Popular Posts

Saturday, March 30, 2013

MENGHITUNG OMER

MENGHITUNG OMER
Andre Widodo
© ORI



 










Shalom,

OMER [עמר] adalah satuan ukuran yang digunakan oleh masyarakat Israel kuno untuk mengunjukkan berkas hasil bumi dan komoditas kering. Di dalam Torah 1 OMER setara dengan 0,1 dari EPHAH [איפה].

1 OMER = 0,1 EPHAH
1 EPHAH = 10 OMER = 36,4 LITER.

Perintah untuk MENGHITUNG OMER terdapat dalam Imamat 23:10-11, yaitu :

Ima 23:10
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa se-BERKAS HASIL PERTAMA dari penuaianmu kepada imam,

Ima 23:11
dan imam itu haruslah MENGUNJUKKAN BERKAS itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya PADA HARI SESUDAH SABAT.

Kalimat dalam Imamat 23:10 yang mengatakan "....membawa se-BERKAS HASIL PERTAMA dari penuaianmu kepada imam", adalah mengenai HARI RAYA BUAH SULUNG, yaitu YOM HA'BIKKURIM [יוֹם ביכורים‎].

Dalam Imamat 23:11, dikatakan bahwa "...imam itu haruslah MENGUNJUKKAN BERKAS itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya PADA HARI SESUDAH SABAT".

 Kapan saatnya imam harus MENGUNJUKKAN BERKAS?

Ada beberapa pendapat mengenai kapan saatnya MENGUNJUKKAN BERKAS, yaitu SEFIRAT HA'OMER [
ספירת העומר] dilakukan, karena kalimat "PADA HARI SESUDAH SABAT" dapat merujuk pada :
   
1.) PENDAPAT KAUM TZADDUKIM (SADUKI)
Hari Minggu (atau Yom Rishon), yaitu hari sesudah SABAT MINGGUAN. Ini adalah penafsiran yang korup dari kaum Tzaddukim (Saduki).

Sebagian orang berpendapat bahwa
karena kaum Saduki pada saat itu mereka menguasai jadwal ibadah Bait Suci Kedua, maka PENGUNJUKKAN BERKAS diadakan pada hari Minggu, yaitu  setelah hari Sabat mingguan.

Pendapat ini keliru, karena ketika para wanita datang pagi-pagi benar pada hari Minggu, Yeshua telah bangkit. (
Matius 28:1; Markus 16:2; Lukas 24:1; Yohanes 20:1).

Jika Yeshua sudah bangkit lebih dulu (BUAH SULUNG), maka interpretasi dari kaum Saduki ini adalah salah. Karena para imam haru MENGUNJUKKAN BERKAS lebih dulu sebelum HARI RAYA BUAH SULUNG.

Sedangkan fakta membuktikan bahwa pagi-pagi benar, hari Minggu Yeshua sudah menjadi BUAH SULUNG KEBANGKITAN, sedangkan MENGUNJUKKAN BERKAS baru akan diadakan hari Minggu siang, bukan Minggu subuh.

Maka pendapat dari kaum Saduki ini, kurang tepat.
2.) PENDAPAT KAUM PERUSHIM (FARISI)
Kalimat "
PADA HARI SESUDAH SABAT" adalah merujuk kepada Hari Sabat Besar, yaitu Hari Pertama Roti Tidak Beragi yang dapat terjadi pada hari apa saja di dalam seminggu selain dari pada hari Sabat mingguan (Sabtu).
PENGUNJUKKAN BERKAS akan terjadi pada tanggal 16 Nisan siang, yaitu hari setelah Sabat Besar tanggal 15 Nisan, yaitu Hari Pertama Roti Tidak Beragi (Yos. 5:11). Dan HARI RAYA BUAH SULUNG terjadi malamnya yaitu tanggal 17 Nisan, yaitu Hari Kebangkitan Mesias.

Dan ini sesuai dengan apa yang terjadi.

















Jadi kapan sebenarnya PENGHITUNGAN OMER dimulai? PENGHITUNGAN OMER dimulai setelah selesai melakukan PENGUNJUKKAN, yaitu mulai tanggal 17 Nisan, kita mulai menghitung 50 hari menuju HARI RAYA SHAVUOT (PENTAKOSTA)

Baruch HaShem b'Shem Yeshua HaMashiach.


