MENGAPA PERLU ADA SHABBAT UNTUK TANAH?
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
Imamat 25:1 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai:
Imamat 25:2 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.
Imamat 25:3 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,
Imamat 25:4 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
tetapi pada tahun yang ketujuh HARUSLAH ADA BAGI TANAH ITU SUATU SABAT, MASA PERHENTIAN PENUH, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.
Imamat 25:5 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. TAHUN ITU HARUS MENJADI TAHUN PERHENTIAN PENUH BAGI TANAH ITU.
Mengapa perlu ada SHABBAT untuk TANAH? Bukan-kah SHABBAT adalah untuk MANUSIA sesuai perkataan MASHIACH di Markus 2:27?
Markus 2:27 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Lalu kata Yeshua kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
Mengapa perlu ada SHABBAT untuk TANAH?
Jika Anda mengerti alasannya, maka Anda akan mengerti betapa luar biasanya CHOKMAH [חָכְמָה - WISDOM], BINAH [בִּינָה - UNDERSTANDING], dan DA'AT [דָּ֫עַת - KNOWLEDGE], yaitu [חב"ד - CHABAD] dari Sang PENCIPTA, HA'SHEM.
Ini tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga CHABAD dari Rabbi Menachem Schneerson, Lubavitcher Rebbe. Tetapi saya hanya memakai kata [חב"ד - CHABAD] yang bersumber dari TANAKH, yaitu: CHOKMAH [חָכְמָה - WISDOM], BINAH [בִּינָה - UNDERSTANDING], dan DA'AT [דָּ֫עַת - KNOWLEDGE] di Amsal 3:19-20.
Amsal 3:19 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dengan HIKMAT [חָכְמָה - CHOKMAH] TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan PENGERTIAN [בִּינָה - PENGERTIAN] ditetapkan-Nya langit,
Amsal 3:20 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
dengan PENGETAHUAN [דָּ֫עַת - DA'AT]- Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.
Di dalam terminologi Ibrani, "TAHUN KE-7 untuk TANAH" disebut sebagai "TAHUN PERHENTIAN", yaitu "[שְׁמִטָּה - SHMITAH]".
[שְׁמִטָּה - SHMITAH]
==============
Pertama-tama perlu kita ketahui bahwa TANAH adalah MILIK HA'SHEM. Bukan milik siapa-siapa, hanya DIA.
Keluaran 9:29 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
...supaya engkau mengetahui, bahwa BUMI adalah milik TUHAN.
Mazmur 24:1 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Mazmur Daud. TUHAN-lah yang empunya BUMI serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
1 Korintus 10:26 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik TUHAN."
Kedua, sebagai PEMILIK TANAH, maka TUHAN memberikan PERATURAN di dalam TORAH ADONAI yang mengatakan:
Imamat 25:3 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,
Imamat 25:4 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
tetapi pada tahun yang ketujuh HARUSLAH ADA BAGI TANAH ITU SUATU SABAT, MASA PERHENTIAN PENUH, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.
Imamat 25:5 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. TAHUN ITU HARUS MENJADI TAHUN PERHENTIAN PENUH BAGI TANAH ITU.
Pertanyaan adalah MENGAPA?
MENGAPA?
=========
Ilmu agrikultural menjelaskan bahwa dengan memberikan ISTIRAHAT kepada TANAH setiap TAHUN KE-7, TANAH akan diberikan kesempatan untuk restorasi. Pada zaman Israel kuno, setiap SHMITAH "TIDAK ADA":
1. Kegiatan MENANAM.
2. Kegiatan MENABUR.
3. Kegiatan MEMETIK.
Semua TANAMAN dan TUMBUH-TUMBUHAN harus tetap tinggal di ladang.
Dengan demikian, SHMITAH ini memberikan kesempatan TANAH untuk di-RESTORASI dan di-REVITALISASI. Proses ini membuat TANAH dapat bertumbuh dengan SENDIRI-nya (*secara LIAR/ALAMI*). TOP MINERALS dari dalam TANAH akan naik ke atas permukaan TANAH dan me-REVITALISASI TANAH itu sendiri.
Peranan ini dilakukan oleh CACING-CACING TANAH.
Setiap POHON dibiarkan untuk MENGHASILKAN BUAH, dan DIBIARKAN sampai BUAH tersebut jatuh ke TANAH dengan sendirinya. Proses ini memberikan KEKAYAAN VITAMIN dan MINERAL kembali ke dalam TANAH dan memperbarui VITALITAS dari TANAH.
