HARUSKAH KITA DISUNAT?
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
Saya percaya TOPIK ini adalah suatu TOPIK yang hangat, yang sering menjadi pembahasan di mana saja dan bisa menimbulkan banyak opini.
Melalui ARTIKEL ini, saya ingin mengajak kembali para pembaca sekalian untuk melihat SUNAT sebijaksana mungkin, tanpa harus mengalami distorsi oleh doktrinasi manusia.
Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah: "Sebagai orang yang percaya kepada Mesias, HARUSKAH KITA DISUNAT?"
Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, maka kita harus menentukan dulu apakah DEFINISI SUNAT sesuai yang dijabarkan di dalam Kitab Suci itu sendiri.
Apakah DEFINISI SUNAT di dalam Kitab Suci?
DEFINISI SUNAT
=============
Apakah DEFINISI SUNAT?
Di dalam Kejadian 17:10 dijelaskan dengan gamblang tentang DEFINISI SUNAT.
Kej 17:10
Inilah PERJANJIAN-Ku [בְּרִיתִ֞י], yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus DISUNAT.
SUNAT adalah "sebuah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI".
Di dalam bahasa asli manuskrip dituliskan:
Kej 17:10
זֹ֣את בְּרִיתִ֞י אֲשֶׁ֣ר תִּשְׁמְר֗וּ בֵּינִי֙ וּבֵ֣ינֵיכֶ֔ם וּבֵ֥ין זַרְעֲךָ֖ אַחֲרֶ֑יךָ הִמֹּ֥ול לָכֶ֖ם כָּל־זָכָֽר
zot be.ri.ti a.sher tish.me.ru bei.ni u.vei.nei.chem u.vein zar.a.cha a.cha.rei.cha hi.mol la.chem kol-za.char
Kalimat [בְּרִיתִ֞י - be.ri.ti] menjelaskan bahwa SUNAT adalah "sebuah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI". Bukan milik manusia, bukan milik suatu suku bangsa atau ras tertentu.
Dan karena ADONAI adalah KEKAL, maka demikian juga TANDA PERJANJIAN milik ADONAI bersifat KEKAL. Tidak ada seorang manusiapun yang dapat membatalkan/meniadakan PERJANJIAN ADONAI yang KEKAL. Hal ini dijelaskan di dalam Kejadian 17:13.
Kej 17:13
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi PERJANJIAN YANG KEKAL [לִבְרִ֥ית עֹולָֽם].
הִמֹּ֧ול ׀ יִמֹּ֛ול יְלִ֥יד בֵּֽיתְךָ֖ וּמִקְנַ֣ת כַּסְפֶּ֑ךָ וְהָיְתָ֧ה בְרִיתִ֛י בִּבְשַׂרְכֶ֖ם לִבְרִ֥ית עֹולָֽם
hi.mol yi.mol ye.lid bet.cha u.mik.nat kas.pe.cha ve.hai.ta ve.ri.ti biv.sar.chem liv.rit o.lam
Sekarang, mari kita konsisten dengan memegang DEFINISI SUNAT seperti yang sudah dijelaskan di dalam Kitab Suci dan juga terminologi dari PERJANJIAN SUNAT ini yang bersifat KEKAL. Jangan sampai definisi ini mengalami distorsi oleh doktrin apapun juga.
Lalu, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah:
Ada berapa macam SUNAT yang diperintahkan oleh ADONAI di dalam Kitab Suci?
2 MACAM SUNAT
==============
Di dalam Kitab Suci, kita dapat melihat bahwa ADONAI memberikan kepada kita 2 macam tipe SUNAT, yaitu:
1. SUNAT JASMANI
Yaitu SUNAT yang dilakukan sebagai TANDA PERJANJIAN JASMANI berupa mengerat kulit khatan setiap laki-laki yang mau menyembah ADONAI tanpa memandang suku, ras, warna kulit dan latar belakang.
Di Kejadian 17:10-14 dijelaskan sebagai berikut:
Kej 17:10
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Kej 17:11
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
Kej 17:12
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
Kej 17:13
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
Kej 17:14
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
Dari Kejadian 17:10-14 kita menemukan beberapa fakta yaitu:
a) Setiap laki-laki harus di-SUNAT (Kejadian 17:10).
b) Setiap anak yang baru lahir harus di-SUNAT pada umur 8 hari (Kejadian 17:12).
c) Setiap orang asing yaitu hamba laki-laki harus di-SUNAT (Kejadian 17:13).
d) SUNAT adalah sebuah TANDA PERJANJIAN YANG KEKAL (Kejadian 17:13).
e) Setiap laki-laki yang TIDAK di-SUNAT diidentikkan sebagai orang yang telah mengingkari PERJANJIAN ADONAI (Kejadian 17:14).
SUNAT JASMANI adalah suatu TANDA SEPARASI / TANDA PEMISAHAN dari kehidupan pagan yang lama. Abraham melakukan SUNAT sebagai TANDA SEPARASI dari kehidupan pagan-nya yang lama.
Abraham dibenarkan karena IMAN, karena PERCAYA kepada JANJI ADONAI (Kejadian 15:6). Dan setelah dibenarkan karena IMAN, maka Abraham taat kepada TANDA PERJANJIAN milik ADONAI, yaitu SUNAT (Kejadian 17:10-14).
