KAJIAN TENTANG PERKATAAN RAV SHA'UL BAHWA IA ADALAH SEORANG MESIANIK FARISI
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
RAV SHA'UL pada mulanya adalah seorang Yahudi P'rushim (Farisi). Ia seorang dari suku Benyamin, berasal dari Tarsus, tinggal di Yerusalem sejak Bar Mitzvah umur 13 tahun, diasuh dengan teliti di bawah pimpinan RABBAN GAMLI'EL.
Berikut ini kesaksian kehidupan RAV SHA'UL :
Flp. 3:5 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
Flp. 3:6 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat (MESIANIK YAHUDI), tentang kebenaran dalam mentaati hukum TAURAT (BERDASARKAN TRADISI RABINIKAL) aku tidak bercacat.
Note :
Penjelasan di dalam tanda kurung di atas ditambahkan berdasarkan kutipan dari JEWISH NEW TESTAMENT COMMENTARY oleh DR David H. Stern.
Dalam perjalanannya ke kota Damaskus, RAV SHA'UL melihat suatu penglihatan tentang YESHUA, dan membuat matanya buta. Kemudian HANANYAH mendatangi RAV SHA'UL untuk mendoakan dan mencelik-kan matanya yang buta.
HANANYAH adalah seorang MESIANIK YAHUDI. Dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB-LAI), HANANYAH disebut sebagai Ananias.
Kis. 9:10 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama ANANIAS. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"
ANANIAS adalah seorang murid Tuhan. Ia adalah seorang yang MENURUTI HUMUM TAURAT.
Kis. 22:12 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Di situ ada seorang bernama ANANIAS, seorang SALEH YANG MENURUT HUKUM TAURAT dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
Act. 22:12 - Complete Jewish Bible (CJB)
"A man named Hananyah, an observant follower of the Torah who was highly regarded by the entire Jewish community there,
Dalam bahasa aslinya dikatakan:
ανανιας δε τις ανηρ ευσεβης κατα τον νομον μαρτυρουμενος υπο παντων των κατοικουντων ιουδαιων
Dalam bahasa Yunani, HANANYAH digambarkan sebagai "[ευσεβης κατα τον νομον - EULABES KATA TON NOMON]".
Dalam bahasa Ibrani, kata ini ditulis sebagai [שומר התורה - SHOMER HA'TORAH], yaitu "seseorang yang mentaati HUKUM TAURAT".
RAV SHA'UL, seorang Farisi, bertemu muka dengan YESHUA dalam perjalanan ke Damaskus, lalu buta. Kemudian HANANYAH seorang PELAKU TORAH dan juga seorang murid YESHUA mencelikkan mata RAV SHA'UL. Lalu RAV SHA'UL tinggal di Damaskus dengan murid-murid YESHUA, dan RAV SHA'UL mulai mengajarkan tentang TORAH dan YESHUA.
Berikut ini kesaksian RAV SHA'UL mengenai dirinya :
Kis. 24:14 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Elohim nenek moyang kami dengan menganut JALAN TUHAN, yaitu JALAN yang mereka sebut SEKTE. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum TAURAT dan dalam kitab nabi-nabi.
Ada satu hal menarik yang ingin saya bahas di sini, yaitu Kisah 23:6.
Kis. 23:6 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara-saudaraku, AKU ADALAH ORANG FARISI, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati."
Di dalam bahasa Inggris ditulis :
Act. 23:6 - King James Version (KJV)
But when Paul perceived that the one part were Sadducees, and the other Pharisees, he cried out in the council, Men and brethren, I AM A PHARISEE, the son of a Pharisee: of the hope and resurrection of the dead I am called in question.
Act. 23:6 - Complete Jewish Bible (CJB)
But knowing that one part of the Sanhedrin consisted of Tz’dukim and the other of P’rushim, Sha’ul shouted, “Brothers, I myself AM A PARUSH and the son of P’rushim; and it is concerning the hope of the resurrection of the dead that I am being tried!”
Gevurot 23:6 - Orthodox Jewish Bible (OJB)
And Rav Sha’ul, having da’as that one kat is of Tzedukim (Sadducees) and the other of Perushim (Pharisees), was crying out in the Sanhedrin, “Anashim, Achim, I AM A PARUSH ben Parush and it is for the tikvah of the Techiyas HaMesim that I am being judged.”
NOTE
=====
Jika kita memperhatikan dengan cermat, setelah RAV SHA'UL menjadi meurid YESHUA (MESIANIK), RAV SHA'UL tetap mengatakan:
"I AM A PHARISEE" = bentuk PRESENT TENSE.
