh karena itu semua janji tentang ISRAEL yang dikumpulkan lagi (Yehezkiel 28:25), dipulihkan, dan dibebaskan dari musuh-musuhnya di Kerajaan yang mendatang akan dipindahkan ke GEREJA. Dan karena Yesus sekarang memerintah dari tahta Daud, misi GEREJA adalah untuk mengantarkan Kerajaan Elohim di bumi dengan cara penyebaran Injil di seluruh dunia. Pada akhir zaman, Yesus akan kembali untuk memisahkan "domba dari kambing" (Matius 25:32 - 33) dan Kerajaan kekal Elohim akan bertahan selamanya.
Harap dicatat bahwa salah satu konsekuensi dari pandangan ini adalah bahwa GEREJA pada dasarnya bukan baru, karena sudah ada sebelum zaman Yesus sebagai kumpulan dari orang-orang kudus yang percaya kepada Elohim ISRAEL untuk keselamatan mereka (yaitu, sisa yang setia). Sejak itulah GEREJA sebenarnya adalah semacam "reformasi" atau "pembaruan" dari ISRAEL, atau mungkin akan lebih cocok untuk menganggap pandangan ini sebagai "PEMBAHARUAN TEOLOGI" karena mengacu bahwa GEREJA adalah bentuk pembaruan dari ISRAEL yang setia. Intinya adalah membawa kita pada kesimpulan bahwa ISRAEL harus "kembali dicangkokkan" ke dalam pohon zaitun dari GEREJA, bukan pemahaman yang sebaliknya bahwa GEREJA non-Yahudi yang terdiri dari "tunas zaitun liar" dicangkokkan ke perjanjian yang diberikan kepada ISRAEL (Roma 11:17 - 23; Efesus 2:12).
KESALAHAN PADA REPLACEMENT THEOLOGY
-------------------------------------------------------------------
Dalam Replacement Theology "ISRAEL" mengacu kepada semua orang yang mentaati Perjanjian Baru dari Yesus, yang dengan demikian disebut "anak-anak Abraham yang sejati" dan ahli waris menurut janji (Galatia 3:29) . Dalam istilah rohani, GEREJA sekarang adalah "ISRAEL milik Elohim" (Galatia 6:16) yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dengan cara dilahirkan kembali oleh iman mereka kepada Yesus (Matius 3:9, Lukas 3:8, Galatia 3:6, 9). Bangsa ISRAEL sebenarnya hanyalah "benih" dari GEREJA masa depan, yang pada akhirnya akan mengembalikan seluruh bumi di bawah Kerajaan Elohim yang akan datang (Maleakhi 1:11, Roma 4:13). GEREJA sekarang adalah wakil Elohim di bumi (Galatia 3:29). Yesus sendiri mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi akan kehilangan hak istimewa rohani mereka dan digantikan oleh "orang lain" (Matius 21:43). Kehadiran GEREJA pada hari SHAVU'OT / PENTAKOSTA, menandakan bahwa urusan Elohim dengan bangsa ISRAEL "selesai", dan hari ini, seorang "Yahudi sejati" adalah seseorang yang dilahirkan dari Roh, apakah dia secara fisik lahir dari bangsa Yahudi atau tidak (Roma 2:28 - 29). Semua janji yang dibuat kepada ISRAEL dalam Perjanjian Lama sekarang telah menjadi milik GEREJA Yesus, yang sekarang (secara simbolis) memerintah di atas tahta Daud (2 Korintus 1:20).
Atau dalam bentuk yang lebih terus terang, Replacement Theology bersifat agresif dan bahkan dominion dalam pandangan, karena menganggap bahwa GEREJA telah menggantikan ISRAEL dalam arti rohani.
Replacement Theology mengajarkan : orang-orang Yahudi bukan lagi umat pilihan Elohim dan Elohim tidak memiliki rencana masa depan yang unik bagi bangsa ISRAEL.
GEREJA sekarang adalah ISRAEL ROHANI. GEREJA sekarang menjadi "biji mata Elohim" (Ulangan 32:10; Zakharia 2:8). Dengan kata lain, istilah "ISRAEL" menunjukkan hanya mereka yang Kristen, dan sebaliknya hanya orang Kristen adalah pewaris perjanjian-perjanjian dan berkat-berkat yang diberikan kepada Abraham dan keturunannya.
Singkatnya, GEREJA adalah ISRAEL ROHANI dan ISRAEL harus dipahami sebagai GEREJA. Jika ISRAEL tergantikan tentu saja Islam juga mengklaim bahwa mereka telah "menggantikan" ISRAEL sebagai umat pilihan di bumi.
Mungkin perlu dicatat di sini bahwa beberapa teologi Yahudi juga membalas "Replacement Theology" Kristen dengan mempertahankan bahwa suatu hari ISRAEL akan menang atas GEREJA (dipahami secara kolektif sebagai "bangsa-bangsa lain," "Kristen,"). Menurut eskatologi Yahudi tersebut, dalam hari-hari Mashiach TUHAN akan menetapkan Yerusalem sebagai titik sentral di dunia, dan semua orang-orang Yahudi yang tersebar secara permanen akan dikembalikan ke Tanah leluhur mereka sesuai dengan yang Tuhan janjikan. Semua literal tentang janji-janji yang diberikan kepada Abraham, Ishak, Yakub, dan dikonfirmasi oleh nabi Yahudi akan benar-benar terpenuhi. Semua musuh kuno orang Yahudi akan dikalahkan, dan ISRAEL akan memasuki Zaman Ke-emas-an damai di atas bumi (ini sering dirangkum oleh kelompok-kelompok ortodoks tertentu seperti Chabad dengan sebutan, "Moshiach !"). Selain itu "Replacement Theology" juga rawan menimbulkan sikap antisemitisme.
SEPARATION THEOLOGY (TEOLOGI PEMISAHAN)
-----------------------------------------------------------------------

Pilihan teologis ini mengajarkan bahwa GEREJA dan ISRAEL merujuk kepada kelompok orang yang berbeda.
GEREJA dipahami sebagai suatu ciptaan baru yang dimulai dengan munculnya רוח הקודש atau Ruach HaKodesh (Roh Kudus) selama Shavu'ot (Pentakosta), dan akan terus "berlanjut" sampai ke Sorga pada saat Pengangkatan. GEREJA tidak berada di bawah kewajiban perjanjian yang diberikan kepada bangsa ISRAEL di Sinai (yaitu, perjanjian Musa), yang mana perjanjian ini hanya diberikan kepada bangsa ISRAEL. Janji-janji yang dibuat untuk bangsa ISRAEL merupakan kewajiban ISRAEL, bukan kepada GEREJA. Kata "ISRAEL" selalu berarti ISRAEL dalam Kitab Suci, sedangkan kata "GEREJA" selalu mengacu kepada GEREJA.
Kritik terhadap SEPARATION THEOLOGY adalah bahwa perbedaan tajam antara bangsa ISRAEL dan GEREJA mengimplikasikan bahwa ada tiga kelompok abadi orang yang berbeda di bumi yaitu: orang-orang Yahudi, orang-orang kafir, dan GEREJA (yang terdiri dari orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dan dibentuk menjadi "satu manusia baru"). Oleh karena itu, Yahudi hanya dianggap sebagai properti / status yang diawetkan selamanya.
Kritik lainnya adalah bahwa karena mengabaikan konsep sisa ISRAEL yang setia, ia cenderung mendorong GEREJA untuk mengabaikan akar Yahudi-nya. Perjanjian dan berkat yang dibuat kepada bangsa ISRAEL tidak dapat diterapkan secara langsung kepada GEREJA.
Dalam prakteknya, hal ini memiliki efek tanpa disadari meminimalkan relevansi Perjanjian Lama Kitab Suci. Selain itu Separation Theology juga berargumen bahwa umat Tuhan baik GEREJA maupun ISRAEL memiliki program keselamatan yang terpisah atau argumen ini kadang diilustrasikan oleh karikatur bahwa Gereja suatu hari akan mewarisi rumah-rumah di surga, sementara Israel akan mewarisi bumi.
Ini tidak adil untuk beberapa alasan, tapi teologi ini masih percaya bahwa bangsa ISRAEL akan suatu hari datang kepada iman yang menyelamatkan di dalam Mesias ketika ia berseru "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!" (Matius 23:37 - 39, Lukas 13:35). Lalu nubuat dari Perjanjian Baru bangsa ISRAEL akan digenapi (Yeremia 31:31 - 37) dan "Seluruh Israel akan diselamatkan" (Roma 11:25 - 26).
REMNANT THEOLOGY (TEOLOGI YANG TERSISA)
-----------------------------------------------------------------------

Pilihan teologis ini mengajarkan bahwa GEREJA dan ISRAEL bersatu menjadi kesatuan "ONE NEW MAN IN MESSIAH".
Jika dalam REPLACEMENT THEOLOGY, GEREJA dikatakan menggantikan ISRAEL dan ISRAEL ditinggalkan tanpa penebusan tanpa masa depan.
Dalam SEPARATION THEOLOGY, ada perbedaan antara ISRAEL dan GEREJA, sehingga ada beberapa pertanyaan tentang bagaimana dua kelompok ini akan berinteraksi.