SUNAT JASMANI bukanlah suatu ritual untuk mencari PEMBENARAN. SUNAT JASMANI bukanlah suatu ritual agar kita mendapatkan MERIT di hadapan ADONAI, tetapi sebaliknya, justru karena sudah dibenarkan karena IMAN maka Abraham melakukan SUNAT.
2. SUNAT ROHANI
Yaitu SUNAT yang dilakukan oleh ADONAI sendiri dengan cara menyunatkan hati kita yang tegar tengkuk sehingga kita dapat menerima RUACH-Nya.
Ula 10:16
Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
Yer 4:4
Sunatlah dirimu bagi ADONAI, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Mengapa hati kita ini perlu di-SUNAT?
Karena SUNAT ROHANI diperintahkan oleh ADONAI sendiri, maka kita perlu juga melakukan SUNAT ROHANI. Kita perlu melakukan SUNAT ROHANI agar kita dapat menerima PERJANJIAN BARU yang dijanjikan di Yeremia 31:31-33.
Yer 31:31
Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman ADONAI, Aku akan mengadakan PERJANJIAN BARU dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
Yer 31:32
bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman ADONAI.
Yer 31:33
Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman ADONAI: Aku akan menaruh TORAH-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Elohim mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Untuk dapat menerima TORAH-Nya di dalam hati dan menuliskan-Nya di dalam hati kita, maka hati kita perlu di-SUNAT. Dengan kata yang lain, untuk dapat menerima ROH-Nya di dalam hati kita, maka hati kita perlu di-SUNAT. Kita mati binasa, agar kita dapat menerima ROH-Nya yang adalah TORAH-Nya Yang Hidup.
SUNAT ADALAH INNER TRANSFORMATION
====================================
Setelah kita melihat 2 MACAM SUNAT yang dibahas di dalam Kitab Suci, maka sekarang kita mempunyai pemahaman bahwa SUNAT sebenarnya adalah sebuah transformasi dari dalam; sebuah perubahan dari dalam; sebuah pemisahan dari kehidupan yang lama untuk hidup menyembah Elohim yang hidup.
Makna ini yang perlu kita mengerti, yaitu "INNER TRANSFORMATION; yaitu TRANSFORMASI DARI DALAM".
Mari kita konsisten dengan memegang 2 MACAM SUNAT seperti yang sudah dijelaskan di dalam Kitab Suci, yang kedua-duanya juga bersifat KEKAL.
DEFINISI SUNAT MENURUT TRADISIONAL JUDAISME
============================================
Tradisional Judaisme mendefinisikan SUNAT sebagai berikut:
1. SUNAT adalah sebuah ritual bahwa seseorang resmi masuk ke dalam kewargaan Israel.
2. SUNAT adalah tanda bahwa seseorang hidup sebagai orang pilihan ADONAI.
3. SUNAT adalah jaminan bahwa seseorang mempunyai kepastian akan hidup di olam haba (dunia akan datang).
4. SUNAT adalah sebuah konversi menjadi pemeluk Judaisme (LEGALISME), yaitu PROSELYTE.
SUNAT yang sebenarnya adalah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI, maka di dalam Tradisional Judaisme, SUNAT didefinisikan sebagai sebuah LEGALISME bahwa seseorang sudah menjadi PROSELYTE.
SUNAT didefinisikan sebagai sebuah LEGALISME, bahwa seseorang sudah secara LEGAL menjadi orang pilihan ADONAI dan mempunyai hak/kepastian hidup di olam haba.
Di sini kita melihat bagaimana LEGALISME manusia mulai masuk ke dalam MITZVAH ADONAI yang KUDUS.
Selanjutnya mari kita melihat contoh kasus mengenai SUNAT di dalam Kitab Suci.
CONTOH KASUS: MOSHE (MUSA)
===========================
Di Keluaran 4:24-26, kita membaca bahwa Moshe (Musa) hampir saja binasa oleh ADONAI karena Moshe (Musa) tidak menyunatkan keluarganya.
Kel 4:24
Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, ADONAI bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya.
NOTE:
Mengapa ADONAI bertemu Moshe (Musa) dan berikhtiar untuk membunuh Moshe (Musa)? Kita lihat penjelasannya di bawah.
Kel 4:25
Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku."
Kel 4:26
Lalu ADONAI membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu, karena mengingat sunat itu.
Timbul pertanyaan:
Mengapa ADONAI bertemu Moshe (Musa) dan berikhtiar untuk membunuh Moshe (Musa)?
Jawab:
Di dalam Keluaran 33:20 dan Ulangan 34:10 dijelaskan:
Kel 33:20
Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
Ula 34:10
Seperti Musa yang dikenal ADONAI dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,
Di dalam Keluaran 4:24, disebutkan bahwa ADONAI bertemu dengan Moshe (Musa). Tetapi di dalam Keluaran 33:20 dan Ulangan 34:10 dijelaskan bahwa tidak ada seorangpun yang melihat wajah ADONAI dapat hidup. ADONAI dengan kekudusan-Nya akan sangat mematikan bagi manusia yang berdosa. Di dalam Wajah-Nya terdapat kemuliaan-Nya. Ingat, di dalam BIRKAT KOHANIM, semua dijelaskan bahwa semua sumber kekuatan, kemuliaan bersumber dari Wajah-Nya (Bilangan 6:24-26).