RAV SHA'UL TIDAK mengatakan:
"I WAS A PHARISEE" = bentuk PAST TENSE.
RAV SHA'UL tetap mengatakan:
"εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI" = bentuk PRESENT TENSE
RAV SHA'UL TIDAK mengatakan:
"εγω φαρισαιος ημην - ego pharisaios HEMEN" = bentuk PAST TENSE
KESIMPULAN
===========
Apakah artinya?
Artinya adalah RAV SHA'UL ketika mengatakan "[εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI]" = bentuk PRESENT TENSE, ia tetap mengatakan bahwa IA TETAP HIDUP SEBAGAI ORANG FARISI YANG TETAP MENTAATI TORAH WALAUPUN IA SUDAH MENJADI MURID YESHUA DAN MEMPERCAYAI YESHUA.
Jika RAV SHA'UL mengatakan "[εγω φαρισαιος ημην - ego pharisaios HEMEN]" = bentuk PAST TENSE, maka boleh diartikan bahwa setelah percaya kepada MESIAS, maka tidak lagi diperlukan TORAH.
Tetapi, BUKTI dan FAKTA mengatakan bahwa setelah menjadi murid MESIAS, RAV SHA'UL tetap mengatakan "[εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI]" = bentuk PRESENT TENSE.
Di dalam bahasa Ibrani, ia mengatakan "[אַנִי פָרוּשׁ בֶּן-פָרוּ - ANI PARUSH BEN PARUSH]", yang artinya secara garis besar adalah "SAYA ADALAH SEORANG FARISI, ANAK SEORANG FARISI".
RAV SHA'UL adalah seorang FARISI YANG MEMPERCAYAI YESHUA SEBAGAI MESIAS. Tidak ada seorang FARISI yang tidak mentaati TORAH. Jika gereja zaman sekarang, menggambarkan RAV SHA'UL sebagai seorang yang anti-TORAH, maka itu sebenarnya adalah SALAH KAPRAH, karena gereja tidak mengerti arti kata "[εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI]" = bentuk PRESENT TENSE, dalam kesakisan RAV SHA'UL.
Andre Widodo
© ORI
Shalom,
RAV SHA'UL pada mulanya adalah seorang Yahudi P'rushim (Farisi). Ia seorang dari suku Benyamin, berasal dari Tarsus, tinggal di Yerusalem sejak Bar Mitzvah umur 13 tahun, diasuh dengan teliti di bawah pimpinan RABBAN GAMLI'EL.
Berikut ini kesaksian kehidupan RAV SHA'UL :
Flp. 3:5 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
Flp. 3:6 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat (MESIANIK YAHUDI), tentang kebenaran dalam mentaati hukum TAURAT (BERDASARKAN TRADISI RABINIKAL) aku tidak bercacat.
Note :
Penjelasan di dalam tanda kurung di atas ditambahkan berdasarkan kutipan dari JEWISH NEW TESTAMENT COMMENTARY oleh DR David H. Stern.
Dalam perjalanannya ke kota Damaskus, RAV SHA'UL melihat suatu penglihatan tentang YESHUA, dan membuat matanya buta. Kemudian HANANYAH mendatangi RAV SHA'UL untuk mendoakan dan mencelik-kan matanya yang buta.
HANANYAH adalah seorang MESIANIK YAHUDI. Dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB-LAI), HANANYAH disebut sebagai Ananias.
Kis. 9:10 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama ANANIAS. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"
ANANIAS adalah seorang murid Tuhan. Ia adalah seorang yang MENURUTI HUMUM TAURAT.
Kis. 22:12 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Di situ ada seorang bernama ANANIAS, seorang SALEH YANG MENURUT HUKUM TAURAT dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
Act. 22:12 - Complete Jewish Bible (CJB)
"A man named Hananyah, an observant follower of the Torah who was highly regarded by the entire Jewish community there,
Dalam bahasa aslinya dikatakan:
ανανιας δε τις ανηρ ευσεβης κατα τον νομον μαρτυρουμενος υπο παντων των κατοικουντων ιουδαιων
Dalam bahasa Yunani, HANANYAH digambarkan sebagai "[ευσεβης κατα τον νομον - EULABES KATA TON NOMON]".
Dalam bahasa Ibrani, kata ini ditulis sebagai [שומר התורה - SHOMER HA'TORAH], yaitu "seseorang yang mentaati HUKUM TAURAT".