Dalam REMNANT THEOLOGY, GEREJA untuk menjadi bagian dari bangsa ISRAEL yang setia dan menerima Yesus Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan. Iman dari bangsa Israel yang masih setia ini disebut Remnant (Sisa) atau "ISRAEL milik Elohim" (Galatia 6:16)
שארית ישרא (She'arit Yisra'el - Sisa dari ISRAEL)
----------------------------------------------------------------
Alkitab membuat perbedaan antara etnis Yahudi (yaitu, seorang yang lahir Yahudi) dan yang satu dianggap sebagai anggota She'arit Yisrael (Sisa ISRAEL) yang setia. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

Seperti dapat dilihat dari diagram ini, seseorang dapat menjadi :
1. di luar hubungan dengan ISRAEL (yaitu, seorang kafir)
2. dalam etnis Israel berdasarkan kelahiran (keturunan Yahudi asli) atau
3. dalam kedua etnis ISRAEL (yaitu, keturunan Yahudi asli) dan bagian dari sisa yang setia (sebagai seorang Yahudi yang percaya kepada Elohim ISRAEL).
(Logikanya, akan ada pilihan keempat di sini yang akan dibahas di bawah). Perbedaan ini penting karena ada banyak orang yang terlalu menyederhanakan masalah ini dan membingungkan etnis ISRAEL dengan "sisa ISRAEL yang dipilih oleh kasih karunia Elohim" (Roma 11:5).
"Sisa ISRAEL" adalah seorang yang dipilih dari etnis ISRAEL yang telah setia dan dipelihara oleh TUHAN selama berabad-abad. Keberadaannya dibuktikan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama seperti yang terlihat dalam kasus-kasus berikut :
* Ishak dipilih atas Ismail (Kejadian 17:19)
* Yakub dipilih atas Esau (Kejadian 28:13 - 15)
* Yusuf dipilih atas saudara-saudaranya yang lain (Kejadian 45:7)
* ISRAEL dipilih sebagai bangsa pilihan di Sinai dan "Sisa" ini dipelihara
setelah berdosa dengan anak lembu emas (Keluaran 32)
* Kaleb dan Yosua dipilih di antara semua orang dari generasi yang di padang gurun untuk memasuki Tanah Perjanjian (Bilangan 14:38)
* Elia diberi tahu bahwa Elohim menyediakan / mengawetkan 7.000 sisa yang masih setia selama kemurtadan nasional (1 Raja-raja 19:18)
* Yehezkiel diberitahu bahwa sisa akan dilestarikan dari Kerajaan Utara setelah penawanan mereka (Yehezkiel 37:19)
*Orang buangan yang kembali dari Babel adalah orang yang dipilih (Zakharia 8)
Hal ini dibuktikan lebih lanjut dalam Perjanjian Baru :
* Elohim memilih "Sisa ISRAEL" untuk menerima Mesias (Roma 11:5)
* Setelah Bait Elohim dihancurkan oleh Romawi, TUHAN masih melestarikan / memelihara "Sisa ISRAEL" yang terus sampai hari ini.
* Paulus berbicara tentang "Sisa ISRAEL" yang dipilih oleh anugerah Elohim (Roma 2:28 - 29; Roma 9:27; Roma 11:5) dan seorang "Manusia Baru" yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain yang dicangkokkan (Efesus 2:15).
Sangat penting untuk menyadari bahwa REMNANT THEOLOGY memahami bahwa GEREJA "dicangkokkan ke dalam" atau "ditempatkan" pada sisa-sisa ISRAEL, dan bukan sebaliknya.

Perbedaan inilah yang penting, sebab GEREJA hanyalah cabang-cabang yang dicangkokkan ke dalam "Pohon Zaitun" / ISRAEL sementara akar (Sisa-sisa ISRAEL) adalah yang menopang GEREJA (Roma 11:18).
Sementara itu hanya beberapa saja etnis Yahudi yang termasuk bagian dari sisa yang setia, semua bangsa-bangsa lain yang diselamatkan secara rohani bisa juga disebut Yahudi / Israel (Roma 2:29; Roma 4:16; Efesus 2:12 - 19), karena memiliki hak untuk mengambil bagian dalam perjanjian berkat-berkat yang diberikan untuk sisa ISRAEL.
Tetapi sangat penting untuk memahami bahwa GEREJA adalah dicangkokkan / dimasukkan ke dalam sisa ISRAEL yang dipilih, dan bukan sebaliknya! Dengan kata lain, seorang Yahudi tidak perlu memungkiri ke-Yahudian-nya untuk menjadi anggota GEREJA.
Dengan perbedaan ini, kita dapat menyelesaikan diagram yang mengungkapkan kemungkinan logis antara etnis ISRAEL dan Chosen Remnant (Sisa yang terpilih) :

Seseorang bisa :
* di luar hubungan dengan ISRAEL (yaitu, seorang kafir)
* dalam etnis ISRAEL berdasarkan kelahiran (keturunan Yahudi asli)
* dalam kedua etnis ISRAEL (yaitu, keturunan Yahudi asli) dan bagian dari Sisa yang setia (sebagai seorang Yahudi yang percaya kepada Elohim ISRAEL) atau
* seorang kafir yang mengambil bagian dari berkat-berkat yang diberikan kepada sisa ISRAEL yang setia.
POHON ZAITUN DAN SISA YANG DIPILIH OLEH ANUGERAH
Pernyataan Paulus bahwa "tidak semua orang yang berasal dari ISRAEL adalah orang ISRAEL" (Roma 9:6) berarti bahwa seseorang bisa menjadi etnis keturunan ISRAEL, tetapi bukan menjadi bagian dari sisa ISRAEL yang telah dipilih oleh Tuhan untuk "Selamat di dalam Mesias".
Dalam Roma 9:1 - 31, Paulus mengungkapkan keinginan hatinya untuk melihat seluruh ISRAEL datang memahami kebenaran keselamatan seperti yang diberikan melalui Yesus, walaupun dia secara khusus menyebutkan bahwa sisa yang setia selalu ada.
Kemudian Paulus secara eksplisit menanyakan pertanyaan apakah urusan Tuhan telah "selesai" dengan etnis ISRAEL, kemudian dia sendiri menjawab :
"Maka aku bertanya: Adakah Elohim mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang ISRAEL, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. ELohim tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Elohim : "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." Tetapi bagaimanakah firman Elohim kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal." Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia". (Roma 11:1 - 5)
Paulus memberikan analogi dari Pohon Zaitun untuk menggambarkan bagaimana GEREJA dicangkokkan ke sisa-sisa ISRAEL. Cabang alami yang terputus mewakili bangsa ISRAEL yang tidak percaya, sementara "tunas zaitun liar" dicangkokkan di antara yang lain mewakili bangsa-bangsa lain yang datang kepada iman di dalam sang Mesias.
Metafora ini dengan jelas menunjukkan bahwa "tunas zaitun liar" (bangsa-bangsa lain yang percaya) ditempatkan di dalam cabang-cabang yang tersisa di pohon (Yahudi yang percaya), yakni Pohon Zaitun, dengan kata lain, gambaran perjanjian program penyelamatan Elohim berdasarkan atas kesetiaan-Nya kepada ISRAEL.
Paulus juga menyatakan bahwa pemulihan cabang yang patah masih berada dalam kekuasaan dan tujuan utama Elohim (Roma 11:23 - 24), sementara itu bangsa ISRAEL "masih mengeras" sampai semua "tunas zaitun liar" telah dicangkokkan ke Pohon Zaitun (Roma 11:25), dan kemudian "seluruh ISRAEL akan diselamatkan" (Roma 11:26).
Ternyata benar bahwa bangsa ISRAEL telah menolak Mesias yang dijanjikan kepada mereka (suatu bentuk "pengerasan ISRAEL" - Roma 11:25), Paulus menghibur dirinya dengan mencerminkan bahwa tidak semua keturunan Abraham yang secara fisik akan mewarisi perjanjian dari berkat-berkat yang TUHAN berikan. Abraham mempunyai dua anak laki-laki, yang dipilih adalah Ishak (bukan Ismail); dan Ishak juga mempunyai dua anak laki-laki, yaitu yang dipilih adalah Yakub (bukan Esau). Dengan kata lain, walaupun Ismail dan Esau adalah keturunan fisik Abraham, mereka tidak terpilih untuk menjadi pewaris dari berkat Elohim. (Roma 9:6 - 8)
Memang, mengenai kasus Yakub dan Esau, Paulus melanjutkan dengan mengatakan bahwa "meskipun mereka belum dilahirkan dan belum melakukan apa pun yang baik atau buruk - supaya rencana Elohim diteguhkan mengenai pemilihan, bukan karena perbuatan, tetapi karena panggilan-Nya (Roma 9:11), dikatakan kepada Ribka, "yang lebih tua akan menjadi hamba yang lebih muda." Paulus kemudian mengutip dari Maleakhi 1:2 - 3, "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Paulus kemudian bertanya apakah Elohim tidak adil. Paulus menjawab hal ini dengan tegas mengatakan bahwa ADONAI, Elohim Israel berdaulat dan dapat memilih untuk menunjukkan rahmat dan karunia kepada siapa yang dikehendaki dan Dia kehendaki. Dengan kata lain, Elohim memiliki hak untuk menentukan lebih dulu hasil sesuai dengan tujuan baik-Nya, dan umat manusia hanya menerima aturan-Nya di alam semesta.