Moshe (Musa) adalah orang yang bertemu ADONAI muka berhadapan muka (panim el-panim) dalam kemuliaan-Nya. Agar dapat bertemu muka dengan muka (panim e-panim), Moshe (Musa) harus mati, yaitu kedagingannya harus mati agar dapat menerima Shechinah ADONAI. Melihat wajah ADONAI adalah sebuah 'death sentence' bagi kedagingan manusia, karena tidak ada seorangpun yang dapat memandang wajah ADONAI dan hidup (Keluaran 33:20).
TANPA KEKUDUSAN, tidak ada seorangpun dapat hidup bertemu dengan ADONAI muka berhadapan muka (panim el-panim).
SUNAT adalah sebuah TANDA bahwa kedagingan kita telah mati. Hidup kita yang lama telah mengalami transformasi.
Karena itu ketika Moshe (Musa) gagal menyunatkan anggota keluarganya, maka Moshe (Musa) terancam binasa.
CONTOH KASUS: YOSHUA DAN BANGSA ISRAEL
========================================
Yoshua adalah typologi dari Mesias, yang menuntun bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Di dalam Yoshua 5:2-9 dijelaskan bahwa ADONAI melalui Yoshua memerintahkan bangsa Israel untuk melakukan SUNAT sebelum memasuki Tanah Perjanjian.
Tidak ada orang yang tidak bersunat yang dapat masuk Tanah Perjanjian.
Yos 5:2
Pada waktu itu berfirmanlah ADONAI kepada Yoshua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya."
Yos 5:3
Lalu Yoshua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan.
Yos 5:4
Inilah sebabnya Yoshua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka keluar dari Mesir.
Yos 5:5
Sebab, semua orang yang keluar dari Mesir itu telah bersunat, tetapi semua orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak keluar dari Mesir, belum disunat.
Yos 5:6
Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman ADONAI. Kepada mereka itu ADONAI telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan ADONAI dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Yos 5:7
Tetapi anak-anak mereka yang telah dijadikan-Nya ganti mereka, mereka itulah yang disunat Yoshua, sebab mereka belum bersunat, karena mereka tidak disunat dalam perjalanan.
Yos 5:8
Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh.
Yos 5:9
Dan berfirmanlah ADONAI kepada Yoshua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang.
Dalam bahasa Ibrani, kata GILGAL [הַגִּלְגָּל] memiliki arti: "CIRCLE; TO ROLL", yaitu "TO ROLL OFF OUR FLESH", yaitu "MENGHILANGKAN KEDAGINGAN KITA".
Lalu bagaimana SUNAT di dalam BRIT CHADASHAH? Apakah setelah Mesias datang kita tidak perlu lagi di-SUNAT?
Mari kita baca beberapa penjelasan Rabbi Shaul.
PENJELASAN RABBI SHAUL TENTANG SUNAT
======================================
Rom 2:28
Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
Rom 2:29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Elohim
Apakah Roma 2:28-29 adalah sebuah legitimasi bahwa Rabbi Shaul menentang SUNAT JASMANI? Saya yakin TIDAK!
Karena semua midrash Rabbi Shaul selalu meneguhkan tentang TORAH (Roma 3:31). Rabbi Shaul tidak pernah sekalipun mengajarkan orang-orang untuk melanggar TORAH. Ingat bahwa SUNAT adalah suatu PERINTAH di dalam TORAH.
Rom 3:31
Jika demikian, adakah kami membatalkan TORAH karena IMAN? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.
DR. David H. Stern di dalam JEWISH NEW TESTAMENT COMMENTARY menjelaskan tentang Roma 2:28-29 sebagai berikut:
(1) "Being born to a Jewish family does not make one a Jew."
(2) "Being born to a Jewish family does not guarantee that one will be a good Jew, a real Jew, one who praises God."
(3) "The born Jew who puts on a show of his Jewishness is not behaving the way a Jew should; he is not a good Jew, a real Jew, one who praises God."
(4) "The born Jew who puts on a show of his Jewishness is not a Jew at all!" He is not a God- praiser in any sense and therefore forfeits his right to be considered a Jew in God's sight."
Jika kita membaca penjelasan DR. David H. Stern di atas, maka kita mengetahui bahwa sebenarnya Rabbi Shaul menolak DEFINISI SUNAT MENURUT TRADISIONAL JUDAISME (*lihat DEFINISI SUNAT MENURUT TRADISIONAL JUDAISME di atas*).
Selanjutnya...
Kol 2:11
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Mesias, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Kol 2:12
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Elohim, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
SUNAT yang ditekankan oleh Rabbi Shaul sama persis seperti yang dijelaskan di dalam Tanakh, yaitu "INNER TRANSFORMATION". Dan SUNAT yang dibicarakan Rabbi Shaul tidak merubah 2 MACAM SUNAT yang sudah dijelaskan di dalam Tanakh, yaitu SUNAT JASMANI dan juga SUNAT ROHANI.
Mengapa demikian?
Karena Rabbi Shaul juga menjelaskan demikian di 1 Kor 7:19.
1Kor 7:19
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Elohim.
Apakah Rabbi Shaul di 1 Korintus 7:19 berusaha membatalkan TANDA PERJANJIAN SUNAT yang bersifat KEKAL di Kejadian 17:13?
Tentu tidak.
