Popular Posts

Sunday, October 27, 2019

PARASHAT B'REISHIT - EIN SOF - OHR HA'GANUZ

© ORI

Shalom chaverim,

Di dalam parashat בראשית B'REISHIT di B'reishit (Kejadian) 1:1 dikatakan,"...בְּרֵאשִׁית, בָּרָא אֱלֹהִים B'REISHIT BARA ELOKIM..." yang artinya,"Pada mulanya Elokim menciptakan..."


Tetapi jika kita ingin lebih detail, sebenarnya teksnya berkata:

בְּרֵאשִׁית
B'REISHIT = pada mulanya

בָּרָא
BARA = menciptakan

אֱלֹהִים
ELOKIM = Elokim

"Pada mulanya menciptakan Elokim..."

Apakah Elokim diciptakan? Chas v'chalila! Lalu bagaimana kita menjelaskan teks B'reishit (Kejadian) 1:1 ini? Bagaimana peristiwa Penciptaan terjadi?

Mari kita belajar parashat B'REISHIT dalam framework Mesianik Judaisme.

Saturday, October 19, 2019

PARASHAT V'ZOT HA'B'RACHAH - BERKAT DARI BELAKAR TORAH MENJADI MANUSIA ELOKIM

PARASHAT V'ZOT HA'B'RACHAH - BERKAT DARI BELAJAR TORAH MENJADI MANUSIA ELOKIM
© ORI


Shalom chaverim,

Di dalam D'varim (Ulangan) 33:1 disebutkan tentang ברכה BERKAT. Pertanyaannya adalah: "Apakah belajar Torah itu membawa berkat atau membawa kutuk?"

Jika belajar Torah membawa "berkat", lalu mengapa Rabbi Shaul di Galatia 3:10 mengatakan tentang "kutuk Torah?"

Lalu buat apa tujuan sebenarnya manusia belajar Torah?

Selanjutnya di D'varim (Ulangan) 33:1, disebutkan bahwa Moshe (Musa) sebagai "איש האלוקים, the man of G-d (manusia Elokim)."

"Man of G-d" ini apakah dikategorikan sebagai "man (manusia)" atau dikategorikan sebagai "G-d (Elokim)?"

Mari kita belajar parashah yang terakhir ini di dalam framework Mesianik Judaisme.

SUKKOT - SUKACITA TRANSFORMASI NESHAMOT

SUKKOT - SUKACITA TRANSFORMASI NESHAMOT
© ORI

https://vimeo.com/367422910

Shalom chaverim,

Di dalam hari raya סוכות SUKKOT, HaShem memerintahkan kita untuk bersukaria (D'varim 16:14). Mengapa kita harus bersukaria? Apakah berdosa jika seseorang tidak bersukaria saat hari raya  סוכות SUKKOT?

Selanjutnya hari raya סוכות SUKKOT disebut juga sebagai חג האסף CHAG HA'ASIF, yaitu hari raya PENUAIAN. Mengapa demikan? Apakah yang dituai?

Apa hubungan hari raya  סוכות SUKKOT dengan גאולה GE'ULAH (kedatangan Mashiach)?

Mari kita belajar bersama di dalam framework Mesianik Judaisme.


Wednesday, October 16, 2019

LELUHUR YESHUA

LELUHUR YESHUA

Shalom chaverim,

Beberapa orang yang anti-Yeshua mengatakan bahwa "Yeshua bukan keturunan dari David HaMelech".

Rabbi Israel Meir Hakohen di dalam bukunya "Chafetz Chaim" menjelaskan:

“Whoever of you desires life (chafetz chaim)...guard your tongue from evil...”

Berikut ini beberapa kategori "halakhah" di "Chafetz Chaim":

1.) Lashon hara literally means “bad talk.” This means that it is forbidden to speak negatively about someone else, even if it is true.

2.) It is also forbidden to repeat anything about another, even if it is not a negative thing. This is called "rechilut."

3.) It is also forbidden to listen to lashon hara. One should either reprimand the speaker, or, if that is not possible, one should extricate oneself from that situation.

4.) Even if one has already heard the lashon hara, it is forbidden to believe it. On the contrary, one should always judge one’s fellow favorably.

5.) If one has already heard the lashon hara, he is forbidden to believe it. Nevertheless, one may suspect that the lashon hara is true, and take the necessary precautions to protect oneself.

6.) It is forbidden to even make a motion that is derogatory towards someone.

7.) One may not even retell a negative event without using names, if the listeners might be able to figure out who is being spoken of.