Tuesday, March 26, 2013

KESAKSIAN SHA'UL (PAULUS) TIDAK PERNAH MEMBATALKAN TORAH

KESAKSIAN SHA'UL (PAULUS) TIDAK PERNAH MEMBATALKAN TORAH
Andre Widodo
© ORI


















Shalom,



Sheliach Sha'ul (Rasul Paulus) adalah seorang Rabbi (Guru Agama Judaisme), seorang Sheliach (Rasul), seorang tokoh yang sangat unik dan hampir sebagian besar surat- suratnya menjadi fondasi bagi ajaran Gereja Kristen. Sayangnya, banyak Gereja-Gereja Kristen zaman modern yang salah dalam memahami semua tulisan Rabbi ini.

MENGENAL SHA'UL (PAULUS) - KELUARGANYA
Fil 3:5
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,

Fil 3:6
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat





Di dalam manuskrip Yunani TEXTUS RECEPTUS ditulis [εβραιος εξ εβραιων - EBRAIOS EK EBRAIOUN] dan dalam naskah PESHITTA ARAMAIK ditulis [EBRAIYA BAR EBRAIYA] dan dalam manuskrip Ibrani ditulis [עברי בן-עברים - IVRI BEN IVRIM], yaitu "orang Ibrani dari orang-orang Ibrani". Alkitab LAI menerjemahkan sebagai orang Ibrani asli. 


Sebuah frase yang menekankan bahwa ia berdarah asli Yahudi, yang bermakna bahwa baik ibunya dan ayahnya memiliki garis keturunan yang dapat dilacak ke-Yahudi-an-nya. Arti yang lain adalah mengidentifikasikan Sha'ul (Paulus) sebagai seseorang yang menampakkan semangat terhadap Torah. 

J.B. Lightfoot mencatat, bahwa daftar tersebut merupakan susunan mendaki. Dengan mengatakan, “orang Ibrani dari orang-orang Ibrani”, pada bagian akhir, berfungsi sebagai kesimpulan yang menarik perhatian kepada susunan daftar secara keseluruhan. Komponen yang satu dengan yang lain dihubungkan kepada komponen yang terdahulu. Fakta bahwa telah disunatkan pada hari kedelapan, menunjukkan bahwa orang tuanya adalah orang yang mentaati perintah Torah, namun tidak menutup kemungkinan bahwa mereka adalah seorang yang mengikut agama Judaisme, semenjak kaum proselit (orang non Yahudi yang mengikut agama Judaisme) juga menyunatkan anak-anak mereka. Kemudian Sha'ul (Paulus) menambahkan, “dari bangsa Israel”, yang mana dia hendak menegaskan garis keturunan dari orang tua asli, bukan seorang proselit. 

Meskipun dari kaum Israel, dapat saja mereka berasal dari suku yang tidak taat kepada Torah, sehingga Sha'ul (Paulus) menyatakan diri sebagai, “dari suku Benyamin”. 

Artinya, Sha'ul (Paulus) menekankan bahwa ia berasal dari suku yang setia terhadap Torah. Karena ada beberapa suku dari Israel yang terpengaruh oleh pengaruh Hellenisme, (yaitu: faham Yunanisasi disegala bidang, baik kebudayaan, kehidupan sosial, politik dan keagamaan) di lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian meniru baik bahasa maupun kebiasaan dari kebudayaan orang-orang Yunani Romawi. 

Ketika Sha'ul (Paulus) mengatakan sebagai “orang Ibrani dari orang-orang Ibrani”, dia menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga yang mempertahankan bahasa dan kebudayaan Ibrani, salah seorang yang tidak menerima pengaruh Hellenisme pada saat itu.

Dengan demikian, patut diduga bahwa frasa “orang Ibrani dari orang-orang Ibrani”, digunakan oleh Sha'ul (Paulus) untuk mengidentifikasikan dirinya dan keluarganya sebagai seorang yang bergaya hidup Yahudi yang taat kepada Torah, seseorang yang tetap mempertahankan bahasa Ibrani sebagai bahasa ibu, di mana Torah memainkan peranan penting dalam iman dan kehidupan secara umum.