Gaya bahasa Rabi Shaul sedikit membingungkan. Pertama-tama Rabbi Shaul mengatakan SUNAT tidak penting, tetapi yang penting adalah mentaati MITZVOT (PERINTAH-PERINTAH) Elohim. Sedangkan SUNAT adalah salah satu MITZVAH (PERINTAH) Elohim.
Jadi apa maksud Rabbi Shaul sebenarnya di 1 Korintus 7:19?
Sebenarnya Rabbi Shaul menjelaskan bahwa jangan sampai seseorang terjebak di dalam DEFINISI SUNAT BERDASARKAN TRADISIONAL JUDAISME, tetapi kita harus melihat DEFINISI SUNAT sesuai yang dijabarkan oleh ADONAI, yaitu sebagai TANDA PERJANJIAN KEKAL milik ADONAI.
Sehingga Rabbi Shaul menjelaskan bahwa menjadi PROSELYTE tidak penting, tetapi yang penting adalah mentaati MITZVOT Elohim, dan salah satu MITZVAH-Nya adalah tentang SUNAT.
Kita harus kembali melihat akan perjalanan hidup Abraham.
Abraham dibenarkan karena IMAN-nya, bukan karena melakukan MITZVOT-Nya. Abraham dibenarkan karena IMAN pada saat ia belum di-SUNAT. Tetapi karena ia PERCAYA akan janji Elohim bahwa ia akan menjadi Bapak segala bangsa, maka ia dibenarkan. Setelah Abraham dibenarkan karena IMAN, maka Abraham melakukan MITZVOT-Nya. Dan salah satu MITZVOT-Nya adalah MITZVAH tentang SUNAT.
Itu juga gambaran dari kita.
Pada saat itu:
1. Abraham orang Ibrani, di-SUNAT pada umur 99 tahun.
2. Ishma'El anak Abraham dari Hagar, di-SUNAT pada umur 13 tahun.
3. Eliezer orang Damsyik, di-SUNAT.
Jadi bukan suatu halangan untuk di-SUNAT walaupun sudah lewat umur 8 hari.
Jadi SUNAT, baik SUNAT JASMANI dan SUNAT ROHANI adalah suatu MITZVAH dari ADONAI, milik ADONAI untuk siapa saja yang mau menyembah ADONAI tanpa memandang suku, ras, latar belakang dan budaya.
Karena orang yang TIDAK BERSUNAT tidak dapat mengikuti PESACH SEDER (JAMUAN PESACH) sesuai Keluaran 12:48-49.
Kel 12:48
Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi ADONAI, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya.
Kel 12:49
Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."
Jadi, bagaimana? HARUSKAH KITA DISUNAT? Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini?
HARUSKAH KITA DISUNAT?
=======================
Jawabannya adalah YA dan TIDAK.
TIDAK:
Jika SUNAT didefinisikan sesuai dengan TRADISIONAL JUDAISME yaitu sebagai bentuk PROSELYTE. Artinya: "menjadi Yahudi dengan melakukan ritual PROSELYTE adalah tidak penting dan bukalah suatu jaminan seseorang akan selamat".
YA:
Jika SUNAT didefinisikan sesuai dengan Kejadian 17:13, yaitu "sebuah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI yang bersifat KEKAL." Artinya: "Ya, amin. Kita dibenarkan karena IMAN pada saat kita menerima Yeshua sebagai Mesias kita. Bukan karena perbuatan kita sendiri. Dan karena kita sudah dibenarkan karena IMAN di dalam Yeshua, maka kini kita mengasihi ADONAI dengan cara mentaati semua MITZVOT-Nya.
Yoh 14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Yoh 14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Yoh 14:23
Jawab Yeshua: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Yoh 14:24
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Kita mengasihi ADONAI dengan cara mentaati semua MITZVOT-Nya dan salah satu MITZVAH-Nya adalah tentang SUNAT, yaitu SUNAT JASMANI dan SUNAT ROHANI.
Bukan SUNAT yang didefinisikan Tradisional Judaisme, tetapi SUNAT seperti yang didefinisikan oleh ADONAI sendiri sebagai TANDA PERJANJIAN milik-Nya. Dan SUNAT di sini berbicara tentang 2 macam SUNAT yaitu SUNAT JASMANI dan SUNAT ROHANI seperti yang sudah dijelaskan di dalam Kitab Suci.
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
Saya percaya TOPIK ini adalah suatu TOPIK yang hangat, yang sering menjadi pembahasan di mana saja dan bisa menimbulkan banyak opini.
Melalui ARTIKEL ini, saya ingin mengajak kembali para pembaca sekalian untuk melihat SUNAT sebijaksana mungkin, tanpa harus mengalami distorsi oleh doktrinasi manusia.
Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah: "Sebagai orang yang percaya kepada Mesias, HARUSKAH KITA DISUNAT?"
Sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, maka kita harus menentukan dulu apakah DEFINISI SUNAT sesuai yang dijabarkan di dalam Kitab Suci itu sendiri.
Apakah DEFINISI SUNAT di dalam Kitab Suci?
DEFINISI SUNAT
=============
Apakah DEFINISI SUNAT?
Di dalam Kejadian 17:10 dijelaskan dengan gamblang tentang DEFINISI SUNAT.
Kej 17:10
Inilah PERJANJIAN-Ku [בְּרִיתִ֞י], yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus DISUNAT.
SUNAT adalah "sebuah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI".
