TIDAK ADA SESUATU YANG BARU DI BAWAH MATAHARI
Andre Widodo
© Talmidim Ha'Mashiach Ministries - Meshichim Ha'Yehudim
Shalom,
Pengkhotbah 1:9
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Ecclesiastes 1:9 - Complete Jewish Bible (CJB)
What has been is what will be, what has been done is what will be done,
and there is nothing new under the sun.
Kata kunci-nya adalah jelas, yaitu:
"Apa yang pernah terjadi, akan terjadi lagi. Apa yang pernah dilakukan, akan dilakukan lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Di dalam Tanakh, kita mengenal suatu sistem penyembahan berhala yaitu penyembahan kepada RATU SORGA.
Yeremia 7:18
Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi RATU SORGA, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada ilah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
Di dalam Tanakh, sistem penyembahan berhala dengan figur RATU SORGA ini dimulai pada zaman Nimrod dan Semiramis (Kejadian 10:8-9). Sejarahwan Yahudi abad ke-1 menjelaskan di dalam bukunya "Antiquities of the Jews", Book 1, Chapter 4 sebagai berikut: "Nimrod is a man who sets his will against that of G-d. In others, he proclaims himself a god and is worshipped as such by his subjects, sometimes with his consort Semiramis worshipped as a goddess at his side". [1]
Sistem RATU SORGA ini tetap dapat ditelusuri jejaknya dari masa ke masa. Di masa nabi Yir'meYahu (Yeremia 7:18), RATU SORGA = dewi ISHTAR, yang di zaman modern sekarang ini terkenal dengan nama EASTER.
Di masa Kisah Para Rasul, RATU SORGA = dewi ARTEMIS.
Kisah 19:35
Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi ARTEMIS, yang mahabesar, maupun patungnya yang TURUN DARI LANGIT?
Apakah yang turun dari langit di Kisah 19:35?
Acts 19:35 - Complete Jewish Bible (CJB)
At last, the city clerk was able to quiet the crowd. “Men of Ephesus!” he said, “Is there anyone who doesn’t know that the city of Ephesus is the guardian of the temple of the great ARTEMIS, and of the SACRED STONE which FELL FROM THE SKY?
Acts 19:35 - English Standard Version (ESV)
And when the town clerk had quieted the crowd, he said, “Men of Ephesus, who is there who does not know that the city of the Ephesians is temple keeper of the great ARTEMIS, and of the SACRED STONE that FELL FROM THE SKY?
Yang turun dari langit adalah: BATU HITAM (BATU METEOR), yang dipercaya sebagai spirit dari RATU SORGA (ARTEMIS).
Dan hal yang sama juga ditemukan di semenanjung Arabia di kota Mekka, di mana terdapat BATU HITAM (BATU METEOR). [2]
Hal yang menarik adalah:
1.) Kata "Mekka" artinya adalah "IBU".
2.) Dan BATU HITAM [الحجر الأسود al-Ḥajar al-Aswad] ini dibuat menyerupai bentuk organ intim wanita.
Dan yang lebih menarik lagi adalah ketika Yochanan menuliskan Wahyu 17:4-5.
Wahyu 17:4
Dan PEREMPUAN itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Wahyu 17:5
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, IBU dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Kata "PEREMPUAN" dan kata "IBU" di dalam Wahyu 17:4-5, memiliki "Remez", yaitu makna tersembunyi, yang jika kita mengerti sejak semula dari awalnya ini adalah berbicara sitem penyembahan kepada RATU SORGA.
Seperti yang dijelaskan di dalam Pengkhotbah:
Pengkhotbah 1:9
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
"Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Jejak sejarah-nya tetap dapat kita telusuri.
Bibliography:
[1] Antiquities of the Jews, Book 1, Chapter 4
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Stone
Andre Widodo
© Talmidim Ha'Mashiach Ministries - Meshichim Ha'Yehudim
Shalom,
Pengkhotbah 1:9
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Ecclesiastes 1:9 - Complete Jewish Bible (CJB)
What has been is what will be, what has been done is what will be done,
and there is nothing new under the sun.
Kata kunci-nya adalah jelas, yaitu:
"Apa yang pernah terjadi, akan terjadi lagi. Apa yang pernah dilakukan, akan dilakukan lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Di dalam Tanakh, kita mengenal suatu sistem penyembahan berhala yaitu penyembahan kepada RATU SORGA.
Yeremia 7:18
Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi RATU SORGA, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada ilah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
Di dalam Tanakh, sistem penyembahan berhala dengan figur RATU SORGA ini dimulai pada zaman Nimrod dan Semiramis (Kejadian 10:8-9). Sejarahwan Yahudi abad ke-1 menjelaskan di dalam bukunya "Antiquities of the Jews", Book 1, Chapter 4 sebagai berikut: "Nimrod is a man who sets his will against that of G-d. In others, he proclaims himself a god and is worshipped as such by his subjects, sometimes with his consort Semiramis worshipped as a goddess at his side". [1]
Sistem RATU SORGA ini tetap dapat ditelusuri jejaknya dari masa ke masa. Di masa nabi Yir'meYahu (Yeremia 7:18), RATU SORGA = dewi ISHTAR, yang di zaman modern sekarang ini terkenal dengan nama EASTER.
Di masa Kisah Para Rasul, RATU SORGA = dewi ARTEMIS.
Kisah 19:35
Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi ARTEMIS, yang mahabesar, maupun patungnya yang TURUN DARI LANGIT?
Apakah yang turun dari langit di Kisah 19:35?
Acts 19:35 - Complete Jewish Bible (CJB)
At last, the city clerk was able to quiet the crowd. “Men of Ephesus!” he said, “Is there anyone who doesn’t know that the city of Ephesus is the guardian of the temple of the great ARTEMIS, and of the SACRED STONE which FELL FROM THE SKY?
Acts 19:35 - English Standard Version (ESV)
And when the town clerk had quieted the crowd, he said, “Men of Ephesus, who is there who does not know that the city of the Ephesians is temple keeper of the great ARTEMIS, and of the SACRED STONE that FELL FROM THE SKY?
Yang turun dari langit adalah: BATU HITAM (BATU METEOR), yang dipercaya sebagai spirit dari RATU SORGA (ARTEMIS).
Dan hal yang sama juga ditemukan di semenanjung Arabia di kota Mekka, di mana terdapat BATU HITAM (BATU METEOR). [2]
Hal yang menarik adalah:
1.) Kata "Mekka" artinya adalah "IBU".
2.) Dan BATU HITAM [الحجر الأسود al-Ḥajar al-Aswad] ini dibuat menyerupai bentuk organ intim wanita.
Dan yang lebih menarik lagi adalah ketika Yochanan menuliskan Wahyu 17:4-5.
Wahyu 17:4
Dan PEREMPUAN itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Wahyu 17:5
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, IBU dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Kata "PEREMPUAN" dan kata "IBU" di dalam Wahyu 17:4-5, memiliki "Remez", yaitu makna tersembunyi, yang jika kita mengerti sejak semula dari awalnya ini adalah berbicara sitem penyembahan kepada RATU SORGA.
Seperti yang dijelaskan di dalam Pengkhotbah:
Pengkhotbah 1:9
Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
"Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Jejak sejarah-nya tetap dapat kita telusuri.
Bibliography:
[1] Antiquities of the Jews, Book 1, Chapter 4
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Stone