KISAH RUTH DAN ORPAH
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
Setiap Hari Raya SHAVUOT (PENTAKOSTA), setiap sinagog selalu membaca "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth), baik di dalam sinagog Rabbinikal Judaisme maupun di dalam sinagog Mesianik Judaisme.
Karena peristiwa Ruth terjadi pada saat musim panen musim semi, yang identik dengan Hari Raya SHAVUOT (PENTAKOSTA), maka "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth) selalu dibaca setiap Hari Raya SHAVUOT (PENTAKOSTA).
Apa yang bisa kita pelajari dari "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth)?
===================================================
1.) Ruth adalah seorang non-Yahudi. Ia orang Moab.
2.) Orpah adalah seorang non-Yahudi. Ia orang Moab.
3.) Ruth mempunyai suami, bernama Mahlon, orang Yahudi asli. Orpah juga mempunyai suami, bernama Kilyot, orang Yahudi asli. Mahlon dan Kilyot adalah kakak beradik dengan Ibu mereka bernama Naomi. Suami Naomi, bernama Elimelekh meninggal di tanah Moab. Sehingga Naomi menjadi janda.
4.) Suatu saat suami Ruth, Mahlon meninggal. Suami Orpah, Kilyot, juga meninggal. Sehingga yang tersisa hanyalah Naomi, orang Yahudi asli, dengan ke dua menantu-nya yang adalah orang Moab, yaitu Ruth dan Orpah.
5.) Ketika Naomi, orang Yahudi asli, memutuskan untuk kembali pulang ke Israel, Naomi bermaksud melepas ke dua menantunya, yaitu Ruth dan Orpah agar kembali ke Moab, tidak usah ikut ke Israel.
Ruth 1:8
berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; ADONAI kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
Ruth 1:9
kiranya atas karunia ADONAI kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
Ruth 1:10
dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
Ruth 1:11
Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
Ruth 1:12
Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
Ruth 1:13
masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan ADONAI teracung terhadap aku?"
Ruth 1:14
Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpah mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Ruth tetap berpaut padanya.
Ruth 1:15
Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para ilahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Ruth 1:16
Tetapi kata Ruth: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku;
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
Sebuah pernyataan yang indah dari Ruth.
6.) Ruth dan Orpah sama-sama non-Yahudi. Mereka sama-sama belajar Torah. Tetapi setelah belajar Torah selama hidup mereka mendampingi suami-suami dan mertua mereka, respond yang ditunjukkan Ruth dan Orpah berbeda.
Orpah = walaupun sudah belajar Torah, tetapi ternyata masih memiliki ikatan dengan jati diri yang lama, masih memiliki ragi-ragi yang lama, sehingga pada akhirnya ia kembali menyembah ilah-nya yang lama, yang disembah sebelumnya.
Ruth = setelah belajar Torah, ia melepaskan jati dirinya yang lama, sehingga ia dengan iman mengatakan:
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
7.) Bukan-kah hal ini masih terjadi di masa sekarang ini? Ada banyak orang yang sudah mempelajari Torah seperti Ruth dan Orpah, tetapi masih ada yang bersikap seperti Orpah karena masih memiliki ikatan dengan jati diri yang lama. Sehingga akhirnya kembali ke kehidupan paganisme-nya yang lama seperti Orpah.
Ada banyak orang-orang non-Yahudi (Kristen) belajar tentang Torah, tetapi masih memiliki ikatan dengan jati diri Kristen-nya yang lama.
Melalui "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth), kita belajar bersikap seperti Ruth, seorang non-Yahudi, tetapi dengan keteguhan hatinya ia memilih menyembah Ha'Shem Elohim, memilih meninggalkan jati diri paganisme-nya yang lama dan bersama-sama menyembah Ha'Shem Elohim dengan bangsa Yahudi.
Akhirnya melalui Ruth ini-lah lahir-lah Mesias Yeshua. Ha'Shem memakai Ruth.
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
Hari Raya SHAVUOT sebentar lagi tiba. Bangsa Yahudi akan merayakan SHAVUOT pada tanggal 3 Juni sore s/d 5 Juni sore (6 Sivan s/d 7 Sivan).
Sebagai kaum Mesianik Judaisme, marilah kita bersama-sama merayakan dengan bangsa Yahudi yang lain. Jangan membuat perayaan SHAVUOT yang berbeda dengan bangsa Yahudi sekarang ini. Yang timing-nya berbeda. Kalau masih merayakan hari raya yang berbeda, bukan-kah itu sama saja seperti Orpah yang masih memiliki ikatan dengan jati diri yang lama?
Karena itu, mari kita cermati arti yang mendalam dari pernyataan Ruth ini:
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
Baruch Ha'Shem.
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
Setiap Hari Raya SHAVUOT (PENTAKOSTA), setiap sinagog selalu membaca "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth), baik di dalam sinagog Rabbinikal Judaisme maupun di dalam sinagog Mesianik Judaisme.