Di dalam bahasa asli manuskrip dituliskan:
Kej 17:10
זֹ֣את בְּרִיתִ֞י אֲשֶׁ֣ר תִּשְׁמְר֗וּ בֵּינִי֙ וּבֵ֣ינֵיכֶ֔ם וּבֵ֥ין זַרְעֲךָ֖ אַחֲרֶ֑יךָ הִמֹּ֥ול לָכֶ֖ם כָּל־זָכָֽר
zot be.ri.ti a.sher tish.me.ru bei.ni u.vei.nei.chem u.vein zar.a.cha a.cha.rei.cha hi.mol la.chem kol-za.char
Kalimat [בְּרִיתִ֞י - be.ri.ti] menjelaskan bahwa SUNAT adalah "sebuah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI". Bukan milik manusia, bukan milik suatu suku bangsa atau ras tertentu.
Dan karena ADONAI adalah KEKAL, maka demikian juga TANDA PERJANJIAN milik ADONAI bersifat KEKAL. Tidak ada seorang manusiapun yang dapat membatalkan/meniadakan PERJANJIAN ADONAI yang KEKAL. Hal ini dijelaskan di dalam Kejadian 17:13.
Kej 17:13
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi PERJANJIAN YANG KEKAL [לִבְרִ֥ית עֹולָֽם].
הִמֹּ֧ול ׀ יִמֹּ֛ול יְלִ֥יד בֵּֽיתְךָ֖ וּמִקְנַ֣ת כַּסְפֶּ֑ךָ וְהָיְתָ֧ה בְרִיתִ֛י בִּבְשַׂרְכֶ֖ם לִבְרִ֥ית עֹולָֽם
hi.mol yi.mol ye.lid bet.cha u.mik.nat kas.pe.cha ve.hai.ta ve.ri.ti biv.sar.chem liv.rit o.lam
Sekarang, mari kita konsisten dengan memegang DEFINISI SUNAT seperti yang sudah dijelaskan di dalam Kitab Suci dan juga terminologi dari PERJANJIAN SUNAT ini yang bersifat KEKAL. Jangan sampai definisi ini mengalami distorsi oleh doktrin apapun juga.
Lalu, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah:
Ada berapa macam SUNAT yang diperintahkan oleh ADONAI di dalam Kitab Suci?
2 MACAM SUNAT
==============
Di dalam Kitab Suci, kita dapat melihat bahwa ADONAI memberikan kepada kita 2 macam tipe SUNAT, yaitu:
1. SUNAT JASMANI
Yaitu SUNAT yang dilakukan sebagai TANDA PERJANJIAN JASMANI berupa mengerat kulit khatan setiap laki-laki yang mau menyembah ADONAI tanpa memandang suku, ras, warna kulit dan latar belakang.
Di Kejadian 17:10-14 dijelaskan sebagai berikut:
Kej 17:10
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Kej 17:11
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
Kej 17:12
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
Kej 17:13
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
Kej 17:14
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
Dari Kejadian 17:10-14 kita menemukan beberapa fakta yaitu:
a) Setiap laki-laki harus di-SUNAT (Kejadian 17:10).
b) Setiap anak yang baru lahir harus di-SUNAT pada umur 8 hari (Kejadian 17:12).
c) Setiap orang asing yaitu hamba laki-laki harus di-SUNAT (Kejadian 17:13).
d) SUNAT adalah sebuah TANDA PERJANJIAN YANG KEKAL (Kejadian 17:13).
e) Setiap laki-laki yang TIDAK di-SUNAT diidentikkan sebagai orang yang telah mengingkari PERJANJIAN ADONAI (Kejadian 17:14).
SUNAT JASMANI adalah suatu TANDA SEPARASI / TANDA PEMISAHAN dari kehidupan pagan yang lama. Abraham melakukan SUNAT sebagai TANDA SEPARASI dari kehidupan pagan-nya yang lama.
Abraham dibenarkan karena IMAN, karena PERCAYA kepada JANJI ADONAI (Kejadian 15:6). Dan setelah dibenarkan karena IMAN, maka Abraham taat kepada TANDA PERJANJIAN milik ADONAI, yaitu SUNAT (Kejadian 17:10-14).
SUNAT JASMANI bukanlah suatu ritual untuk mencari PEMBENARAN. SUNAT JASMANI bukanlah suatu ritual agar kita mendapatkan MERIT di hadapan ADONAI, tetapi sebaliknya, justru karena sudah dibenarkan karena IMAN maka Abraham melakukan SUNAT.
2. SUNAT ROHANI
Yaitu SUNAT yang dilakukan oleh ADONAI sendiri dengan cara menyunatkan hati kita yang tegar tengkuk sehingga kita dapat menerima RUACH-Nya.
Ula 10:16
Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.
Yer 4:4
Sunatlah dirimu bagi ADONAI, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!"
Mengapa hati kita ini perlu di-SUNAT?
Karena SUNAT ROHANI diperintahkan oleh ADONAI sendiri, maka kita perlu juga melakukan SUNAT ROHANI. Kita perlu melakukan SUNAT ROHANI agar kita dapat menerima PERJANJIAN BARU yang dijanjikan di Yeremia 31:31-33.
Yer 31:31
Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman ADONAI, Aku akan mengadakan PERJANJIAN BARU dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
Yer 31:32
bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman ADONAI.