Menjadi keturunan Abraham secara fisik tidaklah cukup untuk menjadi bagian dari keluarga Elohim, karena hanya anak-anak dari janji yang dihitung sebagai pilihan Tuhan. Dan bahkan termasuk bangsa-bangsa lain, sebagaimana nabi Hosea ungkapkan: "mereka yang bukan umat-Ku akan Kusebut umat-Ku" (Roma 9:25 - 27 & Hosea 1:10).
Dan nabi Yesaya juga berseru tentang ISRAEL : "Sekalipun jumlah anak ISRAEL akan seperti pasir di laut, namun hanya sisa-sisa dari mereka akan diselamatkan"
Paulus mengakhiri garis pemikiran ini dengan mengatakan bahwa mereka yang percaya dalam janji keselamatan Elohim melalui Mesias telah mencapai kebenaran karena iman, tetapi orang-orang yang mengejar kebenaran mereka sendiri berdasarkan hukum tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan itu (Roma 9:30 - 31), karena Yesus sendiri adalah "TUJUAN dari HUKUM untuk kebenaran" untuk semua orang yang percaya.

RINGKASAN DAN KESIMPULAN
---------------------------------------------
Untuk saat ini hanya ada 3 pilihan dasar teologis mengenai hubungan antara GEREJA dan ISRAEL yakni : REPLACEMENT THEOLOGY, SEPARATION THEOLOGY dan REMNANT THEOLOGY.
SEPARATION THEOLOGY, dengan keras membedakan bangsa ISRAEL dengan GEREJA, menyiratkan bahwa ada tiga kelompok masyarakat yang berbeda di bumi yakni: orang-orang Yahudi, orang-orang kafir, dan GEREJA (yang terdiri orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dan dibentuk menjadi "satu manusia baru "). Oleh karena itu, Yahudi dianggap sebagai properti / status yang diawetkan selamanya, maka dari itu status seorang Yahudi yang juga anggota GEREJA tersebut dikaburkan. SEPARATION THEOLOGY juga membuat GEREJA acuh tak acuh terhadap status bangsa ISRAEL dalam zaman sekarang ini. Perjanjian dan berkat yang dibuat kepada bangsa ISRAEL tidak dapat diterapkan secara langsung kepada GEREJA. Dalam prakteknya ini dapat memiliki efek tanpa disadari meminimalkan relevansi Perjanjian Lama Kitab Suci.
REPLACEMENT THEOLOGY didasarkan pada pandangan "Superioritas". GEREJA mengambil prioritas di atas suku ISRAEL, dan mengklaim bahwa GEREJA menggantikan bangsa ISRAEL dalam bentuk sisa yang percaya. Setelah Yesus datang, hanya orang-orang Yahudi yang masuk agama Kristen adalah sah "ISRAEL milik Elohim." GEREJA menjadi sombong rohani terhadap ISRAEL.
REMNANT THEOLOGY, memahami bahwa GEREJA adalah ciptaan baru yang dicangkokkan ke dalam perjanjian-perjanjian dan berkat-berkat yang diberikan kepada She'arit Yisrael (Sisa ISRAEL) :
REPLACEMENT THEOLOGY

REMNANT THEOLOGY

Seperti yang Anda lihat, perbedaan-perbedaan mengenai identitas "Sisa" mengarah ke interpretasi yang berbeda mengenai identitas GEREJA.
Jika "sisa ISRAEL" dianggap sebagai "GEREJA", maka REPLACEMENT THEOLOGY akan tampak menarik. Namun, jelas bahwa EKKLESIA Yesus adalah sesuatu yang "melebihi dan di atas" sisa ISRAEL (She'arit Yisrael), dan sebagian besar teolog REPLACEMENT THEOLOGY tidak berusaha untuk menerjemahkan kata EKKLESIA (sebagaimana ditemukan di dalam LXX) secara harfiah merujuk kepada "GEREJA" yang Paulus tulis dalam surat-suratnya. Memang, fakta yang menyedihkan bahwa sebagian besar teolog ini menggunakan terjemahan Yunani dari Tanakh, daripada memeriksa teks yang Ibrani asli, sehingga dalam Perjanjian Baru penggunaan kata "EKKLESIA" berarti "GEREJA" dalam Alkitab bahasa Indonesia kita.
Jika ISRAEL digantikan oleh GEREJA (REPLACEMENT THEOLOGY) sebagai "sebagai umat pilihan Elohim di bumi" tentu saja Islam juga mengklaim bahwa mereka telah "menggantikan" Israel sebagai umat pilihan di bumi, inilah yang masih menjadi permasalahan, maka jelas bahwa REMNANT THEOLOGY adalah yang paling akurat dari pandangan-pandangan ini.
Satu konsekuensi dari perspektif ini adalah bahwa orang Kristen bukan Yahudi harus kembali ke akar Yahudi dari iman mereka dan menunjukkan kasih dan penghargaan mereka untuk ISRAEL.
Metafora pohon zaitun menunjukkan dengan jelas bahwa GEREJA memang dimasukkan / dicangkokkan ke dalam sisa ISRAEL. GEREJA non Yahudi harus bertobat terkait dengan sikap arogan terhadap orang-orang Yahudi dan mengungkapkan rasa syukur yang mendalam kepada Elohim untuk pelestarian yang ajaib kepada mereka selama berabad-abad. Selain itu, GEREJA non Yahudi harus berdiri dengan bangsa ISRAEL dengan mempertimbangkan mereka sebagai "saudara-saudara," yaitu, mereka yang mengambil bagian dalam TUHAN Yesus Kristus. Karena "karunia dan panggilan Elohim tidak dapat dibatalkan" (Roma 11:29), dan jika ISRAEL menolak berarti perdamaian bagi dunia (Roma 11:13 - 15).
Rencana TUHAN yang menyeluruh adalah untuk menebus orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain melalui perjanjian tanpa syarat dan janji-janji yang diberikan kepada leluhur bangsa ISRAEL.
GEREJA non Yahudi bukan menggantikan ISRAEL (REPLACEMENT THEOLOGY); juga tidak berada di luar Israel (SEPARATION THEOLOGY); tetapi lebih dimasukkan / dicangkokkan dalam sisa ISRAEL yang setia (REMNANT THEOLOGY).
Rom 11:17
Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
Rom 11:18
janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.
Amen.
------------------------------
Memahami beberapa TEOLOGI
------------------------------------------
Ketika mempelajari agama Yahudi (akar dari ke-Kristen-an), seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan tertentu mengenai asalnya "ISRAEL", asalnya "GEREJA", dan bagaimana hubungan antara mereka.
Apakah orang Kristen menjadi "Yahudi" karena hubungan mereka dengan Yesus? Apakah "GEREJA" menggantikan orang-orang Yahudi dalam rencana Elohim sebagai "ISRAEL YANG BARU"?
Sebenarnya bagaimana kita seharusnya memahami hubungan antara ISRAEL dan GEREJA?
Secara umum, sebenarnya ada 3 sistem TEOLOGI di dalam ke-Kristen-an yang menjelaskan hubungan antara "ISRAEL" dengan "GEREJA", yaitu :
1.
REPLACEMENT THEOLOGY (TEOLOGI PENGGANTIAN).
GEREJA menggantikan ISRAEL sebagai umat pilihan Elohim.
2.
SEPARATION THEOLOGY (TEOLOGI PEMISAHAN).
GEREJA dan ISRAEL adalah kelompok yang berbeda. Dan Elohim mempunyai rencana terhadap keduanya yang berbeda dan terpisah.
3.
REMNANT THEOLOGY (TEOLOGI YANG TERSISA).
GEREJA dicangkokkan kepada ISRAEL yang tersisa saat ini dan menjadi satu dengan ISRAEL bersama-sama menyembah Elohim di dalam Mesias ISRAEL.
Manakah TEOLOGI yang benar dan sesuai dengan rencana Elohim?
Sebagaimana yang akan kita lihat, masing-masing sistem ini mengarah kepada kesimpulan yang berbeda secara radikal, tetapi sebelum kita menjelajah lebih detail, kita perlu mendefinisikan dulu apakah definisi "ISRAEL" dan apakah definisi "GEREJA".
DEFINISI ISRAEL
------------------------
Di dalam kitab Taurat (kelima kitab Musa pada Alkitab), ISRAEL merujuk pada suatu nama baru yang diberikan ADONAI kepada Yakub, yang mana Yakub adalah anak Ishak, cucu Abraham, dan bapak dari ke-12 suku ISRAEL (Kejadian 32:28). ISRAEL mengacu pada keturunan Yakub yang masuk ke Mesir (akibat dari Yusuf yang dibuang oleh saudaranya) (Kejadian 37:12 - 36 & Kejadian 41:37 - 57 & Kejadian 46), dan di bawah naungan Yusuf kemudian berkembang menjadi bangsa yang besar pada masa Firaun (Keluaran 1:7).
Selama zaman Musa orang-orang yang berasal dari keturunan Yakub ini secara kolektif disebut "Anak-Cucu Yakub" atau "keturunan ISRAEL". Kelompok orang-orang inilah yang dipimpin Musa keluar dari Mesir pada saat יציאת מצרים atau Yetziat Mitzraim / Keluar dari Mesir (Keluaran 3:6 - 10) serta menjadikan mereka bangsa pilihan ADONAI / umat ADONAI (Keluaran 6:5 - 7) melalui ketetapan di Sinai dan persyaratannya (Keluaran 19:3 - 6).