8.) In certain circumstances, such as to protect someone from harm, it is permissible or even obligatory to share negative information. 

Saya akan memakai halakhah no.8 untuk meluruskan figur Yeshua, dan sebaliknya untuk membuktikan bahwa pendapat orang0orang yang anti-Yeshua adalah tidak data dibenarkan.

Memang benar bahwa berdasarkan 2 Sh'mu'el 7:12-16, Mashiach adalah keturunan dari David HaMelech dan Sh'lomo HaMelech.

Matityahu di dalam Matityahu 1:6 dijelaskan:

Mat 1:6  
Yishai was the father of David the king. David was the father of Sh'lomo (his mother was the wife of Uriyah),

Dan dari Matityahu 1:16 kita mengetahui bahwa Yosef adalah anak Ya'akov.

Mat 1:16  
Ya`akov was the father of Yosef the husband of Miryam, from whom was born the Yeshua who was called the Messiah.

Tapi di Lukas 3:23 dijelaskan bahwa Yosef, adalah anak Eli.

Luk 3:23  
Yeshua was about thirty years old when he began his public ministry. It was supposed that he was a son of Yosef who was of Eli,

Siapakah "Eli" di Lukas 3:23?

Sederhana saja.

Judaisme mengenal bahwa semua keturunan adalah dari pihak AYAH. Matityahu menjelaskan leluhur Yeshua dari pihak Yosef. Demikian juga Lukas, memceritakan leluhur Yeshua dari pihak Yosef.

Lalu mengapa Mat 1:16 berbeda dengan Luk 3:23?

DR David H. Stern PhD menjelaskan di dalam Jewish New Testament Commentary bahwa teks di Lukas 3:23 adalah menjelaskan leluhur Yosef dari pihak ibunya.

Sedangkan Matityahu 1:16 adalah menjelaskan leluhur Yosef dari pihak bapaknya.

Jewish New Testament Commentary

"It was supposed that Yeshua was a son of the particular Yosef who was, on his mother's side, the grandson of Eli, son of Mattat, son of L'vi...(Luk 3:23)"

Kalau kita menelusuri garis keturunan Yeshua, melalui Yosef, dan melalui bapaknya Yosef (Yaakov), maka kita menemukan bahwa Yeshua adalah keturunan dari Shlomo HaMelech dan David HaMelech (Mat 1:6-16).

Kalau kita menelusuri garis keturunan Yeshua, melalui Yosef, dan melalui ibunya Yosef (istri dari Ya'akov), maka kita menemukan bahwa Yeshua adalah keturunan dari Nathan dan David HaMelech (Luk 3:23-31).

Jadi mau dilihat dari Matityahu maupun dari Lukas, Yeshua memang keturunan dari David HaMelech dan juga dari Shlomo HaMelech.

Lalu sekarang timbul pertanyaan selanjutnya.

Kalau Yeshua, anak Yosef, keturunan David HaMelech, keturunan Shlomo HaMelech, berarti benih sperma dari Yosef ada di Yeshua.

Chas v'shalom! G-D forbids!

Yosef tetap menjaga Miryam tunangannya sebagai perawan, dan tetap menjaga Miryam sebagai perawan, walaupun Miryam sedang mengandung Yeshua.

Yosef dan Miryam tidak melakukan persetubuhan dengan Miryam. Karena mereka bertunangan.

Kalau cuma bertunangan, mengapa disebutkan Yeshua adalah anak Yosef?

Harap dicatat bahwa Torah mengatakan:

B'reishit 2:24  
This is why a man is to leave his father and mother and stick with his wife, and they are to be one flesh (bashar echad).

Jika seseorang mengetahui prosesi Jewish Wedding, maka tahapan Jewish Wedding ada 2 tahap:

1.) Kiddushin
2.) Nisu'in

Di dalam parashat P'KUDEI dijelaskan prosesi ini.

"Kiddushin" dilakukan dengan:
1.) Transaksi uang
2.) Legal dokumen

Tapi dalam tahap "kiddushin" belum diperbolehkan berhubungan badan. Di dalam dunia modern, ini sama saja dengan tunangan. Tetapi mereka sudah resmi sebagai "suami istri."

Fase "kiddushin" sudah melegalkan  bahwa laki-laki dan perempuan resmi sebagai suami istri, sebagai "bashar echad" walaupun mereka belum masuk ke fase "nisu'in."

Di fase "kiddushin" inilah Yosef menemukan bahwa Miryam hamil oleh Ruach Elokim.