MENGENAL SHA'UL (PAULUS) - PENDIDIKANNYA
Kis 22:3
Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Elohim sama seperti kamu semua pada waktu ini.

Dalam Kis 22:3, dijelaskan bahwa walaupun Sha'ul (Paulus) berasal dari Tarsus, tetapi ia dibesarkan di Yerusalem. Kata kerja yang dipakai adalah [ανατεθραμμενος - ANATREPOMENOS], yang artinya adalah  “BERTUMBUH” baik secara fisik maupun kerohanian. 

Sha'ul (Paulus) bertumbuh di kota Yerusalem, dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel. Gamaliel adalah seorang "Rabban" yaitu "Chief Rabbi", yaitu "Rabbi yang mengepalai SANHEDRIN". Gamaliel adalah cucu dari Rabbi Hillel, seorang Rabbi Farisi yang sangat berpengaruh dalam Judaisme abad pertama.

Berapa lama kira-kira Sha'ul (Paulus) tinggal di Yerusalem? 

Berdasarkan Misnah Avot 5:21, pembacaan Kitab Suci dimulai bagi setiap anak laki-laki pada usia 5 tahun, sementara pada usia 10 tahun dipersiapkan untuk mempelajari Torah Lisan (Misnah).

James L. Crenshaw, dalam buku berjudul "Education in Ancient Israel" mengatakan bahwa pendidikan Sha'ul (Paulus) sebagai anak muda dimulai dengan pelajaran ALEPH-BET, yaitu alphabet dalam bahasa Ibrani, menggunakan Torah sebagai yang utama, baik untuk huruf maupun membaca. Dia juga selalu mengawali dengan "Shema" dan kemudian berkembang untuk memahami liturgi, yaitu doa-doa yang kemudian dikenal dengan sebutan Shemonei Esrei (Delapan Belas Berkat), bersama pula dengan berkat-berkat yang diucapkan saat makan.

Dia akan menghafal doa-doa ini sebagaimana bagian-bagian lain dari Torah, belajar membaca dan menuliskan huruf Ibrani. Jika dia belajar di ruang kelas, maka biasanya para murid tidak akan lebih dari 25 murid. Yang pasti adalah di ruang kelas, Sha’ul muda telah mempelajari keahlian dasar yang diperlukan untuk membaca dan mempelajari Torah dan mengikuti jenjang pendidikan berikutnya, yaitu Torah Lisan. Torah Lisan, sebelum ditetapkan sebagai Misnah, adalah termasuk kurikulum para kaum bijaksana. Untuk mempelajari Torah Lisan, diperlukan seorang pembimbing, seseorang yang dipercaya sebagai CHAKAM [חָכַם ], yaitu “orang bijak” dan bagi Sha'ul (Paulus), orang tersebut adalah Gamaliel, seorang Rabban dari golongan Farisi. 


KESAKSIAN SHA'UL (PAULUS) MENGENAI TORAH 
Melihat status pendidikan Sheliach Sha'ul (Rasul Paulus), yang di mulai dari umur 5 tahun, sampai ia menjadi dewasa, maka kita bisa melihat bahwa Sha'ul (Paulus) sangat terdidik dalam penguasaan bahasa Ibrani, dalam Torah, baik Tulisan maupun Lisan, serta berbagai keilmuan lainnya seperti keahlian sebagai Sofer (Penulis Torah), Mohel (Melakukan Sunat) dan lain sebagainya. Tidak heran jika beliau cukup produktif membuat dan mengirimkan berbagai surat-surat penggembalaan kepada jemaat-jemaat yang dia dirikan. 
  
Surat-surat Sha'ul (Paulus) mempunyai makna yang sangat dalam dan terkadang tidak mudah dimengerti. Sheliach Kefa (Rasul Petrus) memberikan peringatan :
2 Pet 3:15 
Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
2 Pet 3:16
Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.
2 Pet 3:17
Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.

Karena itu, mari kita mendengarkan kesaksian langsung dari Rabbi Sha'ul (Sheliach Sha'ul) tentang bagaimana pandangannya terhadap Torah.

KESAKSIAN PERTAMA :

Kis 21:24
Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah PENTAHIRAN dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, MELAINKAN BAHWA ENGKAU TETAP MEMELIHARA HUKUM TAURAT.