Kemudian kelompok orang-orang yang sama inilah berhasil merebut tanah yang sudah dijanjikan kepada Abraham oleh Elohim, yaitu Tanah Perjanjian (Kejadian 15:18 - 21 & Kejadian 17:2 - 8) di bawah kepemimpinan Yosua (Yosua 1). Yosua memimpin kepada kemenangan untuk bangsa ISRAEL di tanah Kanaan (Yosua 23:1 - 6).
Bangsa yang baru ini memiliki tanah air dan menerapkan sistem pemerintahan teokrasi dengan המשכן atau HaMishkan (Kemah Suci / Tabernakel) sebagai pusat ibadah (Keluaran 25 & Keluaran 26). Setelah Yosua mati bangsa Israel murtad (Hakim-Hakim 2:6 - 23), berbagai שופטים atau Shofetim (Hakim) muncul, pertempuran melawan orang Filistin dan Kanaan terjadi.
Kemudian orang Israel menghendaki seorang raja (1 Samuel 8) dan Samuel mengurapi Saul sebagai raja pertama Israel (1 Samuel 9). Kemudian Daud menggantikan Saul sebagai raja (1 Samuel 16 & 2 Samuel 5). Daud-lah yang bercita-cita membangun בית המקדש atau Beit HaMikdash (Bait Suci) untuk menghormati ADONAI, Elohim Israel, ADONAI membuat perjanjian dengan Daud bahwa salah seorang keturunannya akan memerintah atas ISRAEL untuk selama-lamanya (2 Samuel 7). Daud meninggal, namun, tanpa membangun Bait Elohim, sehingga anaknya Salomo naik takhta dan menyelesaikan proyek pembangunan Bait Suci (1 Raja-Raja 5).
Salomo, raja ISRAEL jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala. Setelah Salomo mati kerajaan ISRAEL terpecah menjadi 2 kerajaan (1 Raja-Raja 12).
Kerajaan Selatan disebut Kerajaan YEHUDA (termasuk kota Yerusalem dan Bait Elohim), terdiri dari 2 suku. Kerajaan Utara disebut Kerajaan ISRAEL, terdiri dari 10 suku. Dua kerajaan ini sering bertengkar satu sama lain sampai Kerajaan Asyur / Assyria menaklukkan Kerajaan Utara / Kerajaan ISRAEL (2 Raja-Raja 17) pada tahun 722 SM.
10 dari 12 suku Israel dipaksa keluar dari Kanaan oleh Kerajaan Asyur / Assyria (Diaspora Pertama terjadi) selain itu raja Asyur juga membawa orang asing (orang-orang Samaria) untuk menduduki dan mendiami tanah Kanaan menggantikan orang ISRAEL (2 Raja-Raja 17:24 - 41). Setelah Kerajaan Utara runtuh, kini hanya tinggal Kerajaan YEHUDA / Kerajaan Selatan.
Kerajaan Asyur hancur dikalahkan oleh Kerajaan Babel, kemudian Kerajaan Babel di bawah pemerintahan raja Nebukadnezar menyerang Kerajaan Selatan / Kerajaan YEHUDA, Babel membakar Bait Suci, rumah raja, dan semua rumah di Yerusalem serta mengangkut Yehuda ke pembuangan di Babel (2 Raja-Raja 25:8 - 12) pada tahun 586 SM (Diaspora Kedua terjadi).
Setelah kematian raja Nebukadnezar, Kerajaan Babel ditaklukkan oleh raja Koresy dari Kerajaan Media - Persia. ADONAI menggerakkan hati Koresy untuk mengizinkan orang-orang Yahudi pulang / ALIYAH ke Yerusalem yang terletak di Yehuda (Ezra 1). Hanya mereka yang berasal dari Kerajaan Selatan / Kerajaan YEHUDA yang ber-ALIYAH. Sedangkan yang berasal dari Kerajaan Utara / Kerajaan ISRAEL, tidak pernah ber-ALIYAH, melainkan mereka berbaur dengan bangsa-bangsa.
Kemudian orang-orang Yahudi yang pulang / ber-ALIYAH mulai membangun dan mentahbiskan kembali Bait Elohim yang telah dihancurkan oleh Babel (Ezra 6:13 - 22).
Catatan :
Bait Elohim dihancurkan oleh Babel sekitar tahun 586 SM (2 Raja-Raja 25).
Bait Elohim dibangun kembali sekitar tahun 536 SM pada zaman raja Persia Koresy (Ezra 1 - Ezra 3).
Pembangunan sempat terhambat namun Bait Elohim dapat selesai pada zaman raja Persia Darius I sekitar 516 SM (Ezra 4 - Ezra 6)
Tahun 586 SM - 516 SM = 70 tahun (genap sudah janji ADONAI seperti yang diucapkan oleh nabi Yeremia di Yeremia 29 : 10 bandingkan dengan Ezra 1 : 1
Setelah Kerajaan Media - Persia hancur, kemudian Kerajaan Yunani mulai melebarkan sayap kekuasaannya. Di bawah pimpinan "Alexander the Great" pasukan Yunani mengalahkan pasukan Persia yang dipimpin oleh raja Darius III di Macedonia (333 SM) dan akhirnya menaklukkan tanah Kanaan, selanjutnya seorang penguasa Yunani bernama Antiochus Epiphanes memerintah Syria / Suriah (dari sekitar 175 SM hingga sekitar 164 SM). Antiochus juga memerintah atas tanah Kanaan dan mencoba untuk menghancurkan agama Yahudi dengan cara mencemarkan Bait Elohim dan membakar salinan Taurat. Hal ini menyebabkan pemberontakan Makabe yang membuka jalan bagi kemerdekaan Yahudi di Yerusalem dan daerah sekitarnya. Kemenangan ini diperingati sebagai חנוכה atau Chanukah.
Ketika Kerajaan Yunani mulai melemah, Kerajaan Romawi menyerang Syria (di bawah kepemimpinan Pompey) dan Yerusalem jatuh di bawah kekuasaan Kerajaan Romawi. Kemudian Yesus dilahirkan dan melakukan pelayanan-Nya di ISRAEL. Beberapa tahun setelah Yesus disalibkan, tentara Romawi (di bawah pimpinan Jendral Titus) menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci pada tahun 70 M, sehingga genap sudah seperti yang dinubuatkan Yesus (Matius 24:1 - 2).
Kemudian pada tahun 135 M, Kerajaan Romawi di bawah pimpinan kaisar Hadrianus menekan pemberontakkan Bar Kokhba, menghancurkan seluruh Yerusalem, dan mengirim semua orang Yahudi ke pengasingan (Diaspora ke tiga terjadi). Dalam upaya untuk mengakhiri semua harapan orang Yahudi untuk sebuah negara merdeka, Hadrianus mengganti nama tanah Kanaan menjadi JUDEA.
JUDEA biasa disebut dalam bahasa Ibrani : יהודה / YEHUDAH ; dalam bahasa Yunani : Ιουδαία / IOUDAIA; dalam bahasa Latin : JUDAEA, pada zaman kaisar Hadrianus dari Kerajaan Romawi, nama JUDEA diganti nama menjadi PALESTINE atau dalam bahasa Indonesia PALESTINA.
Nama PALESTINA diambil dari musuh bersejarah ISRAEL yaitu FILISTIN. Ini adalah awal גלות atau Galut (Diaspora Yahudi besar-besaran).
Pada akhir 1800-an gerakan Zionis dimulai di Eropa. Theodor Herzl, seorang wartawan dari Austria menulis buku yang berjudul der Judenstaat (Negara Yahudi) yang menyerukan pembentukan sebuah negara Yahudi sebagai solusi untuk Diaspora. Herzl juga menyelenggarakan Kongres Zionis Dunia pertama, menyatukan beragam kelompok Zionis menjadi gerakan di seluruh dunia.
Selama Perang Dunia I, pasukan Inggris mengalahkan Turki (Dinasti Turki Usmani) dan berkuasa atas daerah yang disebut "PALESTINA". Berdasarkan Deklarasi Balfour, orang-orang Yahudi diizinkan untuk kembali menempati tanah leluhur mereka. Kemudian, Hitler menjadi teror di Jerman dalam peristiwa Holocaust - pembunuhan secara sistematis yang dilakukan oleh Nazi terhadap 6 juta orang Yahudi - menyebabkan dukungan seluruh dunia kepada orang-orang Yahudi untuk membangun kembali negara ISRAEL sebagai tanah air permanen. Setelah imigrasi lebih lanjut ke Palestina, pada 14 Mei 1948, orang-orang Yahudi menyatakan kemerdekaan bagi negara demokratis ISRAEL (Medinat Yisrael), sungguh sebuah keajaiban modern yang mengungkapkan penjagaan Elohim bagi orang-orang Yahudi selama ribuan tahun. Kelahiran kembali bangsa ISRAEL berarti bahwa setelah hampir 2.900 tahun (sejak zaman Raja Salomo) negara Israel telah kembali merdeka dan bersatu (Ulangan 30:2 - 5 & Mazmur 147:2 & Yehezkiel 11:17 & Yehezkiel 28:25 & Yehezkiel 34:13 & Yehezkiel 37:21). Namun beberapa jam setelah ISRAEL mendeklarasikan kemerdekaannya, negara-negara Arab seperti Mesir, Jordan, Arab Saudi, Irak, Yaman, Suriah dan Libanon sekitarnya melancarkan invasi ke ISRAEL. ISRAEL-pun berperang dan menang. ISRAEL berhasil mempertahankan tanah air mereka dan mencaplok beberapa tanah Arab disekitarnya.