Secara halakhah maka anak yang dikandung oleh Miryam, adalah anak Yosef, anak David HaMelech, anak Sh'lomo HaMelech, karena Yosef adalah keturunan dari David dan Sh'lomo.

Walaupun tidak ada benih Yosef di dalam Yeshua, tetapi karena di dalam fase "kiddushin" mereka sudah ditetapkan sebagai "bashar echad", maka Yeshua adalah anak Yosef.

Sunday, October 13, 2019

APAKAH YESHUA BERASAL DARI GENERASI YANG TERKUTUK?

APAKAH YESHUA BERASAL DARI GENERASI YANG TERKUTUK?

Shalom chaverim,

Di Matityahu (Matius) 1:11 dituliskan bahwa leluhur Yeshua berasal dari Yoshiyahu dan anaknya Y'khonyahu.

Mat 1:11
Yoshiyahu memperanakkan Y'khonyahu dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

Siapakah Y'khonyahu?

Divrei HaYamim Alef (1 Tawarikh) 3:15
Anak-anak Yoshiyahu: anak sulung ialah Yochanan, anak yang kedua ialah Y'hoyakim, anak yang ketiga ialah Tzedekyah dan anak yang keempat ialah Shalum.

Divrei HaYamim Alef (1 Tawarikh) 3:16
Keturunan Y'hoyakim ialah Y'khonyahu, anaknya itu, dan anak orang ini ialah Tzedekyah.

Y'khonyahu adalah anak Y'hoyakim. Sehingga sering disebut sebagai Y'khonyahu ben Y'hoyakim.

Contoh:

Yirmeyahu (Yeremia) 27:20
yang tidak diambil oleh N'vukhadnetzar, raja Bavel, ketika ia mengangkut Y'khonyahu ben Y'hoyakim, raja Yehuda, ke dalam pembuangan beserta segala pemuka Yehuda dan Yerushalayim, dari Yerushalayim ke Bavel,

Di dalam Yirmeyahu (Yeremia) 22:24, HaShem mencabut garis keturunan Mashiach (Mesias) dari keturunan Y'khonyahu ben Y'hoyakim.

Yirmeyahu (Yeremia) 22:24
"Demi Aku yang hidup, demikianlah firman HaShem, bahkan sekalipun Koniyahu ben Y'hoyakim (Y'khonyahu ben Y'hoyakim), raja Yehuda, adalah sebagai cincin meterai pada tangan kanan-Ku, namun Aku akan mencabut engkau!

Yirmeyahu (Yeremia) 22:30
Beginilah firman HaShem: "Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda."

Dengan ayat Yirmeyahu (Yeremia) 22:30 ini, orang-orang anti-Yeshua berusaha mengatakan bahwa Yeshua adalah Mashiach (Mesias) palsu karena berasal dari garis keturunan Y'khonyahu.

Lalu bagaimana kita menjawab tuduhan ini?

JAWAB:

Ya! Benar bahwa HaShem mengutuk keturunan Y'khonyahu ben Y'hoyakim sesuai ayat Yirmeyahu (Yeremia) 22:24, 30.

Tetapi ada satu hal yang perlu diketahui, yang sengaja disembunyikan oleh orang-orang yang anti-Yeshua. Mereka sengaja tidak mau mengatakan terus terang bahwa “kutuk Y'khonyahu ben Y'hoyakim” itu sudah diangkat.

Talmud Bavli, mas. Sanhedrin 37b menjelaskan hal ini bahwa kutuk Y'khonyahu ben Y'hoyakim sudah diangkat begitu bangsa Israel mengalami exile ke Babilonia.

Rabbi Yochanan says: Exile atones for all transgressions and renders a sinner like a new person, as it is stated concerning the king Yekhonya, a descendant of King David: “So says HaShem: Write you this man childless, a man that shall not prosper in his days; for no man of his seed shall prosper, sitting upon the throne of David, and ruling anymore in Judah” (Jeremiah 22:30). And after Yekhonya was exiled it is written: “And the sons of Yekhonya, the same is Assir, Shealtiel his son” (I Chronicles 3:17).
(Talmud Bavli, mas. Sanhedrin 37b)

Sehingga setelah pembuangan ke Bavel selesai, kutuk Y'khonyahu ben Y'hoyakim selesai. Tidak berlanjut.

Hal ini dibuktikan di Haggai 2:24, bahwa HaShem meneruskan kembali garis keturunan raja David melalui Yoshiyahu, Y'khonyahu dan Z'rubavel.