Dalam Kis 21:24, kita melihat bahwa Sha'ul melakukan suatu ritual yang bernama PENTAHIRAN, di dalam Judaisme dikenal sebagai [נזיר - NAZIR], yaitu suatu SUMPAH atau NAZAR bahwa ia tidak melanggar suatu perintah di dalam Torah sama sekali. Peraturan tentang NAZIR ini di atur dalam Bilangan 6:2-6 dan Bilangan 6:13-18.


KESAKSIAN KEDUA :
Kis 23:1

Sambil menatap anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku, sampai kepada hari ini aku TETAP hidup dengan HATI NURANI YANG MURNI [συνειδησει - SUNEDESEI] yang murni di hadapan Elohim."

Kata [συνειδησει - SUNEDESEI] berasal dari kata kerja [συνειδω - SUNEIDO], yaitu SADAR; BERMORAL; MEMAHAMI; MENGERTI. Ketika Sha'ul (Paulus) mengatakan bahwa ia tetap hidup dengan SADAR; BERMORAL di hadapan Elohim, sebenarnya ini memberikan bukti bahwa Sha'ul (Paulus) tetap hidup dengan berpegang teguh kepada Torah.


KESAKSIAN KETIGA :
Kis 25:8
Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun TIDAK bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Elohim atau terhadap Kaisar."


Apakah Sha'ul (Paulus) berbohong di dalam sidang pengadilan di Kis 25:8? Jika memang Sha'ul (Paulus) berbohong di dalam sidang pengadilan, maka ke-KRISTEN-an zaman modern ini harus menerima sebuah tulisan dari seorang pembohong.

Karena itu, dalam Kis 25:8, Sha'ul (Paulus) tidak mungkin berbohong, melainkan ia BENAR-BENAR mengatakan bahwa ia sedikitpun TIDAK PERNAH bersalah, baik terhadap Torah, maupun terhadap Bait Suci.

Semua surat-surat Sha'ul (Paulus) dapat ia pertanggung jawabkan, karena tidak ada satu suratpun dari dirinya yang mengajarkan untuk melanggar Torah, atau bahkan sampai membatalkan Torah.

KESAKSIAN KEEMPAT :
Fil 3:6
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, TENTANG KEBENARAN DALAM MENTAATI HUKUM TAURAT AKU TIDAK BERCACAT.

Pernyataan Sha'ul (Paulus) dalam suratnya di Fil 3:6 kepada jemaat-jemaat, ia tetap konsisten bahwa DI DALAM MENTAATI TORAH, IA TIDAK BERCACAT. Bahkan sampai saat ia menuliskan surat di Fil 3:6, karena kata kerja yang dipakai saat menulis suratnya adalah bentuk "present tense".


Pertanyaan :
1. Jika Sha'ul (Paulus) TIDAK pernah mengajarkan jemaat untuk membatalkan Torah, berdasarkan kesaksian dari dirinya sendiri, lalu mengapa ke-KRISTEN-an zaman modern malah mengabaikan Torah dan tidak perduli dengan Torah? Siapakah yang salah?

2. Ketika Sha'ul (Paulus) menuliskan kata "di bawah hukum Taurat" apakah yang ia maksudkan sebenarnya dengan "di bawah hukum Taurat [υπο νομοσ - UPO NOMOS]"? 
Rom 6:14Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada DI BAWAH HUKUM TAURAT [υπο νομον - UPO NOMOU], tetapi di bawah kasih karunia.

Rom 6:14
αμαρτια γαρ υμων ου κυριευσει ου γαρ εστε υπο νομον αλλ υπο χαριν

Rom 6:14
For sin will not have authority over you; because you are not under LEGALISM but under grace.

Kata [υπο νομον - UPO NOMOU] yang dimaksudkan oleh Sha'ul (Paulus) adalah sebenarnya LEGALISME, bukan TORAH-Nya, tetapi sisi LEGALISME dari TORAH.