Yer 31:33
Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman ADONAI: Aku akan menaruh TORAH-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Elohim mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Untuk dapat menerima TORAH-Nya di dalam hati dan menuliskan-Nya di dalam hati kita, maka hati kita perlu di-SUNAT. Dengan kata yang lain, untuk dapat menerima ROH-Nya di dalam hati kita, maka hati kita perlu di-SUNAT. Kita mati binasa, agar kita dapat menerima ROH-Nya yang adalah TORAH-Nya Yang Hidup.
SUNAT ADALAH INNER TRANSFORMATION
====================================
Setelah kita melihat 2 MACAM SUNAT yang dibahas di dalam Kitab Suci, maka sekarang kita mempunyai pemahaman bahwa SUNAT sebenarnya adalah sebuah transformasi dari dalam; sebuah perubahan dari dalam; sebuah pemisahan dari kehidupan yang lama untuk hidup menyembah Elohim yang hidup.
Makna ini yang perlu kita mengerti, yaitu "INNER TRANSFORMATION; yaitu TRANSFORMASI DARI DALAM".
Mari kita konsisten dengan memegang 2 MACAM SUNAT seperti yang sudah dijelaskan di dalam Kitab Suci, yang kedua-duanya juga bersifat KEKAL.
DEFINISI SUNAT MENURUT TRADISIONAL JUDAISME
============================================
Tradisional Judaisme mendefinisikan SUNAT sebagai berikut:
1. SUNAT adalah sebuah ritual bahwa seseorang resmi masuk ke dalam kewargaan Israel.
2. SUNAT adalah tanda bahwa seseorang hidup sebagai orang pilihan ADONAI.
3. SUNAT adalah jaminan bahwa seseorang mempunyai kepastian akan hidup di olam haba (dunia akan datang).
4. SUNAT adalah sebuah konversi menjadi pemeluk Judaisme (LEGALISME), yaitu PROSELYTE.
SUNAT yang sebenarnya adalah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI, maka di dalam Tradisional Judaisme, SUNAT didefinisikan sebagai sebuah LEGALISME bahwa seseorang sudah menjadi PROSELYTE.
SUNAT didefinisikan sebagai sebuah LEGALISME, bahwa seseorang sudah secara LEGAL menjadi orang pilihan ADONAI dan mempunyai hak/kepastian hidup di olam haba.
Di sini kita melihat bagaimana LEGALISME manusia mulai masuk ke dalam MITZVAH ADONAI yang KUDUS.
Selanjutnya mari kita melihat contoh kasus mengenai SUNAT di dalam Kitab Suci.
CONTOH KASUS: MOSHE (MUSA)
===========================
Di Keluaran 4:24-26, kita membaca bahwa Moshe (Musa) hampir saja binasa oleh ADONAI karena Moshe (Musa) tidak menyunatkan keluarganya.
Kel 4:24
Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, ADONAI bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya.
NOTE:
Mengapa ADONAI bertemu Moshe (Musa) dan berikhtiar untuk membunuh Moshe (Musa)? Kita lihat penjelasannya di bawah.
Kel 4:25
Lalu Zipora mengambil pisau batu, dipotongnya kulit khatan anaknya, kemudian disentuhnya dengan kulit itu kaki Musa sambil berkata: "Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku."
Kel 4:26
Lalu ADONAI membiarkan Musa. "Pengantin darah," kata Zipora waktu itu, karena mengingat sunat itu.
Timbul pertanyaan:
Mengapa ADONAI bertemu Moshe (Musa) dan berikhtiar untuk membunuh Moshe (Musa)?
Jawab:
Di dalam Keluaran 33:20 dan Ulangan 34:10 dijelaskan:
Kel 33:20
Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup."
Ula 34:10
Seperti Musa yang dikenal ADONAI dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,
Di dalam Keluaran 4:24, disebutkan bahwa ADONAI bertemu dengan Moshe (Musa). Tetapi di dalam Keluaran 33:20 dan Ulangan 34:10 dijelaskan bahwa tidak ada seorangpun yang melihat wajah ADONAI dapat hidup. ADONAI dengan kekudusan-Nya akan sangat mematikan bagi manusia yang berdosa. Di dalam Wajah-Nya terdapat kemuliaan-Nya. Ingat, di dalam BIRKAT KOHANIM, semua dijelaskan bahwa semua sumber kekuatan, kemuliaan bersumber dari Wajah-Nya (Bilangan 6:24-26).
Moshe (Musa) adalah orang yang bertemu ADONAI muka berhadapan muka (panim el-panim) dalam kemuliaan-Nya. Agar dapat bertemu muka dengan muka (panim e-panim), Moshe (Musa) harus mati, yaitu kedagingannya harus mati agar dapat menerima Shechinah ADONAI. Melihat wajah ADONAI adalah sebuah 'death sentence' bagi kedagingan manusia, karena tidak ada seorangpun yang dapat memandang wajah ADONAI dan hidup (Keluaran 33:20).
SUNAT adalah sebuah TANDA bahwa kedagingan kita telah mati. Hidup kita yang lama telah mengalami transformasi.
Karena itu ketika Moshe (Musa) gagal menyunatkan anggota keluarganya, maka Moshe (Musa) terancam binasa.
CONTOH KASUS: YOSHUA DAN BANGSA ISRAEL
========================================
Yoshua adalah typologi dari Mesias, yang menuntun bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian. Di dalam Yoshua 5:2-9 dijelaskan bahwa ADONAI melalui Yoshua memerintahkan bangsa Israel untuk melakukan SUNAT sebelum memasuki Tanah Perjanjian.