Haggai (Haggai) 2:24
Pada waktu itu, demikianlah firman HaShem Tzva'ot, Aku akan mengambil engkau, hai Z'rubavel ben Sh'alt'iel, hamba-Ku--demikianlah firman HaShem--dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman HaShem Tzva'ot."

Y'khonyahu memperanakkan Sh'alti'el, Sh'alti'el memperanakkan Z'rubavel.

Divrei HaYamim Alef (1 Tawarikh) 3:17
Anak-anak Y'khonyahu, orang kurungan itu, ialah Sh'alti'el, anaknya,

Kutukan Y'khonyahu selesai di Sh'alti'el saat pembuangan ke Bavel selesai.

Kemudian HaShem kembali meneruskan berkat keturunan David, garis keturunan Mashiach (Mesias) melalui Z'rubavel, anak dari Sh'alti'el.

Jadi apakah Yeshua berasal dari generasi yang terkutuk? Ya pada awalnya sampai selesai pembuangan ke Bavel.

Sesudah pembuangan ke Bavel, HaShem kembali memberkati keturunan raja David sebagai garis keturunan Mashiach (Mesias).

Referensi:
-. Talmud Bavli, masechet Sanhedrin 37b.
-. Midrash Rabbah 20:20.
-. Pesikta Rabbati, Piska 47 halaman 797-798.

Saturday, October 12, 2019

PARASHAT HA'AZINU - SENI MENDENGAR, DAN IMAN ATAU TORAH?

PARASHAT HA'AZINU - SENI MENDENGAR, DAN IMAN ATAU TORAH?

Shalom chaverim,

Shavua tov.
Di dalam parashat האזינו HA'AZINU Musa memanggil "langit dan bumi" sebagai saksi. Mengapa "langit dan bumi" dijadikan saksi?
Rabbi Yeshua di Uri (Lukas) 16:17 juga memakai "langit dan bumi" untuk menyatakan bahwa Torah tidak dapat dibatalkan. Jika Torah tidak dapat dibatalkan, mengapa para pengikut Yeshua tidak melakukan Torah? Apakah hubungan Musa dengan Yeshua dalam hal ini?
Midrash mengatakan bahwa melalui telinga (Ibrani: אזן), maka akan "kehidupan" kepada kita. Bagaimana bisa demikian?
Jika kita memakai "telinga" kita untuk "sh'ma" maka "sh'ma" membawa kita kepada kehidupan. 
Romim (Roma) 10:17 mengatakan bahwa "emunah" (iman) datang dari "sh'ma." Sehingga PB mengajarkan bahwa tanpa "sh'ma" maka tidak ada "emunah" (iman).
Apakah manusia dibenarkan karena "emunah" (iman) atau karena ketaatan kepada Torah? Bagaimana relasi antara "emunah" (iman) dengan "ketaatan kepada Torah?"
Mari kita belajar parashat HA'AZINU di dalam framework Mesianik Judaisme.

Thursday, October 10, 2019

7 METODE EXEGESIS RABBI HILLEL

7 METODE EXEGESIS RABBI HILLEL 

Shalom chaverim,

7 Metode Exegesis Hillel (7 Golden Rules Hillel) sebenarnya sudah ada jauh sebelum masa kehidupan Rabbi Hillel (110 SM - 10 M). Tetapi Rabbi Hillel-lah orang pertama yang menyusun 7 Golden Rules ini. Peraturan-peraturannya sebenarnya sudah sangat tua dan kita lihat banyak digunakan di dalam Tanakh (Kitab Suci).

Kira-kira 20 tahun sebelum Rabbi Yeshua lahir, ada 2 Rabbi terkemuka saat itu di dunia Judaisme. Mereka adalah sokoguru di dalam Judaisme saat itu dan sampai sekarang. Nama-nama mereka adalah Rabbi Hillel dan Rabbi Shammai.

Mereka berdua adalah tokoh paling terkemuka yang saling kompetitif (berlomba) satu sama lainnya untuk mencari bagaimana cara avodah yang terbaik untuk melayani HaShem.

Mereka berdua masih hidup saat Yeshua masih anak kecil, remaja dan muda. Rabbi Hillel terkenal dengan ajarannya yang lebih condong menekankan “the spirit of the Torah.” Sedangkan Rabbi Shammai lebih condong menekankan “the letter of the Torah.” Rabbi Hillel Dan Rabbi Shammai dua-duanya adalah P’rushim (Farisi). Dan ajaran keduanya adalah Torat HaShem (ajaran mereka dua-duanya adalah benar.)