Apakah sisi LEGALISME dari TORAH?
Dr David H Stern PhD, dalam Jewish New Testament Commentary menjelaskan sebagai berikut :


"You are not under LEGALISM (Greek: UPO NOMON; Sha 'ul's use of this phrase discussed in depth at Gal 3: 23b N). The word "NOMOS," literally "LAW" and often translated "TORAH" in the Jewish New Testament (Mat 5: 17 &N), must here be rendered "LEGALISM," which is defined in Rom 3: 20b as PERVERSION OF THE TORAH INTO A SYSTEM OF RULES FOR EARNING GOD'S PRAISE WITHOUT TRUSTING, LOVING OR COMMUNING WITH GOD THE GIVER OF THE TORAH."

Sisi LEGALISME dari TORAH adalah :
Ketika seseorang merubah Torah menjadi suatu sistem untuk mendapatkan merit dari Elohim tanpa keluar dari hati yang mengasihi, tanpa mempercayai, tanpa kerinduan untuk bersekutu dengan Elohim sendiri yang memberikan Torah, itu didefinisikan oleh Sha'ul (Paulus) sebagai [υπο νομον - UPO NOMOU].

Kalimat yang sederhana :
Jika seorang anak memilih taat melakukan semua perintah dari orang tuanya dengan tujuan untuk mendapatkan merit, tanpa memiliki hati mengasihi dan mempercayai orang tuanya, maka anak tersebut sudah melakukan LEGALISME.

Torah, menurut Sha'ul (Paulus) adalah BENAR, BAIK dan KUDUS.
Rom 7:12
Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.

Tetapi jika kita melakukan Torah yang adalah BENAR, KUDUS dan BAIK hanya dengan suatu LEGALISME, maka itu adalah KEMUNAFIKAN. Bukan Torah-nya yang buruk, tetapi manusia yang melakukannya yang buruk.

Hal ini tercermin dari Mat 23:2-3.
Mat 23:2
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.

Mat 23:2
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Kita perhatikan bahwa yang Mesias Yeshua kritik dari para ahli Torah dan orang-orang Farisi adalah bukan Torah yang mereka ajarkan, tetapi yang Mesias kritik adalah sikap kelakuan mereka yang penuh dengan LEGALISME.

Dan itulah situasi yang dihadapi oleh Yeshua dan para murid-murid-Nya, dan itu juga yang dihadapi oleh Sha'ul (Paulus), yaitu LEGALISME. 

Sebagai pengikut Mesias, kita mengerti bahwa Torah TIDAK dibatalkan, tetapi dibuat menjadi sempurna, dan setiap praktek yang ingin membuat Torah menjadi suatu LEGALISME ditolak. (*Ingat, bukan Torah-Nya yang ditolak, tetapi LEGALISME-nya yang ditolak*).

Itu adalah kesimpulan dari isi semua surat-surat Sha'ul (Paulus) kepada para jemaat-jemaat Mesianik. Seperti yang Sheliach Yochanan (Rasul Yohanes) katakan :

Yoh 1:17
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Artinya :
Torah diberikan oleh Musa, tetapi cara meng-aplikasi-kan Torah yang benar ditunjukkan oleh Mesias Yeshua, bukan oleh Tradisi Rabinikal

Baruch HaShem b'Shem Yeshua HaMashiach.     

Monday, March 25, 2013

APAKAH GEREJA ANDA MEMPERBOLEHKAN ANDA MENIRU CARA HIDUP YESHUA ?

APAKAH GEREJA ANDA MEMPERBOLEHKAN ANDA MENIRU CARA HIDUP YESHUA ?
Andre Widodo
© ORI



Shalom,

Apakah gereja Anda memperbolehkan Anda mengikuti cara hidup Yeshua ?

Apakah kepercayaan orang ini bila ia melakukan hal-hal berikut ?
- Memelihara Sabat pada hari Sabtu.
- Merayakan hari raya Pesach, Cag Ha-Matzah (roti Tidak Beragi), Sukkot (Pondok Daun), Chanukah (Penyucian Bait Suci)
- Mengenakan tzitzit (jumbai pada jubah) seperti yang diperintahkan dalam Taurat (Bil 15:37-41).
- Kitab sucinya terdiri atas Torah dan Kitab para nabi.
- Mengerjakan perintah-perintah yang ada di dalam Torah.
- Mengajarkan bahwa Shema (Ul 6:4-5) adalah hukum yang paling utama.
- Pergi ke sinagog secara teratur.

Saya bisa menebak bahwa kebanyakan dari Anda pasti akan dengan mudah menjawab – Yahudi.