Tanpa kita ketahui, BUAH-BUAHAN yang jatuh ke TANAH karena sudah MASAK POHON, sebenarnya memberikan KONTRIBUSI terhadap TANAH itu sendiri.
Karena itu PERINTAH untuk MELAKUKAN "SHMITAH" untuk me-REGENERASIKAN TANAH, adalah sangat, sangat LUAR BIASA yang di-PERINTAH-kan oleh HA'SHEM.
Dan itu semua adalah DEMI KEBAIKAN kita, MANUSIA.
Seperti dijelaskan, TORAH ADONAI diberikan kepada MANUSIA agar HIDUP MANUSIA "BAIK-BAIK" dan "LANJUT UMURNYA".
Ulangan 4:40 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya BAIK KEADAANMU dan KEADAAN ANAK-ANAKMU yang kemudian, dan supaya LANJUT UMURMU di tanah yang diberikan TUHAN, Elohim-mu, kepadamu untuk selamanya."
Ulangan 12:28 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya BAIK KEADAANMU dan KEADAAN ANAK-ANAKMU yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Elohim-mu."
KETAATAN terhadap TORAH ADONAI = membawa KEBAIKAN; BERKAT bukan saja kepada diri kita, tetapi juga kepada keturunan generasi kita berikutnya.
KETIDAK TAATAN terhadap TORAH ADONAI = membawa KUTUK bukan saja kepada diri kita, tetapi juga kepada keturunan generasi kita berikutnya.
Detailnya dapat dipelajari di Ulangan 28:1-46.
Jika kita men-TAATI TORAH tentang SHABBAT bagi TANAH [SHMITAH], maka PETANI tidak akan memerlukan PESTISIDA dan HERBISIDA untuk me-REVITALISASI TANAH.
TANAH sendiri yang akan me-REVITALISASI dirinya. Dan TUHAN, sebagai PEMILIK TANAH, tahu persis, bagaimana caranya sesuai dengan MANUAL-Nya.
Jika PESTISIDA tidak dipakai, maka RACUN tidak perlu ada pada SAYURAN, dan penyakit-penyakit KANKER akitab RACUN ini pun dengan sendirinya akan lenyap.
Kuncinya adalah 1, yaitu: KETAATAN.
Tetapi kadang MANUSIA kurang memiliki rasa PERCAYA, kurang memilki IMAN. Kadang MANUSIA sering berpikir, apakah BISA memakai cara TUHAN? Karena itu, kecenderungannya adalah MANUSIA lebih suka memilih caranya sendiri dari pada memilih JALAN TUHAN.
Dengan caranya sendiri MANUSIA melakukan ABUSE terhadap TANAH, dan hasilnya adalah KUTUK.
KETIDAK TAATAN = membawa KUTUK.
Kita perlu ingat kembali bahwa ada banyak MIKROORGANISME di dalam TANAH yang perlu MANUSIA PERHATIKAN, dan MIKROORGANISME ini banyak memberikan MANFAAT ALAMIAH terhadap TANAH.
Jika MANUSIA meng-ABUSE TANAH, maka hancurlah MIKROORGANISME ini.
Akhir kata, izinkan saya mengutip sebuah pernyataan dari ORGANIC VALLEY, sebuah produsen dari Paman Sam, Amerika Serikat yang mengatakan:
"Sebuah keju yang kualitas baik, dihasilkan dari sapi atau domba yang kualitas baik. Kita tidak dapat mendapatkan sapi atau domba yang berkualitas baik jika mereka tidak mendapatkan rumput (*makanan mereka*) yang berkualitas baik. Rumput yang berkualitas baik tidak akan kita dapatkan kalau kita meng-ABUSE TANAH, yang di dalam-nya banyak terdapat MIKROORGANISME yang membantu TANAH menjadi TANAH yang GEMBUR. Bukan dengan PESTISIDA".
Dan di dalam TORAH ADONAI, kita diajarkan agar kita memberikan SHMITAH (SHABBAT TAHUN KE-7) untuk TANAH.
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
Imamat 25:1 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai:
Imamat 25:2 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu telah masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, maka tanah itu harus mendapat perhentian sebagai sabat bagi TUHAN.
Imamat 25:3 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,
Imamat 25:4 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
tetapi pada tahun yang ketujuh HARUSLAH ADA BAGI TANAH ITU SUATU SABAT, MASA PERHENTIAN PENUH, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.
Imamat 25:5 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. TAHUN ITU HARUS MENJADI TAHUN PERHENTIAN PENUH BAGI TANAH ITU.