Pengajaran Rabbi Yeshua sebagian besar mengikuti ajaran Rabbi Hillel. Tetapi bukan berarti pengajaran Rabbi Yeshua anti dengan pengajaran Rabbi Shammai. Sebagai seorang Rabbi, dan sebagai seorang Farisi yang baik, Rabbi Yeshua juga mengadopsi pengajaran Rabbi Shammai.

Contoh:
Perihal “perceraian”, Rabbi Yeshua mengadopsi  pengajaran Rabbi Shammai (Mattityahu 19:9/Matius 19:9).

Contoh lain yang membuktikan bahwa Rabbi Yeshua juga mengadopsi pengajaran Rabbi Hillel adalah di Mattityahu 7:12 (Matius 7:12).

Mattityahu (Matius) 7:12
לָכֵן כֹּל אֲשֶׁר תִּרְצוּ שֶׁיַּעֲשׂוֹּ לָכֶם בְּנֵי הָאָדָם עֲשׂוֹּ לָהֶם גַּם־ אַתֶּם כִּי־ זֹאת הַתּוֹרָה וְהַנְּבִיאִים׃
Therefore, everything that you wish Bnei Adam (man) do for you, thus also you do for them. For this is the Torah and the Nevii’m (Prophets).
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh Torah dan kitab para nabi. 

Pengajaran Rabbi Yeshua di Mattityahu 7:12 di atas ini merupakan kutipan langsung dari pengajaran Rabbi Hillel yang hidup sebelum Rabbi Yeshua lahir.

שוב מעשה בגוי אחד שבא לפני שמאי אמר לו גיירני על מנת שתלמדני כל התורה כולה כשאני עומד על רגל אחת דחפו באמת הבנין שבידו בא לפני הלל גייריה אמר לו דעלך סני לחברך לא תעביד זו היא כל התורה כולה ואידך פירושה הוא זיל גמור
There was another incident involving one gentile who came before Shammai and said to Shammai: Convert me on condition that you teach me the entire Torah while I am standing on one foot. Shammai pushed him away with the builder’s cubit in his hand. This was a common measuring stick and Shammai was a builder by trade. The same gentile came before Hillel. He converted him and said to him: That which is hateful to you do not do to another; that is the entire Torah, and the rest is its interpretation. Go study.
(Talmud Bavli, masechet Shabbat 31a)

Apa yang kamu benci, jangan lakukan hal itu kepada sesamamu. Itulah isi kesimpulan dari seluruh Torah, selebihnya hanyalah interpretas. Jadi, belajarlah.
(Talmud Bavli, masechet Shabbat 31a)

Rabbi Hillel meninggal pada tahun 10 M. Jabatan kepemimpinan diteruskan oleh anak kandungnya yaitu Rabbi Shimon Ben Hillel. 

Sedangkan Rabbi Shammai masih hidup saat Rabbi Hillel meninggal. Rabbi Shammai hidup dari tahun 50 SM - 30 M.

Rabbi Shimon Ben Hillel melanjutkan pengajaran almarhum Rabbi Hillel, dan dikenal dengan golongan Farisi Beit Hillel (Farisi Hillel). Rabbi Shammai dikenal dengan golongannya yaitu Farisi Beit Shammai (Farisi Shammai).

Rabbi Shimon Ben Hillel ini tercatat di PB sebagai seseorang di Bait Suci di Yerusalem yang menggendong dan memberkati bayi Yeshua. Ia mengenal status Mashiach dari bayi Yeshua.

Uri (Lukas) 2:25  
Adalah di Yerusalem seorang bernama Shimon (Rabbi Shimon Ben Hillel). Ia seorang tzaddik (orang benar) dan chasiddic (saleh) yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,

Uri (Lukas ) 2:26  
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mashiach, yaitu Dia yang diurapi HaShem.

Uri (Lukas ) 2:27  
Ia datang ke Beit HaMikdash (Bait Suci) oleh Roh Kudus. Ketika Yeshua, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan Torah,

Uri (Lukas) 2:28  
ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji HaShem, katanya:

Uri (Lukas) 2:29  
"Sekarang, HaShem, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,

Uri (Lukas) 2:30  
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,

Uri (Lukas) 2:31  
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,

Uri (Lukas) 2:32  
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."

Ini adalah kisah Rabbi Shimon Ben Hillel di PB.

Setelah Rabbi Shimon Ben Hillel meninggal, maka jabatan kepemimpinan Farisi Beit Hillel diteruskan oleh anak kandungnya yaitu Rabban Gamli’el (Indonesia: Gamaliel).