RAV SHA'UL, seorang Farisi, bertemu muka dengan YESHUA dalam perjalanan ke Damaskus, lalu buta. Kemudian HANANYAH seorang PELAKU TORAH dan juga seorang murid YESHUA mencelikkan mata RAV SHA'UL. Lalu RAV SHA'UL tinggal di Damaskus dengan murid-murid YESHUA, dan RAV SHA'UL mulai mengajarkan tentang TORAH dan YESHUA.
Berikut ini kesaksian RAV SHA'UL mengenai dirinya :
Kis. 24:14 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Elohim nenek moyang kami dengan menganut JALAN TUHAN, yaitu JALAN yang mereka sebut SEKTE. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum TAURAT dan dalam kitab nabi-nabi.
Ada satu hal menarik yang ingin saya bahas di sini, yaitu Kisah 23:6.
Kis. 23:6 - Terjemahan Baru (TB-LAI)
Dan karena ia tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara-saudaraku, AKU ADALAH ORANG FARISI, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati."
Di dalam bahasa Inggris ditulis :
Act. 23:6 - King James Version (KJV)
But when Paul perceived that the one part were Sadducees, and the other Pharisees, he cried out in the council, Men and brethren, I AM A PHARISEE, the son of a Pharisee: of the hope and resurrection of the dead I am called in question.
Act. 23:6 - Complete Jewish Bible (CJB)
But knowing that one part of the Sanhedrin consisted of Tz’dukim and the other of P’rushim, Sha’ul shouted, “Brothers, I myself AM A PARUSH and the son of P’rushim; and it is concerning the hope of the resurrection of the dead that I am being tried!”
Gevurot 23:6 - Orthodox Jewish Bible (OJB)
And Rav Sha’ul, having da’as that one kat is of Tzedukim (Sadducees) and the other of Perushim (Pharisees), was crying out in the Sanhedrin, “Anashim, Achim, I AM A PARUSH ben Parush and it is for the tikvah of the Techiyas HaMesim that I am being judged.”
NOTE
=====
Jika kita memperhatikan dengan cermat, setelah RAV SHA'UL menjadi meurid YESHUA (MESIANIK), RAV SHA'UL tetap mengatakan:
"I AM A PHARISEE" = bentuk PRESENT TENSE.
RAV SHA'UL TIDAK mengatakan:
"I WAS A PHARISEE" = bentuk PAST TENSE.
RAV SHA'UL tetap mengatakan:
"εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI" = bentuk PRESENT TENSE
RAV SHA'UL TIDAK mengatakan:
"εγω φαρισαιος ημην - ego pharisaios HEMEN" = bentuk PAST TENSE
KESIMPULAN
===========
Apakah artinya?
Artinya adalah RAV SHA'UL ketika mengatakan "[εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI]" = bentuk PRESENT TENSE, ia tetap mengatakan bahwa IA TETAP HIDUP SEBAGAI ORANG FARISI YANG TETAP MENTAATI TORAH WALAUPUN IA SUDAH MENJADI MURID YESHUA DAN MEMPERCAYAI YESHUA.
Jika RAV SHA'UL mengatakan "[εγω φαρισαιος ημην - ego pharisaios HEMEN]" = bentuk PAST TENSE, maka boleh diartikan bahwa setelah percaya kepada MESIAS, maka tidak lagi diperlukan TORAH.
Tetapi, BUKTI dan FAKTA mengatakan bahwa setelah menjadi murid MESIAS, RAV SHA'UL tetap mengatakan "[εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI]" = bentuk PRESENT TENSE.
Di dalam bahasa Ibrani, ia mengatakan "[אַנִי פָרוּשׁ בֶּן-פָרוּ - ANI PARUSH BEN PARUSH]", yang artinya secara garis besar adalah "SAYA ADALAH SEORANG FARISI, ANAK SEORANG FARISI".
RAV SHA'UL adalah seorang FARISI YANG MEMPERCAYAI YESHUA SEBAGAI MESIAS. Tidak ada seorang FARISI yang tidak mentaati TORAH. Jika gereja zaman sekarang, menggambarkan RAV SHA'UL sebagai seorang yang anti-TORAH, maka itu sebenarnya adalah SALAH KAPRAH, karena gereja tidak mengerti arti kata "[εγω φαρισαιος ειμι - ego pharisaios EIMI]" = bentuk PRESENT TENSE, dalam kesakisan RAV SHA'UL.
No comments:
Post a Comment