Tidak ada orang yang tidak bersunat yang dapat masuk Tanah Perjanjian.
Yos 5:2
Pada waktu itu berfirmanlah ADONAI kepada Yoshua: "Buatlah pisau dari batu dan sunatlah lagi orang Israel itu, untuk kedua kalinya."
Yos 5:3
Lalu Yoshua membuat pisau dari batu dan disunatnyalah orang Israel itu di Bukit Kulit Khatan.
Yos 5:4
Inilah sebabnya Yoshua menyunat mereka: semua orang yang keluar dari Mesir, yakni yang laki-laki, semua prajurit, telah mati di padang gurun di tengah jalan, setelah mereka keluar dari Mesir.
Yos 5:5
Sebab, semua orang yang keluar dari Mesir itu telah bersunat, tetapi semua orang yang lahir di padang gurun dalam perjalanan sejak keluar dari Mesir, belum disunat.
Yos 5:6
Sebab empat puluh tahun lamanya orang Israel itu berjalan melalui padang gurun, sampai habis mati seluruh bangsa itu, yakni prajurit yang keluar dari Mesir, yang tidak mendengarkan firman ADONAI. Kepada mereka itu ADONAI telah bersumpah, bahwa Ia tidak akan mengizinkan mereka melihat negeri yang dijanjikan ADONAI dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Yos 5:7
Tetapi anak-anak mereka yang telah dijadikan-Nya ganti mereka, mereka itulah yang disunat Yoshua, sebab mereka belum bersunat, karena mereka tidak disunat dalam perjalanan.
Yos 5:8
Setelah seluruh bangsa itu selesai disunat, maka tinggallah mereka di tempatnya masing-masing di perkemahan itu, sampai mereka sembuh.
Yos 5:9
Dan berfirmanlah ADONAI kepada Yoshua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu." Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang.
Dalam bahasa Ibrani, kata GILGAL [הַגִּלְגָּל] memiliki arti: "CIRCLE; TO ROLL", yaitu "TO ROLL OFF OUR FLESH", yaitu "MENGHILANGKAN KEDAGINGAN KITA".
Lalu bagaimana SUNAT di dalam BRIT CHADASHAH? Apakah setelah Mesias datang kita tidak perlu lagi di-SUNAT?
Mari kita baca beberapa penjelasan Rabbi Shaul.
PENJELASAN RABBI SHAUL TENTANG SUNAT
======================================
Rom 2:28
Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
Rom 2:29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Elohim
Apakah Roma 2:28-29 adalah sebuah legitimasi bahwa Rabbi Shaul menentang SUNAT JASMANI? Saya yakin TIDAK!
Karena semua midrash Rabbi Shaul selalu meneguhkan tentang TORAH (Roma 3:31). Rabbi Shaul tidak pernah sekalipun mengajarkan orang-orang untuk melanggar TORAH. Ingat bahwa SUNAT adalah suatu PERINTAH di dalam TORAH.
Rom 3:31
Jika demikian, adakah kami membatalkan TORAH karena IMAN? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.
DR. David H. Stern di dalam JEWISH NEW TESTAMENT COMMENTARY menjelaskan tentang Roma 2:28-29 sebagai berikut:
(1) "Being born to a Jewish family does not make one a Jew."
(2) "Being born to a Jewish family does not guarantee that one will be a good Jew, a real Jew, one who praises God."
(3) "The born Jew who puts on a show of his Jewishness is not behaving the way a Jew should; he is not a good Jew, a real Jew, one who praises God."
(4) "The born Jew who puts on a show of his Jewishness is not a Jew at all!" He is not a God- praiser in any sense and therefore forfeits his right to be considered a Jew in God's sight."
Jika kita membaca penjelasan DR. David H. Stern di atas, maka kita mengetahui bahwa sebenarnya Rabbi Shaul menolak DEFINISI SUNAT MENURUT TRADISIONAL JUDAISME (*lihat DEFINISI SUNAT MENURUT TRADISIONAL JUDAISME di atas*).
Selanjutnya...
Kol 2:11
Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Mesias, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
Kol 2:12
karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Elohim, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
SUNAT yang ditekankan oleh Rabbi Shaul sama persis seperti yang dijelaskan di dalam Tanakh, yaitu "INNER TRANSFORMATION". Dan SUNAT yang dibicarakan Rabbi Shaul tidak merubah 2 MACAM SUNAT yang sudah dijelaskan di dalam Tanakh, yaitu SUNAT JASMANI dan juga SUNAT ROHANI.
Mengapa demikian?
Karena Rabbi Shaul juga menjelaskan demikian di 1 Kor 7:19.
1Kor 7:19
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Elohim.
Apakah Rabbi Shaul di 1 Korintus 7:19 berusaha membatalkan TANDA PERJANJIAN SUNAT yang bersifat KEKAL di Kejadian 17:13?
Tentu tidak.
Gaya bahasa Rabi Shaul sedikit membingungkan. Pertama-tama Rabbi Shaul mengatakan SUNAT tidak penting, tetapi yang penting adalah mentaati MITZVOT (PERINTAH-PERINTAH) Elohim. Sedangkan SUNAT adalah salah satu MITZVAH (PERINTAH) Elohim.
Jadi apa maksud Rabbi Shaul sebenarnya di 1 Korintus 7:19?