Rabban Gamli’el inilah yang berbicara untuk membela orang-orang Yahudi Farisi yang percaya kepada Yeshua sebagai Mashiach (Kisah Para Rasul 5:34-39).  Rabban Gamli’el ini adalah guru Rabbi Shaul, atau yang sering kita kenal dengan nama Paulus (Kisah Para Rasul 22:3).

Dalam 2 Tesalonika 2:15, Rabbi Shaul berbicara tentang "ajaran lisan” yaitu “Torah Oral.”

Tesalonikim Bet (2 Tesalonika) 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. 

Apakah itu “ajaran-ajaran lisan” yang Rabbi Shaul (Paulus) maksudkan? Apakah Rabbi Shaul berbicara tentang 7 Metode Exegesis Hillel?

Kita ketahui bahwa Rabbi Shaul (Paulus) adalah anak didik Rabban Gamli’el. Rabban Gamli’el adalah cucu dari Rabbi Hillel. Maka tentu Rabbi Shaul (Paulus) banyak menggunakan 7 Cara Metode Exegesis Hillel. Tulisan Rabbi Shaul (Paulus) di PB banyak memakai 7 Cara Metode Exegesis Hillel.

Berikut ini adalah 7 Cara Metode Exegesis Hillel:

1.) Kal va’chomer (Light and heavy).
קל וחומר
Aturan kal va’chomer mengatakan bahwa “apa yang berlaku dalam kasus yang kurang penting, maka akan berlaku dalam kasus yang lebih penting.”  Ciri-ciri kal va’chomer sering, tetapi tidak selalu, ditandai oleh kalimat  "berapa banyak lagi / betapa...”

Contoh kal va’chomer:

Ulangan 31:27.
1 Samuel 23:3
Amsal 11:31.
Yeremia 12:5.
Yehezkiel 15:5.
Yohanes 7:23.
Matius 12:11-12.
Matius 7:11.
Matius 10:25.
Matius 6:26, 30.
Lukas 12:24, 28.
Yohanes 15:18-20.
Roman 5:8-9, 10, 15, 17; 11:12, 24.
1 Korintus 9:11-12; 12:22.
2 Korintus 3:7-9, 11.
Filipi 2:12.
Filemon 1:16.
Ibrani 2:2-3; 9:13-14; 10:28-29; 12:9, 25.

2.) G’zerah shavah (Equivalence of expresions).
גזירה שוה
Aturan g’zerah shavah mengatakan bahwa “sebuah analogi dibuat antara dua teks terpisah berdasarkan kalimat, kata, atau akar kata yang sama, yaitu, di mana kata-kata yang sama diterapkan juga pada dua kasus yang terpisah, maka pertimbangan yang sama berlaku untuk keduanya.”

Contoh g’zerah shavah:

-. 1 Samuel 1:10 dibandingkan dengan Hakim-Hakim 13:5,
-. Rabbi Shaul membuat g’zerah shavah membandingkan Ibrani 3:7-11 dengan Mazmur 95:7-11
-. Selanjutnya, Rabbi Shaul g’zerah shavah Ibrani 4:4 dengan Kejadian 2:2.

3.) Binyan av mi’katuv echad (Building up a "family" from a single text).
בנין אב מכתוב אחד
Aturan ini mengatakan, “suatu prinsip yang ditemukan dalam beberapa bagian: Suatu pertimbangan yang ditemukan dalam salah satu di antaranya berlaku untuk semua.”

Contoh:

Ibrani 9:11-22 memakai prinsip ini sesuai Keluaran 24:8 = Ibrani 9:20 dengan Yeremia 31:31-34.

4.) Binyan av mi’sh’ne ketuvim (Building up a "family" from two or more texts).
בנין אב משני כתובים
Aturan ini mengatakan, “suatu prinsip ditetapkan dengan menghubungkan dua teks bersama: Prinsip ini kemudian dapat diterapkan pada bagian-bagian lain.”

Contoh:

Imamat 19:35-36.

Di Ibrani 1:5-14, Rabbi Shaul (Paulus) memakai metodologi ini ketika ia menjelaskan suatu aturan bahwa Mashiach lebih tinggi daripada malaikat

 Mazmur 2:7 = Ibrani 1:5.
 2 Samuel 7:14 = Ibrani 1:.5
 Ulangan 32:43 / Mazmur 97:7 / (Nehemia 9: 6) = Ibrani 1:6.
 Mazmur 104:4 = Ibrani 1:7.
 Mazmur 45:6-7 = Ibrani 1:8-9.
 Mazmur 102:25-27 = Ibrani 1:10-12.
 Mazmur 110:1 = Ibrani 1:13.