Mengapa perlu ada SHABBAT untuk TANAH? Bukan-kah SHABBAT adalah untuk MANUSIA sesuai perkataan MASHIACH di Markus 2:27?
Markus 2:27 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Lalu kata Yeshua kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
Mengapa perlu ada SHABBAT untuk TANAH?
Jika Anda mengerti alasannya, maka Anda akan mengerti betapa luar biasanya CHOKMAH [חָכְמָה - WISDOM], BINAH [בִּינָה - UNDERSTANDING], dan DA'AT [דָּ֫עַת - KNOWLEDGE], yaitu [חב"ד - CHABAD] dari Sang PENCIPTA, HA'SHEM.
Ini tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga CHABAD dari Rabbi Menachem Schneerson, Lubavitcher Rebbe. Tetapi saya hanya memakai kata [חב"ד - CHABAD] yang bersumber dari TANAKH, yaitu: CHOKMAH [חָכְמָה - WISDOM], BINAH [בִּינָה - UNDERSTANDING], dan DA'AT [דָּ֫עַת - KNOWLEDGE] di Amsal 3:19-20.
Amsal 3:19 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dengan HIKMAT [חָכְמָה - CHOKMAH] TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan PENGERTIAN [בִּינָה - PENGERTIAN] ditetapkan-Nya langit,
Amsal 3:20 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
dengan PENGETAHUAN [דָּ֫עַת - DA'AT]- Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.
Di dalam terminologi Ibrani, "TAHUN KE-7 untuk TANAH" disebut sebagai "TAHUN PERHENTIAN", yaitu "[שְׁמִטָּה - SHMITAH]".
[שְׁמִטָּה - SHMITAH]
==============
Pertama-tama perlu kita ketahui bahwa TANAH adalah MILIK HA'SHEM. Bukan milik siapa-siapa, hanya DIA.
Keluaran 9:29 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
...supaya engkau mengetahui, bahwa BUMI adalah milik TUHAN.
Mazmur 24:1 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Mazmur Daud. TUHAN-lah yang empunya BUMI serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
1 Korintus 10:26 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik TUHAN."
Kedua, sebagai PEMILIK TANAH, maka TUHAN memberikan PERATURAN di dalam TORAH ADONAI yang mengatakan:
Imamat 25:3 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Enam tahun lamanya engkau harus menaburi ladangmu, dan enam tahun lamanya engkau harus merantingi kebun anggurmu dan mengumpulkan hasil tanah itu,
Imamat 25:4 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
tetapi pada tahun yang ketujuh HARUSLAH ADA BAGI TANAH ITU SUATU SABAT, MASA PERHENTIAN PENUH, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.
Imamat 25:5 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. TAHUN ITU HARUS MENJADI TAHUN PERHENTIAN PENUH BAGI TANAH ITU.
Pertanyaan adalah MENGAPA?
MENGAPA?
=========
Ilmu agrikultural menjelaskan bahwa dengan memberikan ISTIRAHAT kepada TANAH setiap TAHUN KE-7, TANAH akan diberikan kesempatan untuk restorasi. Pada zaman Israel kuno, setiap SHMITAH "TIDAK ADA":
1. Kegiatan MENANAM.
2. Kegiatan MENABUR.
3. Kegiatan MEMETIK.
Semua TANAMAN dan TUMBUH-TUMBUHAN harus tetap tinggal di ladang.
Dengan demikian, SHMITAH ini memberikan kesempatan TANAH untuk di-RESTORASI dan di-REVITALISASI. Proses ini membuat TANAH dapat bertumbuh dengan SENDIRI-nya (*secara LIAR/ALAMI*). TOP MINERALS dari dalam TANAH akan naik ke atas permukaan TANAH dan me-REVITALISASI TANAH itu sendiri.
Peranan ini dilakukan oleh CACING-CACING TANAH.
Setiap POHON dibiarkan untuk MENGHASILKAN BUAH, dan DIBIARKAN sampai BUAH tersebut jatuh ke TANAH dengan sendirinya. Proses ini memberikan KEKAYAAN VITAMIN dan MINERAL kembali ke dalam TANAH dan memperbarui VITALITAS dari TANAH.
Tanpa kita ketahui, BUAH-BUAHAN yang jatuh ke TANAH karena sudah MASAK POHON, sebenarnya memberikan KONTRIBUSI terhadap TANAH itu sendiri.
Karena itu PERINTAH untuk MELAKUKAN "SHMITAH" untuk me-REGENERASIKAN TANAH, adalah sangat, sangat LUAR BIASA yang di-PERINTAH-kan oleh HA'SHEM.