Tahun 1956 terjadi perang yang dikenal sebagai Krisis Suez terjadi antara ISRAEL dengan Mesir. Kembali ISRAEL menang.
Tahun 1967 terjadi perang yang dikenal sebagai Perang 6 Hari antara Israel dan negara-negara Arab seperti Mesir, Suriah, Jordan, Irak, Arab Saudi dan kembali ISRAEL menang. ISRAEL berhasil merebut kendali atas Yerusalem, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan secara keseluruhan, wilayah ISRAEL bertambah tiga kali lipat, termasuk sekitar satu juta orang Arab yang masuk ke dalam kontrol Israel di wilayah yang baru didapat (banyak dari penduduk wilayah-wilayah tersebut mengungsi ke luar ISRAEL). Batas ISRAEL bertambah paling sedikit 300 km ke selatan, 60 km ke timur, dan 20 km ke utara (Mikha 7 : 11). Selama beberapa tahun terakhir, Intifadah dan kebangkitan Islam serta beberapa organisasi teroris bermotif religius yang ingin menyingkirkan ISRAEL dari muka bumi seperti Hamas & Hizbullah dengan cara melakukkan aksi-aksi bom bunuh diri & menembakkan roket-roket ke wilayah ISRAEL kembali mengancam bangsa ISRAEL, meskipun dikeroyok dan dimusuhi oleh banyak negara-negara Arab, ISRAEL sendiri mengaku tidak pernah takut kepada mereka sebab ADONAI-lah yang selama ini telah menjaga ISRAEL agar tetap eksis dan tidak punah (Mazmur 121 & Maleakhi 3:6).
DEFINISI GEREJA
-------------------------
Kata "GEREJA" tidak pernah muncul dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia (baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru). Kata "GEREJA" hanya muncul dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris dengan kata "CHURCH".
Dalam terjemahan bahasa Yunani Perjanjian Lama (sering disebut juga SEPTUAGINTA atau LXX) menggunakan kata ἐκκλησία / EKKLESIA yang terdiri dari kata EK dan KALEO (EK = KELUAR; KALEO = PANGGIL). Sehingga EKKLESIA = DIPANGGIL KELUAR.
Dalam bahasa Ibrani menggunakan kata קהל / QAHAL dan kata עדה / EDAH (keduanya memiliki arti JEMAAH / JEMAAT).
SEPTUAGINTA atau LXX menggunakan kata συναγωγή / SUNAGOGE, yang artinya JEMAAH / JEMAAT. Dan untuk kata Ibrani עדה / EDAH selalu diterjemahkan sebagai PERTEMUAN.
Ibrani / Tanakh Yunani / LXX Indonesia
קהל / QAHAL έκκλησία / EKKLESIA GEREJA
עדה / EDAH συναγωγή / SUNAGOGE JEMAAH / PERTEMUAN
Dalam pengertian Perjanjian Baru kata EKKLESIA selalu mengacu pada kelompok orang-orang "YANG DIPANGGIL KELUAR" untuk percaya kepada Yeshua Mesias / Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
Secara khusus, EKKLESIA ini hanya terdiri dari orang-orang yang mengakui iman mereka bahwa Yeshua / Yesus tidak lain adalah Mesias, yang mati sebagai korban untuk menebus berdosa dosa-dosa mereka, dikuburkan, dibangkitkan oleh Elohim dari kematian dan naik ke sorga.
Kalau dipahami secara historis, EKKLESIA yang disebutkan dalam Perjanjian Baru ini ternyata didirikan oleh seorang Yahudi yang taat Taurat yaitu Yeshua / Yesus (Galatia 4:4 - 5 & Roma 15:8).
Pengikut pertama Yeshua / Yesus pada dasarnya banyak yang berasal dari orang Yahudi, baik rasul maupun penulis Perjanjian Baru. Maka dari itu GEREJA yang lahir di Yerusalem berasal dari kalangan orang Yahudi.
Khotbah Petrus pada hari שבועות (yakni SHAVU'OT atau PENTAKOSTA atau HARI RAYA 7 MINGGU) banyak sekali mengutip dari Kitab Para Nabi dan Daud. Bahwa 3.000 orang yang diselamatkan pada hari itu adalah orang Yahudi (Kisah Para Rasul 2:14 - 47).
Cara hidup jemaat yang pertama ini sering berkumpul secara teratur di dalam בית המקדש atau Bait Elohim (Kisah Para Rasul 2:46). Perhatikan pula bahwa rasul Petrus dan Yohanes tercatat pergi ke Bait Elohim untuk sembahyang pada siang hari (yakni מנחה / Mincha) (Kisah Para Rasul 3:1).
Pelayanan para Rasul masih berlanjut secara eksklusif di antara orang-orang Yahudi, di antaranya "ribuan orang yang PERCAYA kepada Yeshua sebagai Mesias dan RAJIN MEMELIHARA Taurat" (Kisah Para Rasul 21:20).
Bahkan setelah mereka dipenjarakan, tetapi secara ajaib lolos, seorang malaikat mengatakan kepada mereka untuk "Pergilah, berdirilah di Bait Elohim dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." (Kisah Para Rasul 5:17 - 21). Ketika Stefanus dipanggil oleh Imam Besar dan dewan, dia memberi pembelaan yang benar-benar Yahudi, yang meliputi seluruh sejarah Israel sebelum ia mati syahid (Kisah Para Rasul 7).
Catatan :
Orang Yahudi berdoa 3 kali dalam sehari secara rutin (Daniel 6 : 11)
שחרית atau Shacharit (Morning Prayers)
מנחה atau Mincha (Afternoon Prayers)
מעריב atau Ma'Ariv (Evening Prayers)
Mazmur Daud berkata : Mazmur 55 : 17 - 18.
Bahkan ketika Petrus berkunjung ke rumah Kornelius, seorang perwira pasukan Italia yang takut akan ADONAI (Kisah Para Rasul 10), Petrus sempat mengalami krisis hati nurani, dalam visinya ia mengatakan bahwa ia tidak akan makan dari binatang yang diperlihatkan kepadanya (makanan non-kosher), dan kedua, ia ragu untuk memasuki rumah seorang non-Yahudi (Kisah Para Rasul 10:28). Ini menunjukkan, bahwa Petrus adalah orang Yahudi yang taat kepada Taurat.
Demikian juga Rasul Paulus adalah seorang Yahudi yang taat kepada Taurat. Ia dilahirkan di Tarsus, namun dibesarkan di Yerusalem dan belajar di bawah Rabi yang terkenal Gamaliel (Kisah Para Rasul 22:3). Apakah Paulus yang Yahudi ini menolak gaya hidup Yahudi yang taat kepada Taurat setelah pertobatannya di perjalanannya ke Damsyik (Kisah Para Rasul 9) ?
Kita lihat beberapa bukti yang dapat menunjukkan orang seperti apa Paulus selama pelayanan-nya :
1.
Paulus mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Yahudi tulen, dari suku Benyamin, seorang Farisi. Dalam Kisah Para Rasul 23:6 ia mengaku, "Aku adalah seorang Farisi." Dia bahkan menyatakan bahwa mengenai pelaksanaan hukum Taurat dia "tidak bersalah", dan menunjukkan bahwa dia mentaati gaya hidup orang Yahudi (Filipi 3:5 - 6). Paulus bersaksi bahwa ia memelihara hukum Taurat sepanjang hidupnya (Kisah Para Rasul 25:7 - 8, lihat juga Kisah Para Rasul 28 : 17).
2.
Paulus adalah orang yang menyuruh Timotius untuk sunat, Timotius adalah seorang Yunani blasteran Yahudi. Timotius disunat sebelum dibawa oleh Paulus pada sebuah perjalanan untuk membantu pelayanan di antara orang Yahudi (Kisah Para Rasul 16:1 - 3).
3.
Paulus sering menghadiri ibadah di rumah ibadat orang Yahudi. "Dia datang ke Tesalonika, di mana ada sebuah rumah ibadat orang Yahudi. Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci." (Kisah Para Rasul 17:1 - 3).
4.
Paulus mengambil NAZAR (Kisah Para Rasul 18:18; Bilangan 6:2 - 6, 13 - 18).
5.
Setelah meninggalkan Filipi (Kisah Para Rasul 20:6) ia berlayar di sepanjang pantai Asia Kecil, berhenti di beberapa tempat di sepanjang jalan, tapi melewatkan Efesus karena ia ingin berada di Yerusalem untuk Perayaan SHAVU'OT atau PENTAKOSTA (Kisah Para Rasul 20:16).
6.
Paulus tidak setuju dengan gaya hidup / kelakuan Petrus (Galatia 2:11 - 14) tentang persyaratan orang kafir / tidak bersunat untuk masuk agama Yahudi.
Jadi, pada saat itu agama Kristen masih merupakan sebuah sekte kecil dari Yudaisme. Dan ke-Kristen-an dikenal sebagai MESIANIK YUDAISME.
Keretakan antara para pengikut MESIANIK YUDAISME dan YUDAISME RABINIK mulai terlihat pada perang Yahudi-Romawi, yakni Pemberontakan Bar Kokhba (132-135 M). Rabi Yahudi yang bernama Akiva meyakinkan pihak Sanhedrin untuk mendukung pemberontakan dan benar-benar menganggap pemimpin pemberontakan (Simon Bar Kokhba) sebagai Mesias Yahudi.