Sebenarnya Rabbi Shaul menjelaskan bahwa jangan sampai seseorang terjebak di dalam DEFINISI SUNAT BERDASARKAN TRADISIONAL JUDAISME, tetapi kita harus melihat DEFINISI SUNAT sesuai yang dijabarkan oleh ADONAI, yaitu sebagai TANDA PERJANJIAN KEKAL milik ADONAI.
Sehingga Rabbi Shaul menjelaskan bahwa menjadi PROSELYTE tidak penting, tetapi yang penting adalah mentaati MITZVOT Elohim, dan salah satu MITZVAH-Nya adalah tentang SUNAT.
Kita harus kembali melihat akan perjalanan hidup Abraham.
Abraham dibenarkan karena IMAN-nya, bukan karena melakukan MITZVOT-Nya. Abraham dibenarkan karena IMAN pada saat ia belum di-SUNAT. Tetapi karena ia PERCAYA akan janji Elohim bahwa ia akan menjadi Bapak segala bangsa, maka ia dibenarkan. Setelah Abraham dibenarkan karena IMAN, maka Abraham melakukan MITZVOT-Nya. Dan salah satu MITZVOT-Nya adalah MITZVAH tentang SUNAT.
Itu juga gambaran dari kita.
Pada saat itu:
1. Abraham orang Ibrani, di-SUNAT pada umur 99 tahun.
2. Ishma'El anak Abraham dari Hagar, di-SUNAT pada umur 13 tahun.
3. Eliezer orang Damsyik, di-SUNAT.
Jadi bukan suatu halangan untuk di-SUNAT walaupun sudah lewat umur 8 hari.
Jadi SUNAT, baik SUNAT JASMANI dan SUNAT ROHANI adalah suatu MITZVAH dari ADONAI, milik ADONAI untuk siapa saja yang mau menyembah ADONAI tanpa memandang suku, ras, latar belakang dan budaya.
Karena orang yang TIDAK BERSUNAT tidak dapat mengikuti PESACH SEDER (JAMUAN PESACH) sesuai Keluaran 12:48-49.
Kel 12:48
Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi ADONAI, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya.
Kel 12:49
Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."
Jadi, bagaimana? HARUSKAH KITA DISUNAT? Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini?
HARUSKAH KITA DISUNAT?
=======================
Jawabannya adalah YA dan TIDAK.
TIDAK:
Jika SUNAT didefinisikan sesuai dengan TRADISIONAL JUDAISME yaitu sebagai bentuk PROSELYTE. Artinya: "menjadi Yahudi dengan melakukan ritual PROSELYTE adalah tidak penting dan bukalah suatu jaminan seseorang akan selamat".
YA:
Jika SUNAT didefinisikan sesuai dengan Kejadian 17:13, yaitu "sebuah TANDA PERJANJIAN milik ADONAI yang bersifat KEKAL." Artinya: "Ya, amin. Kita dibenarkan karena IMAN pada saat kita menerima Yeshua sebagai Mesias kita. Bukan karena perbuatan kita sendiri. Dan karena kita sudah dibenarkan karena IMAN di dalam Yeshua, maka kini kita mengasihi ADONAI dengan cara mentaati semua MITZVOT-Nya.
Yoh 14:15
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Yoh 14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Yoh 14:23
Jawab Yeshua: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Yoh 14:24
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
Kita mengasihi ADONAI dengan cara mentaati semua MITZVOT-Nya dan salah satu MITZVAH-Nya adalah tentang SUNAT, yaitu SUNAT JASMANI dan SUNAT ROHANI.
Bukan SUNAT yang didefinisikan Tradisional Judaisme, tetapi SUNAT seperti yang didefinisikan oleh ADONAI sendiri sebagai TANDA PERJANJIAN milik-Nya. Dan SUNAT di sini berbicara tentang 2 macam SUNAT yaitu SUNAT JASMANI dan SUNAT ROHANI seperti yang sudah dijelaskan di dalam Kitab Suci.
Yes, I agree
ReplyDeleteSUNAT HATI harus menjadi motivasi utk Sunat Jasmani,....
untuk Non Yahudi ( Israel), Sunat Lahir dilakukan pd wkt umur 8 hari, bukan inisiatif anak laki-laki tsb sendiri.....setelah dia mengenal Kebenaran melalui Belajar TORAH dan menerima Mesias Yeshua ,barulah ia akan mengalami Sunat Hati
Tapi orang Non_Yahudi/Israel....setelah mereka mengenal Kebenaran Torah di dalam Iman kepada Yeshua Hamashiakh, mereka mengalami Sunat Hati....setelah itu barulah mereka akan terus mempelajari TORAH dan melakukan Sunat Jasmani karena ingin mentaati semua Mitzvot ( Perintah-perintah YHWH ).
Shalom,
Yael
Yang terpenting adalah SUNAT HATI , karena Sunat Hati akan membuat Sunat Jasmani menjadi punya makna yg benar....
ReplyDeleteSunat jasmani tidak menyelamatkan.......tapi Sunat Hati itulah tanda Keselamatan ( Lahir Baru )....Tuhan menghendaki kesempurnaan ( lengkap) bukan setengah-setengah bukan ?
Shalom Yael,
ReplyDeleteBaruch Ha'Shem! Tepat dan benar sekali! Anda berhasil menangkap pesan di atas.