Dan itu semua adalah DEMI KEBAIKAN kita, MANUSIA.
Seperti dijelaskan, TORAH ADONAI diberikan kepada MANUSIA agar HIDUP MANUSIA "BAIK-BAIK" dan "LANJUT UMURNYA".
Ulangan 4:40 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya BAIK KEADAANMU dan KEADAAN ANAK-ANAKMU yang kemudian, dan supaya LANJUT UMURMU di tanah yang diberikan TUHAN, Elohim-mu, kepadamu untuk selamanya."
Ulangan 12:28 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya BAIK KEADAANMU dan KEADAAN ANAK-ANAKMU yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata TUHAN, Elohim-mu."
KETAATAN terhadap TORAH ADONAI = membawa KEBAIKAN; BERKAT bukan saja kepada diri kita, tetapi juga kepada keturunan generasi kita berikutnya.
KETIDAK TAATAN terhadap TORAH ADONAI = membawa KUTUK bukan saja kepada diri kita, tetapi juga kepada keturunan generasi kita berikutnya.
Detailnya dapat dipelajari di Ulangan 28:1-46.
Jika kita men-TAATI TORAH tentang SHABBAT bagi TANAH [SHMITAH], maka PETANI tidak akan memerlukan PESTISIDA dan HERBISIDA untuk me-REVITALISASI TANAH.
TANAH sendiri yang akan me-REVITALISASI dirinya. Dan TUHAN, sebagai PEMILIK TANAH, tahu persis, bagaimana caranya sesuai dengan MANUAL-Nya.
Jika PESTISIDA tidak dipakai, maka RACUN tidak perlu ada pada SAYURAN, dan penyakit-penyakit KANKER akitab RACUN ini pun dengan sendirinya akan lenyap.
Kuncinya adalah 1, yaitu: KETAATAN.
Tetapi kadang MANUSIA kurang memiliki rasa PERCAYA, kurang memilki IMAN. Kadang MANUSIA sering berpikir, apakah BISA memakai cara TUHAN? Karena itu, kecenderungannya adalah MANUSIA lebih suka memilih caranya sendiri dari pada memilih JALAN TUHAN.
Dengan caranya sendiri MANUSIA melakukan ABUSE terhadap TANAH, dan hasilnya adalah KUTUK.
KETIDAK TAATAN = membawa KUTUK.
Kita perlu ingat kembali bahwa ada banyak MIKROORGANISME di dalam TANAH yang perlu MANUSIA PERHATIKAN, dan MIKROORGANISME ini banyak memberikan MANFAAT ALAMIAH terhadap TANAH.
Jika MANUSIA meng-ABUSE TANAH, maka hancurlah MIKROORGANISME ini.
Akhir kata, izinkan saya mengutip sebuah pernyataan dari ORGANIC VALLEY, sebuah produsen dari Paman Sam, Amerika Serikat yang mengatakan:
"Sebuah keju yang kualitas baik, dihasilkan dari sapi atau domba yang kualitas baik. Kita tidak dapat mendapatkan sapi atau domba yang berkualitas baik jika mereka tidak mendapatkan rumput (*makanan mereka*) yang berkualitas baik. Rumput yang berkualitas baik tidak akan kita dapatkan kalau kita meng-ABUSE TANAH, yang di dalam-nya banyak terdapat MIKROORGANISME yang membantu TANAH menjadi TANAH yang GEMBUR. Bukan dengan PESTISIDA".
Dan di dalam TORAH ADONAI, kita diajarkan agar kita memberikan SHMITAH (SHABBAT TAHUN KE-7) untuk TANAH.
Dan pada akhirnya kita hanya dapat mengatakan:
Mazmur 92:5 (92-6) - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.
Shalom pak Andre, apakah artikel2 Anda di blog ini ada yg dlm bentuk PDF? bila ada mohon link/kalau bpk bisa tolong kirimkan k email saya, hendi303@yahoo.com. terima kasih
ReplyDeleteShalom juga Pak Yakob,
ReplyDeleteSebelumnya, apakah ini Pak Yakobus Hendi yang ada di Facebook?
Mengenai artikel2 sederhana ini, belum pernah saya jadikan ke PDF, tapi jika Pak Yakob menginginkannya, maka akan saya coba sediakan setiap saya membuat artikel-artikel baru.
Sedangkan untuk artikel2 yang lama, saya bisa usahakan, tolong di reply di artikel-nya langsung saja, sehingga menandakan mana yang ingin dijadikan PDF.
Terima kasih kembali.