Sedangkan Yahudi pengikut Yesus atau MESIANIK YUDAISME tidak setuju karena mereka meyakini bahwa Yesus-lah Mesias sejati. Disinilah pemisahan antara YUDAISME RABINIK dan MESIANIK YUDAISME mulai terjadi.
Bersamaan dengan penolakan terhadap EKKLESIA Yeshua oleh para pemimpin etnis ISRAEL, justru malah semakin banyak bangsa-bangsa lain menjadi beriman dan datang kepada Yeshua, dan akar ke-Yahudi-an Yeshua mulai dilupakan.
"Kelupaan" ini malah diperparah oleh berbagai macam orang-orang Kristen dari bangsa-bangsa lain yang bukan berasal dari בן יעקב bani Yakub (ISRAEL) yang dipengaruhi oleh filsafat Yunani diawal-awal abad dan menganjurkan untuk memutuskan EKKLESIA dari akar sejarah Yahudi. Kemudian EKKLESIA non Yahudi ini berupaya untuk menonjol sebagai identitas yang berbeda dari ISRAEL, dengan misi dan tujuan sendiri.
Itulah mengapa sekarang ini GEREJA begitu sangat berbeda dan menjadi anti-Yahudi.
Meskipun demikian EKKLESIA / GEREJA non-Yahudi ini masih mempunyai hutang mengenai asal-usul GEREJA kepada EKKLESIA Yahudi pengikut Yeshua yakni MESIANIK YUDAISME.
REPLACEMENT THEOLOGY (TEOLOGI PENGGANTIAN)
------------------------------------------------------------------------------
Teologi ini mengajarkan bahwa GEREJA dan ISRAEL sebenarnya merujuk pada kelompok orang yang sama. Karena ISRAEL menolak Yesus sebagai Mesias, maka GEREJA sekarang menerima semua perjanjian berkat dan janji-janji Elohim. Ini adalah "mindset" kebanyakan teolog Kristen pada hari ini.
Replacement Theology mengklaim bahwa GEREJA adalah "baru dan lebih daripada" ISRAEL, lebih baik daripada yang lebih tua yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama. Pada zaman dahulu GEREJA / EKKLESIA memang ditujukan kepada bangsa ISRAEL, tetapi setelah kasih Yesus itu ditolak oleh orang Yahudi, maka Elohim memindahkan seluruh perjanjian-perjanjian dan janji-janji-Nya dari ISRAEL untuk GEREJA. Bahwa "Perjanjian Baru" yang diberikan kepada ISRAEL (Yeremia 31:31 - 37) telah digenapi melalui GEREJA Kristen. Pandangan ini disebut "Replacement Theology" karena GEREJA Kristen sekarang telah menggantikan bangsa ISRAEL sebagai EKKLESIA sejati Elohim.
"Sebab tidak semua orang yang berasal dari ISRAEL adalah orang ISRAEL" (Roma 9:6). Karena ketidaktaatan ISRAEL (yaitu, penolakan terhadap "Perjanjian Baru" dan Yesus), ISRAEL tidak lagi menjadi "bangsa terpilih" dengan status khusus atau masa depan.
Seperti Martin Luther mengatakan, karena orang-orang Yahudi menolak Kristus, satu-satunya yang tersisa untuk mereka adalah kutukan yang ditemukan dalam Alkitab, tapi tidak ada berkat. Oleh karena itu semua janji tentang ISRAEL yang dikumpulkan lagi (Yehezkiel 28:25), dipulihkan, dan dibebaskan dari musuh-musuhnya di Kerajaan yang mendatang akan dipindahkan ke GEREJA. Dan karena Yesus sekarang memerintah dari tahta Daud, misi GEREJA adalah untuk mengantarkan Kerajaan Elohim di bumi dengan cara penyebaran Injil di seluruh dunia. Pada akhir zaman, Yesus akan kembali untuk memisahkan "domba dari kambing" (Matius 25:32 - 33) dan Kerajaan kekal Elohim akan bertahan selamanya.
Harap dicatat bahwa salah satu konsekuensi dari pandangan ini adalah bahwa GEREJA pada dasarnya bukan baru, karena sudah ada sebelum zaman Yesus sebagai kumpulan dari orang-orang kudus yang percaya kepada Elohim ISRAEL untuk keselamatan mereka (yaitu, sisa yang setia). Sejak itulah GEREJA sebenarnya adalah semacam "reformasi" atau "pembaruan" dari ISRAEL, atau mungkin akan lebih cocok untuk menganggap pandangan ini sebagai "PEMBAHARUAN TEOLOGI" karena mengacu bahwa GEREJA adalah bentuk pembaruan dari ISRAEL yang setia. Intinya adalah membawa kita pada kesimpulan bahwa ISRAEL harus "kembali dicangkokkan" ke dalam pohon zaitun dari GEREJA, bukan pemahaman yang sebaliknya bahwa GEREJA non-Yahudi yang terdiri dari "tunas zaitun liar" dicangkokkan ke perjanjian yang diberikan kepada ISRAEL (Roma 11:17 - 23; Efesus 2:12).
KESALAHAN PADA REPLACEMENT THEOLOGY
-------------------------------------------------------------------
Dalam Replacement Theology "ISRAEL" mengacu kepada semua orang yang mentaati Perjanjian Baru dari Yesus, yang dengan demikian disebut "anak-anak Abraham yang sejati" dan ahli waris menurut janji (Galatia 3:29) . Dalam istilah rohani, GEREJA sekarang adalah "ISRAEL milik Elohim" (Galatia 6:16) yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dengan cara dilahirkan kembali oleh iman mereka kepada Yesus (Matius 3:9, Lukas 3:8, Galatia 3:6, 9). Bangsa ISRAEL sebenarnya hanyalah "benih" dari GEREJA masa depan, yang pada akhirnya akan mengembalikan seluruh bumi di bawah Kerajaan Elohim yang akan datang (Maleakhi 1:11, Roma 4:13). GEREJA sekarang adalah wakil Elohim di bumi (Galatia 3:29). Yesus sendiri mengajarkan bahwa orang-orang Yahudi akan kehilangan hak istimewa rohani mereka dan digantikan oleh "orang lain" (Matius 21:43). Kehadiran GEREJA pada hari SHAVU'OT / PENTAKOSTA, menandakan bahwa urusan Elohim dengan bangsa ISRAEL "selesai", dan hari ini, seorang "Yahudi sejati" adalah seseorang yang dilahirkan dari Roh, apakah dia secara fisik lahir dari bangsa Yahudi atau tidak (Roma 2:28 - 29). Semua janji yang dibuat kepada ISRAEL dalam Perjanjian Lama sekarang telah menjadi milik GEREJA Yesus, yang sekarang (secara simbolis) memerintah di atas tahta Daud (2 Korintus 1:20).
Atau dalam bentuk yang lebih terus terang, Replacement Theology bersifat agresif dan bahkan dominion dalam pandangan, karena menganggap bahwa GEREJA telah menggantikan ISRAEL dalam arti rohani.
Replacement Theology mengajarkan : orang-orang Yahudi bukan lagi umat pilihan Elohim dan Elohim tidak memiliki rencana masa depan yang unik bagi bangsa ISRAEL.
GEREJA sekarang adalah ISRAEL ROHANI. GEREJA sekarang menjadi "biji mata Elohim" (Ulangan 32:10; Zakharia 2:8). Dengan kata lain, istilah "ISRAEL" menunjukkan hanya mereka yang Kristen, dan sebaliknya hanya orang Kristen adalah pewaris perjanjian-perjanjian dan berkat-berkat yang diberikan kepada Abraham dan keturunannya.
Singkatnya, GEREJA adalah ISRAEL ROHANI dan ISRAEL harus dipahami sebagai GEREJA. Jika ISRAEL tergantikan tentu saja Islam juga mengklaim bahwa mereka telah "menggantikan" ISRAEL sebagai umat pilihan di bumi.
Mungkin perlu dicatat di sini bahwa beberapa teologi Yahudi juga membalas "Replacement Theology" Kristen dengan mempertahankan bahwa suatu hari ISRAEL akan menang atas GEREJA (dipahami secara kolektif sebagai "bangsa-bangsa lain," "Kristen,"). Menurut eskatologi Yahudi tersebut, dalam hari-hari Mashiach TUHAN akan menetapkan Yerusalem sebagai titik sentral di dunia, dan semua orang-orang Yahudi yang tersebar secara permanen akan dikembalikan ke Tanah leluhur mereka sesuai dengan yang Tuhan janjikan. Semua literal tentang janji-janji yang diberikan kepada Abraham, Ishak, Yakub, dan dikonfirmasi oleh nabi Yahudi akan benar-benar terpenuhi. Semua musuh kuno orang Yahudi akan dikalahkan, dan ISRAEL akan memasuki Zaman Ke-emas-an damai di atas bumi (ini sering dirangkum oleh kelompok-kelompok ortodoks tertentu seperti Chabad dengan sebutan, "Moshiach !"). Selain itu "Replacement Theology" juga rawan menimbulkan sikap antisemitisme.
SEPARATION THEOLOGY (TEOLOGI PEMISAHAN)
-----------------------------------------------------------------------
Pilihan teologis ini mengajarkan bahwa GEREJA dan ISRAEL merujuk kepada kelompok orang yang berbeda.