Metodologi ini sangat berguna dalam mengidentifikasi prinsip-prinsip alkitabiah dan menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata.  Dengan cara ini, Alkitab dikontekstualisasikan ulang sehingga tetap relevan untuk semua generasi.

5.) K’lal u’p’rat  u’p’rat u’k’lal (The general and the particular).
כלל ופרט ופרט וכלל
Aturan ini mengatakan, “prinsip umum dapat dibatasi menjadi lebih spesifik dalam ayat lain, atau, sebaliknya, aturan tertentu yang spesifik dapat diperluas menjadi prinsip umum.”

Contoh:

Kejadian 1:27 menjelaskan bahwa HaShem menciptakan manusia.  Kejadian 2:7, 21 menjelaskan hal ini dengan memberikan rincian detail tentang penciptaan Adam dan Chava (Hawa).

6.) Ka’yotze bo mi’makom acher (Analogy made from another passage).
כיוצא בו ממקום אחר
Aturan ini mengatakan, “dua bagian mungkin tampak saling bertentangan sampai kemudian dibandingkan dengan yang ketiga, yang memiliki poin-poin umum meskipun tidak selalu memiliki kesamaan verbal.”

Contoh:

-. Imamat 1:1 “dari dalam Kemah Pertemuan” dan Keluaran 25:22 “dari atas tutup pendamaian dari antara kedua cherubim.”
Sepertinya kedua ayat ini bertentangan satu sama lainnya, sampai kita membaca penjelasannya di Bilangan 7:89 bahwa Musa memasuki Kemah Pertemuan untuk mendengar HaShem berbicara dari antara dua cherubim.

-. 1 Tawarikh 27:1 menjelaskan perbedaan angka antara 2 Samuel 24:9 dan 1 Tawarikh 21:5.

-. Keluaran 19:20 "HaShem turun ke atas gunung Sinai" berbeda dengan Ulangan 4:36, "Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya."  

-. “Orang benar akan hidup oleh iman” (Roma 1:17 = Habakuk 2:4) berbeda dengan Roma 3:10 = Mazmur 14:1-3 = Mazmur 53:1-3; Pengkhotbah 7:20, bahwa “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.”

-. Roma 2:6 = Mazmur 62:12; Amsal 24:12 vs Roma 4:7-8 = Mazmur 32:1-2.

7.) D’var ha’lamed me'niano (Explanation obtained from context).
דבר הלמד מעניינו

Aturan ini mengatakan, “Konteks keseluruhan adalah penting, bukan hanya pernyataan yang terisolasi saja, tetapi harus dipertimbangkan juga konteks keseluruhan untuk memberikan penafsiran yang akurat.”

Contoh:

Roma 14:1.

Rabbi Yeshua, Rabbi Shimon Kefa, Rabbi Shaul, Rabbi Yaakov HaTzaddik (adik kandung Rabbi Yeshua) banyak memakai metodologi ini di PB.


Ini dunia mereka chaverim! Dunia Rabbinikal.

Saturday, October 5, 2019

PARASHAT VAYELECH - DUNIA NESHAMOT

Shalom chaverim,

Di dalam parashat וילך VAYELECH dikatakan,"...וַיֵּלֶךְ, מֹשֶׁה DAN PERGILAH MOSHE..."

Ke mana Moshe pergi? Torah tidak menjelaskan secara eksplisit ke mana Moshe pergi.

Kemudian pertanyaan kedua yang mesti kita jawab adalah, mengapa Moshe bisa mengetahui bahwa hari itu ia akan meninggal? Bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui waktunya akan meninggal?

Di dalam Tanakh kita menemukan beberapa tokoh seperti Yaakov (Israel), Yosef, David HaMelech, bahkan Rabbi Yeshua sendiri, mengetahui kapan saatnya mereka akan meninggal.

Bagaimana kita menjelaskan fenomena ini?