Karena peristiwa Ruth terjadi pada saat musim panen musim semi, yang identik dengan Hari Raya SHAVUOT (PENTAKOSTA), maka "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth) selalu dibaca setiap Hari Raya SHAVUOT (PENTAKOSTA).
Apa yang bisa kita pelajari dari "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth)?
===================================================
1.) Ruth adalah seorang non-Yahudi. Ia orang Moab.
2.) Orpah adalah seorang non-Yahudi. Ia orang Moab.
3.) Ruth mempunyai suami, bernama Mahlon, orang Yahudi asli. Orpah juga mempunyai suami, bernama Kilyot, orang Yahudi asli. Mahlon dan Kilyot adalah kakak beradik dengan Ibu mereka bernama Naomi. Suami Naomi, bernama Elimelekh meninggal di tanah Moab. Sehingga Naomi menjadi janda.
4.) Suatu saat suami Ruth, Mahlon meninggal. Suami Orpah, Kilyot, juga meninggal. Sehingga yang tersisa hanyalah Naomi, orang Yahudi asli, dengan ke dua menantu-nya yang adalah orang Moab, yaitu Ruth dan Orpah.
5.) Ketika Naomi, orang Yahudi asli, memutuskan untuk kembali pulang ke Israel, Naomi bermaksud melepas ke dua menantunya, yaitu Ruth dan Orpah agar kembali ke Moab, tidak usah ikut ke Israel.
Ruth 1:8
berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; ADONAI kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
Ruth 1:9
kiranya atas karunia ADONAI kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
Ruth 1:10
dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
Ruth 1:11
Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
Ruth 1:12
Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
Ruth 1:13
masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan ADONAI teracung terhadap aku?"
Ruth 1:14
Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpah mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Ruth tetap berpaut padanya.
Ruth 1:15
Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para ilahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
Ruth 1:16
Tetapi kata Ruth: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku;
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
Sebuah pernyataan yang indah dari Ruth.
6.) Ruth dan Orpah sama-sama non-Yahudi. Mereka sama-sama belajar Torah. Tetapi setelah belajar Torah selama hidup mereka mendampingi suami-suami dan mertua mereka, respond yang ditunjukkan Ruth dan Orpah berbeda.
Orpah = walaupun sudah belajar Torah, tetapi ternyata masih memiliki ikatan dengan jati diri yang lama, masih memiliki ragi-ragi yang lama, sehingga pada akhirnya ia kembali menyembah ilah-nya yang lama, yang disembah sebelumnya.
Ruth = setelah belajar Torah, ia melepaskan jati dirinya yang lama, sehingga ia dengan iman mengatakan:
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
7.) Bukan-kah hal ini masih terjadi di masa sekarang ini? Ada banyak orang yang sudah mempelajari Torah seperti Ruth dan Orpah, tetapi masih ada yang bersikap seperti Orpah karena masih memiliki ikatan dengan jati diri yang lama. Sehingga akhirnya kembali ke kehidupan paganisme-nya yang lama seperti Orpah.
Ada banyak orang-orang non-Yahudi (Kristen) belajar tentang Torah, tetapi masih memiliki ikatan dengan jati diri Kristen-nya yang lama.
Melalui "Megillat Ruth" (Gulungan Kitab Ruth), kita belajar bersikap seperti Ruth, seorang non-Yahudi, tetapi dengan keteguhan hatinya ia memilih menyembah Ha'Shem Elohim, memilih meninggalkan jati diri paganisme-nya yang lama dan bersama-sama menyembah Ha'Shem Elohim dengan bangsa Yahudi.
Akhirnya melalui Ruth ini-lah lahir-lah Mesias Yeshua. Ha'Shem memakai Ruth.
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
Hari Raya SHAVUOT sebentar lagi tiba. Bangsa Yahudi akan merayakan SHAVUOT pada tanggal 3 Juni sore s/d 5 Juni sore (6 Sivan s/d 7 Sivan).
Sebagai kaum Mesianik Judaisme, marilah kita bersama-sama merayakan dengan bangsa Yahudi yang lain. Jangan membuat perayaan SHAVUOT yang berbeda dengan bangsa Yahudi sekarang ini. Yang timing-nya berbeda. Kalau masih merayakan hari raya yang berbeda, bukan-kah itu sama saja seperti Orpah yang masih memiliki ikatan dengan jati diri yang lama?
Karena itu, mari kita cermati arti yang mendalam dari pernyataan Ruth ini:
"... עַמֵּ֣ךְ עַמִּ֔י וֵאלֹהַ֖יִךְ אֱלֹהָֽי."
"...a.mech a.mi ve.lo.ha.yich e.lo.hai."
"...bangsa-mu-lah bangsa-ku dan Elohim-mu-lah Elohim-ku."
Baruch Ha'Shem.