GEREJA dipahami sebagai suatu ciptaan baru yang dimulai dengan munculnya רוח הקודש atau Ruach HaKodesh (Roh Kudus) selama Shavu'ot (Pentakosta), dan akan terus "berlanjut" sampai ke Sorga pada saat Pengangkatan. GEREJA tidak berada di bawah kewajiban perjanjian yang diberikan kepada bangsa ISRAEL di Sinai (yaitu, perjanjian Musa), yang mana perjanjian ini hanya diberikan kepada bangsa ISRAEL. Janji-janji yang dibuat untuk bangsa ISRAEL merupakan kewajiban ISRAEL, bukan kepada GEREJA. Kata "ISRAEL" selalu berarti ISRAEL dalam Kitab Suci, sedangkan kata "GEREJA" selalu mengacu kepada GEREJA.
Kritik terhadap SEPARATION THEOLOGY adalah bahwa perbedaan tajam antara bangsa ISRAEL dan GEREJA mengimplikasikan bahwa ada tiga kelompok abadi orang yang berbeda di bumi yaitu: orang-orang Yahudi, orang-orang kafir, dan GEREJA (yang terdiri dari orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dan dibentuk menjadi "satu manusia baru"). Oleh karena itu, Yahudi hanya dianggap sebagai properti / status yang diawetkan selamanya.
Kritik lainnya adalah bahwa karena mengabaikan konsep sisa ISRAEL yang setia, ia cenderung mendorong GEREJA untuk mengabaikan akar Yahudi-nya. Perjanjian dan berkat yang dibuat kepada bangsa ISRAEL tidak dapat diterapkan secara langsung kepada GEREJA.
Dalam prakteknya, hal ini memiliki efek tanpa disadari meminimalkan relevansi Perjanjian Lama Kitab Suci. Selain itu Separation Theology juga berargumen bahwa umat Tuhan baik GEREJA maupun ISRAEL memiliki program keselamatan yang terpisah atau argumen ini kadang diilustrasikan oleh karikatur bahwa Gereja suatu hari akan mewarisi rumah-rumah di surga, sementara Israel akan mewarisi bumi.
Ini tidak adil untuk beberapa alasan, tapi teologi ini masih percaya bahwa bangsa ISRAEL akan suatu hari datang kepada iman yang menyelamatkan di dalam Mesias ketika ia berseru "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!" (Matius 23:37 - 39, Lukas 13:35). Lalu nubuat dari Perjanjian Baru bangsa ISRAEL akan digenapi (Yeremia 31:31 - 37) dan "Seluruh Israel akan diselamatkan" (Roma 11:25 - 26).
REMNANT THEOLOGY (TEOLOGI YANG TERSISA)
-----------------------------------------------------------------------
Pilihan teologis ini mengajarkan bahwa GEREJA dan ISRAEL bersatu menjadi kesatuan "ONE NEW MAN IN MESSIAH".
Jika dalam REPLACEMENT THEOLOGY, GEREJA dikatakan menggantikan ISRAEL dan ISRAEL ditinggalkan tanpa penebusan tanpa masa depan.
Dalam SEPARATION THEOLOGY, ada perbedaan antara ISRAEL dan GEREJA, sehingga ada beberapa pertanyaan tentang bagaimana dua kelompok ini akan berinteraksi.
Dalam REMNANT THEOLOGY, GEREJA untuk menjadi bagian dari bangsa ISRAEL yang setia dan menerima Yesus Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan. Iman dari bangsa Israel yang masih setia ini disebut Remnant (Sisa) atau "ISRAEL milik Elohim" (Galatia 6:16)
שארית ישרא (She'arit Yisra'el - Sisa dari ISRAEL)
----------------------------------------------------------------
Alkitab membuat perbedaan antara etnis Yahudi (yaitu, seorang yang lahir Yahudi) dan yang satu dianggap sebagai anggota She'arit Yisrael (Sisa ISRAEL) yang setia. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
Seperti dapat dilihat dari diagram ini, seseorang dapat menjadi :
1. di luar hubungan dengan ISRAEL (yaitu, seorang kafir)
2. dalam etnis Israel berdasarkan kelahiran (keturunan Yahudi asli) atau
3. dalam kedua etnis ISRAEL (yaitu, keturunan Yahudi asli) dan bagian dari sisa yang setia (sebagai seorang Yahudi yang percaya kepada Elohim ISRAEL).
(Logikanya, akan ada pilihan keempat di sini yang akan dibahas di bawah). Perbedaan ini penting karena ada banyak orang yang terlalu menyederhanakan masalah ini dan membingungkan etnis ISRAEL dengan "sisa ISRAEL yang dipilih oleh kasih karunia Elohim" (Roma 11:5).
"Sisa ISRAEL" adalah seorang yang dipilih dari etnis ISRAEL yang telah setia dan dipelihara oleh TUHAN selama berabad-abad. Keberadaannya dibuktikan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama seperti yang terlihat dalam kasus-kasus berikut :
* Ishak dipilih atas Ismail (Kejadian 17:19)
* Yakub dipilih atas Esau (Kejadian 28:13 - 15)
* Yusuf dipilih atas saudara-saudaranya yang lain (Kejadian 45:7)
* ISRAEL dipilih sebagai bangsa pilihan di Sinai dan "Sisa" ini dipelihara
setelah berdosa dengan anak lembu emas (Keluaran 32)
* Kaleb dan Yosua dipilih di antara semua orang dari generasi yang di padang gurun untuk memasuki Tanah Perjanjian (Bilangan 14:38)
* Elia diberi tahu bahwa Elohim menyediakan / mengawetkan 7.000 sisa yang masih setia selama kemurtadan nasional (1 Raja-raja 19:18)
* Yehezkiel diberitahu bahwa sisa akan dilestarikan dari Kerajaan Utara setelah penawanan mereka (Yehezkiel 37:19)
*Orang buangan yang kembali dari Babel adalah orang yang dipilih (Zakharia 8)
Hal ini dibuktikan lebih lanjut dalam Perjanjian Baru :
* Elohim memilih "Sisa ISRAEL" untuk menerima Mesias (Roma 11:5)
* Setelah Bait Elohim dihancurkan oleh Romawi, TUHAN masih melestarikan / memelihara "Sisa ISRAEL" yang terus sampai hari ini.
* Paulus berbicara tentang "Sisa ISRAEL" yang dipilih oleh anugerah Elohim (Roma 2:28 - 29; Roma 9:27; Roma 11:5) dan seorang "Manusia Baru" yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain yang dicangkokkan (Efesus 2:15).
Sangat penting untuk menyadari bahwa REMNANT THEOLOGY memahami bahwa GEREJA "dicangkokkan ke dalam" atau "ditempatkan" pada sisa-sisa ISRAEL, dan bukan sebaliknya.
Perbedaan inilah yang penting, sebab GEREJA hanyalah cabang-cabang yang dicangkokkan ke dalam "Pohon Zaitun" / ISRAEL sementara akar (Sisa-sisa ISRAEL) adalah yang menopang GEREJA (Roma 11:18).
Sementara itu hanya beberapa saja etnis Yahudi yang termasuk bagian dari sisa yang setia, semua bangsa-bangsa lain yang diselamatkan secara rohani bisa juga disebut Yahudi / Israel (Roma 2:29; Roma 4:16; Efesus 2:12 - 19), karena memiliki hak untuk mengambil bagian dalam perjanjian berkat-berkat yang diberikan untuk sisa ISRAEL.
Tetapi sangat penting untuk memahami bahwa GEREJA adalah dicangkokkan / dimasukkan ke dalam sisa ISRAEL yang dipilih, dan bukan sebaliknya! Dengan kata lain, seorang Yahudi tidak perlu memungkiri ke-Yahudian-nya untuk menjadi anggota GEREJA.
Dengan perbedaan ini, kita dapat menyelesaikan diagram yang mengungkapkan kemungkinan logis antara etnis ISRAEL dan Chosen Remnant (Sisa yang terpilih) :
Seseorang bisa :
* di luar hubungan dengan ISRAEL (yaitu, seorang kafir)
* dalam etnis ISRAEL berdasarkan kelahiran (keturunan Yahudi asli)
* dalam kedua etnis ISRAEL (yaitu, keturunan Yahudi asli) dan bagian dari Sisa yang setia (sebagai seorang Yahudi yang percaya kepada Elohim ISRAEL) atau
* seorang kafir yang mengambil bagian dari berkat-berkat yang diberikan kepada sisa ISRAEL yang setia.
POHON ZAITUN DAN SISA YANG DIPILIH OLEH ANUGERAH
Pernyataan Paulus bahwa "tidak semua orang yang berasal dari ISRAEL adalah orang ISRAEL" (Roma 9:6) berarti bahwa seseorang bisa menjadi etnis keturunan ISRAEL, tetapi bukan menjadi bagian dari sisa ISRAEL yang telah dipilih oleh Tuhan untuk "Selamat di dalam Mesias".
Dalam Roma 9:1 - 31, Paulus mengungkapkan keinginan hatinya untuk melihat seluruh ISRAEL datang memahami kebenaran keselamatan seperti yang diberikan melalui Yesus, walaupun dia secara khusus menyebutkan bahwa sisa yang setia selalu ada.