Mari kita belajar bersama עולם הנשמות OLAM HA'NESHAMOT (DUNIA NESHAMOT) di dalam framework Mesianik Judaisme.

https://vimeo.com/364484701

Thursday, October 3, 2019

RENUNGAN UNTUK MASA 10 HARI DARI ROSH HA’SHANAH KE YOM KIPPUR (ימים נוראים)

RENUNGAN UNTUK MASA 10 HARI DARI ROSH HA’SHANAH KE YOM KIPPUR (ימים נוראים)
Shalom chaverim,
Masa-masa 10 hari dari Rosh HaShanah sampai Yom Kippur disebut sebagai ימים נוראים YAMIM HA’NORAIM yaitu “masa-masa yang menentukan” (days of awe).
Masa-masa 10 hari ini disebut juga sebagai עשרת ימי תשובה‎ ASHERET YEMEI TESHUVAH yaitu “masa-masa 10 hari pertobatan” (ten days of repentance).
Masa-masa 10 hari ini adalah masa-masa di mana kita mesti selalu sadar akan penghakiman HaShem yang akan datang, hukuman karena dosa-dosa kita, dan waktu singkat yang tersisa untuk melakukan teshuvah sebelum Yom Kippur. Hari-hari antara Rosh HaShanah dan Yom Kippur adalah hari-hari perjuangan yang penuh dengan ketidakpastian dan juga antisipasi. Kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya sampai saat Yom Kippur.
Sesuai ajaran tradisi bangsa Yahudi, saat Rosh HaShanah Pengadilan Besar di sorga dibuka untuk menghakimi setiap manusia. Kitab-kitab yang mencatat rekaman kehidupan kita dibuka, dan disidangkan untuk menetapkan keputusan awal untuk setiap manusia di bumi ini. 
Selama masa 10 hari berikutnya, Pengadilan Besar akan meninjau kembali perbuatan kita di masa 10 hari untuk memberikan keputusan terakhir pada saat Yom Kippur.
Pada saat Yom Kippur vonis sorgawi ditetapkan dan dimeteraikan apakah nama seseorang akan tercatat dalam Kitab Kehidupan atau Kitab Kematian. 
Setiap orang yang namanya tercatat di dalam Kitab Kehidupan akan diberikan satu tahun kehidupan lagi.
Sedangkan setiap orang yang namanya dimeteraikan dalam Kitab Kematian akan segera dibawa ke ruang sidang Pengadilan Besar yang lain untuk menerima penghukuman, sebagaimana dikatakan, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, ”(Ibrani 9:27).
Hari Shabbat yang jatuh antara Rosh HaShanah dan Yom Kippur disebut sebagai "Shabbat Shuvah," yang artinya adalah "Shabbat Pertobatan."
Kata Ibrani untuk "kembali" adalah shuvah (שובה), sebuah kata yang juga dapat kita terjemahkan sebagai "bertobat."
Nama Shabbat Shuvah berasal dari pembacaan di sinagog pada hari itu. 
Pembacaan dimulai dengan kata-kata, “Shuvah Yisra'el,” yaitu, “Bertobatlah, hai Israel, kepada HaShem, Elokim-mu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. ” (Hosea 14:2).
Itu adalah bagian dari haftarah untuk Shabbat Shuvah.
Pembacaan haftarah pada hari Shabbat Shuvah memerintahkan kita untuk bertobat dengan kembali ke HaShem dengan melakukan t’filah, avodah dan g’milut chassadim. 
Keputusan akan divonis pada saat Yom Kippur.
Sebelum Yom Kippur, kita masih punya waktu untuk bisa merubah /mempengaruhi keputusan pengadilan sorgawi menjadi keputusan yang baik. 
Selama hari-hari yang penuh dengan kegentaran, kita perbanyak melakukan ekstra t’filah, tzeddekah, dan teshuvah. 
Tradisi bangsa Yahudi menjelaskan bahwa, mulai dari Rosh HaShanah, pintu gerbang sorga terbuka untuk menerima doa, pengakuan, dan permohonan para pendosa yang menyesal.
Di Shabbat Shuvah, pintu gerbang doa masih terbuka.
Kita masih punya waktu untuk bertobat:
“Bertobatlah, hai Israel, kepada HaShem, Elokim-mu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada HaShem! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami"(Hosea 14:2-3).
Pada saat Shabbat Shuvah, kita masih menunggu, yaitu menunggu keputusan akhir Yom Kippur. Namun, sampai palu itu diketok, kita masih bisa menemukan belas kasihan dari hakim surgawi. 
Kita hanya perlu bertobat dan kembali ke HaShem dan meminta pengampunannya, bukan atas dasar kebenaran kita sendiri, tetapi atas jasa dan kebajikan dari Mashiach Yeshua kita yang sudah mati untuk yetzer hara dan hidup untuk menjadi mediator orang berdosa di pengadilan sorgawi.