Kemudian Paulus secara eksplisit menanyakan pertanyaan apakah urusan Tuhan telah "selesai" dengan etnis ISRAEL, kemudian dia sendiri menjawab :
"Maka aku bertanya: Adakah Elohim mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang ISRAEL, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. ELohim tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Elohim : "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." Tetapi bagaimanakah firman Elohim kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal." Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia". (Roma 11:1 - 5)
Paulus memberikan analogi dari Pohon Zaitun untuk menggambarkan bagaimana GEREJA dicangkokkan ke sisa-sisa ISRAEL. Cabang alami yang terputus mewakili bangsa ISRAEL yang tidak percaya, sementara "tunas zaitun liar" dicangkokkan di antara yang lain mewakili bangsa-bangsa lain yang datang kepada iman di dalam sang Mesias.
Metafora ini dengan jelas menunjukkan bahwa "tunas zaitun liar" (bangsa-bangsa lain yang percaya) ditempatkan di dalam cabang-cabang yang tersisa di pohon (Yahudi yang percaya), yakni Pohon Zaitun, dengan kata lain, gambaran perjanjian program penyelamatan Elohim berdasarkan atas kesetiaan-Nya kepada ISRAEL.
Paulus juga menyatakan bahwa pemulihan cabang yang patah masih berada dalam kekuasaan dan tujuan utama Elohim (Roma 11:23 - 24), sementara itu bangsa ISRAEL "masih mengeras" sampai semua "tunas zaitun liar" telah dicangkokkan ke Pohon Zaitun (Roma 11:25), dan kemudian "seluruh ISRAEL akan diselamatkan" (Roma 11:26).
Ternyata benar bahwa bangsa ISRAEL telah menolak Mesias yang dijanjikan kepada mereka (suatu bentuk "pengerasan ISRAEL" - Roma 11:25), Paulus menghibur dirinya dengan mencerminkan bahwa tidak semua keturunan Abraham yang secara fisik akan mewarisi perjanjian dari berkat-berkat yang TUHAN berikan. Abraham mempunyai dua anak laki-laki, yang dipilih adalah Ishak (bukan Ismail); dan Ishak juga mempunyai dua anak laki-laki, yaitu yang dipilih adalah Yakub (bukan Esau). Dengan kata lain, walaupun Ismail dan Esau adalah keturunan fisik Abraham, mereka tidak terpilih untuk menjadi pewaris dari berkat Elohim. (Roma 9:6 - 8)
Memang, mengenai kasus Yakub dan Esau, Paulus melanjutkan dengan mengatakan bahwa "meskipun mereka belum dilahirkan dan belum melakukan apa pun yang baik atau buruk - supaya rencana Elohim diteguhkan mengenai pemilihan, bukan karena perbuatan, tetapi karena panggilan-Nya (Roma 9:11), dikatakan kepada Ribka, "yang lebih tua akan menjadi hamba yang lebih muda." Paulus kemudian mengutip dari Maleakhi 1:2 - 3, "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Paulus kemudian bertanya apakah Elohim tidak adil. Paulus menjawab hal ini dengan tegas mengatakan bahwa ADONAI, Elohim Israel berdaulat dan dapat memilih untuk menunjukkan rahmat dan karunia kepada siapa yang dikehendaki dan Dia kehendaki. Dengan kata lain, Elohim memiliki hak untuk menentukan lebih dulu hasil sesuai dengan tujuan baik-Nya, dan umat manusia hanya menerima aturan-Nya di alam semesta.
Menjadi keturunan Abraham secara fisik tidaklah cukup untuk menjadi bagian dari keluarga Elohim, karena hanya anak-anak dari janji yang dihitung sebagai pilihan Tuhan. Dan bahkan termasuk bangsa-bangsa lain, sebagaimana nabi Hosea ungkapkan: "mereka yang bukan umat-Ku akan Kusebut umat-Ku" (Roma 9:25 - 27 & Hosea 1:10).
Dan nabi Yesaya juga berseru tentang ISRAEL : "Sekalipun jumlah anak ISRAEL akan seperti pasir di laut, namun hanya sisa-sisa dari mereka akan diselamatkan"
Paulus mengakhiri garis pemikiran ini dengan mengatakan bahwa mereka yang percaya dalam janji keselamatan Elohim melalui Mesias telah mencapai kebenaran karena iman, tetapi orang-orang yang mengejar kebenaran mereka sendiri berdasarkan hukum tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan itu (Roma 9:30 - 31), karena Yesus sendiri adalah "TUJUAN dari HUKUM untuk kebenaran" untuk semua orang yang percaya.
RINGKASAN DAN KESIMPULAN
---------------------------------------------
Untuk saat ini hanya ada 3 pilihan dasar teologis mengenai hubungan antara GEREJA dan ISRAEL yakni : REPLACEMENT THEOLOGY, SEPARATION THEOLOGY dan REMNANT THEOLOGY.
SEPARATION THEOLOGY, dengan keras membedakan bangsa ISRAEL dengan GEREJA, menyiratkan bahwa ada tiga kelompok masyarakat yang berbeda di bumi yakni: orang-orang Yahudi, orang-orang kafir, dan GEREJA (yang terdiri orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dan dibentuk menjadi "satu manusia baru "). Oleh karena itu, Yahudi dianggap sebagai properti / status yang diawetkan selamanya, maka dari itu status seorang Yahudi yang juga anggota GEREJA tersebut dikaburkan. SEPARATION THEOLOGY juga membuat GEREJA acuh tak acuh terhadap status bangsa ISRAEL dalam zaman sekarang ini. Perjanjian dan berkat yang dibuat kepada bangsa ISRAEL tidak dapat diterapkan secara langsung kepada GEREJA. Dalam prakteknya ini dapat memiliki efek tanpa disadari meminimalkan relevansi Perjanjian Lama Kitab Suci.
REPLACEMENT THEOLOGY didasarkan pada pandangan "Superioritas". GEREJA mengambil prioritas di atas suku ISRAEL, dan mengklaim bahwa GEREJA menggantikan bangsa ISRAEL dalam bentuk sisa yang percaya. Setelah Yesus datang, hanya orang-orang Yahudi yang masuk agama Kristen adalah sah "ISRAEL milik Elohim." GEREJA menjadi sombong rohani terhadap ISRAEL.
REMNANT THEOLOGY, memahami bahwa GEREJA adalah ciptaan baru yang dicangkokkan ke dalam perjanjian-perjanjian dan berkat-berkat yang diberikan kepada She'arit Yisrael (Sisa ISRAEL) :
REPLACEMENT THEOLOGY
REMNANT THEOLOGY
Seperti yang Anda lihat, perbedaan-perbedaan mengenai identitas "Sisa" mengarah ke interpretasi yang berbeda mengenai identitas GEREJA.
Jika "sisa ISRAEL" dianggap sebagai "GEREJA", maka REPLACEMENT THEOLOGY akan tampak menarik. Namun, jelas bahwa EKKLESIA Yesus adalah sesuatu yang "melebihi dan di atas" sisa ISRAEL (She'arit Yisrael), dan sebagian besar teolog REPLACEMENT THEOLOGY tidak berusaha untuk menerjemahkan kata EKKLESIA (sebagaimana ditemukan di dalam LXX) secara harfiah merujuk kepada "GEREJA" yang Paulus tulis dalam surat-suratnya. Memang, fakta yang menyedihkan bahwa sebagian besar teolog ini menggunakan terjemahan Yunani dari Tanakh, daripada memeriksa teks yang Ibrani asli, sehingga dalam Perjanjian Baru penggunaan kata "EKKLESIA" berarti "GEREJA" dalam Alkitab bahasa Indonesia kita.
Jika ISRAEL digantikan oleh GEREJA (REPLACEMENT THEOLOGY) sebagai "sebagai umat pilihan Elohim di bumi" tentu saja Islam juga mengklaim bahwa mereka telah "menggantikan" Israel sebagai umat pilihan di bumi, inilah yang masih menjadi permasalahan, maka jelas bahwa REMNANT THEOLOGY adalah yang paling akurat dari pandangan-pandangan ini.
Satu konsekuensi dari perspektif ini adalah bahwa orang Kristen bukan Yahudi harus kembali ke akar Yahudi dari iman mereka dan menunjukkan kasih dan penghargaan mereka untuk ISRAEL.
Metafora pohon zaitun menunjukkan dengan jelas bahwa GEREJA memang dimasukkan / dicangkokkan ke dalam sisa ISRAEL. GEREJA non Yahudi harus bertobat terkait dengan sikap arogan terhadap orang-orang Yahudi dan mengungkapkan rasa syukur yang mendalam kepada Elohim untuk pelestarian yang ajaib kepada mereka selama berabad-abad. Selain itu, GEREJA non Yahudi harus berdiri dengan bangsa ISRAEL dengan mempertimbangkan mereka sebagai "saudara-saudara," yaitu, mereka yang mengambil bagian dalam TUHAN Yesus Kristus. Karena "karunia dan panggilan Elohim tidak dapat dibatalkan" (Roma 11:29), dan jika ISRAEL menolak berarti perdamaian bagi dunia (Roma 11:13 - 15).
Rencana TUHAN yang menyeluruh adalah untuk menebus orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain melalui perjanjian tanpa syarat dan janji-janji yang diberikan kepada leluhur bangsa ISRAEL.
GEREJA non Yahudi bukan menggantikan ISRAEL (REPLACEMENT THEOLOGY); juga tidak berada di luar Israel (SEPARATION THEOLOGY); tetapi lebih dimasukkan / dicangkokkan dalam sisa ISRAEL yang setia (REMNANT THEOLOGY).
Rom 11:17
Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
Rom 11:18
janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu.
Amen.