Sekarang mari kita lihat, apakah Anda juga dapat menebak apakah kepercayaan orang ini ?
- Tidak memelihara Sabat tetapi merayakan hari Minggu sebagai hari Tuhan. - Datang ke gereja.
- Merayakan hari raya Easter dan hari raya Natal 25 Desember.
- Kitab sucinya terdiri atas "Perjanjian Lama" dan "Perjanjian Baru".
- Mengajarkan bahwa mereka tidak lagi di bawah Torah.
- Mengajarkan bahwa Gereja adalah pengganti Israel sebagai umat Tuhan.

Saya yakin jawaban Anda tepat sekali lagi – Kristen.

Sekarang mari kita lanjutkan pembicaraan kita lebih dalam lagi dengan menjawab pertanyaan ini :

"Jika seorang Yahudi ingin menjadi seorang Kristen, dapatkah ia tetap melanjutkan tata-cara ibadah Yahudinya ? Jawabannya 100% – TIDAK!"

Bagaimana bila sebaliknya ?

"Jika seorang Kristen ingin menjadi seorang Yahudi, dapatkah ia tetap melanjutkan tata-cara ibadah Kristennya ? Sekali lagi jawabannya 100% – TIDAK!"

Sangat jelas sekali bahwa bukan saja Yahudi dan Kristen merupakan agama yang berbeda, tetapi juga mereka saling berlawanan satu dengan yang lain dalam banyak hal.

Ini merupakan fakta yang sangat mengherankan bila kita mencoba mengajukan lagi satu pertanyaan sederhana :

"Tata-cara ibadah apakah yang dipraktekkan oleh Yeshua selama hidupnya, Kristen, Yahudi, atau kedua-duanya ?"

- Yeshua disunat pada hari kedelapan (Luk 2:27).
- Yeshua memelihara Sabat, yaitu hari Sabtu.
- Yeshua datang dan mengajar di sinagoga secara teratur (Mat 4:23, Mrk 1:21, Luk 4:16,31).
- Yeshua merayakan Pesach, Chag Ha-Matzah (Mat 26:17; Mrk 14:12; Luk 2:41-42; 22:7-8; Yoh 2:13,23;),
Sukkot (Yoh 7:1-44) dan Chanukah (Yoh 10:22-23).
- Yeshua mengenakan tzitzit (Mrk 6:56).
- Yeshua adalah warganegara Israel (Mat 2:2; 27:37; Yoh 4:9).
- Kitab suci yang dipergunakan Yeshua terdiri atas Taurat dan Kitab para nabi.
- Yeshua mengajarkan bahwa Shema adalah hukum yang paling utama (Mrk 12:29-30).

Jawaban dari pertanyaan di atas merupakan sebuah fakta biblikal (Alkitabiah) bahwa Yeshua adalah seorang Yahudi, memeluk agama Yahudi (Judaisme), hidup menurut tata-cara orang Yahudi, bukan menurut tata-cara Kristen, atau gabungan dari keduanya.

Adalah sangat jelas bahwa Yeshua adalah seorang Yahudi Orthodoks yang amat taat dalam menjalankan agama (sebab jika Ia sendiri tidak memberikan teladan yang baik, tidak ada gunanya kita percaya Dia sebagai Mesias).

Penemuan terpenting buat umat Kristen adalah kenyataan bahwa tidak ada bukti Yeshua telah meninggalkan tata-cara hidup orang Yahudi dan berhenti menjadi orang Yahudi.

Juga ajaran-Nya sama sekali tidak menunjukkan bahwa Ia ingin menciptakan agama baru – sebuah agama yang berbeda dengan tata-cara ibadah yang Ia sendiri praktekkan semasa hidup-Nya.

Bagaimana mungkin Ia kemudian disebut-sebut sebagai pendiri agama baru ? Terutama sebuah agama yang bertentangan dengan agama dan tata-cara hidup yang Ia jalani ?

Dapatkah Anda menjawab YA pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ?

- Mungkinkah seorang Rabbi melarang ibadah sunat ?
- Mungkinkah seorang Rabbi memindahkan hari Sabat ke hari lain ?
- Mungkinkah seorang Rabbi menciptakan tempat ibadah baru selain sinagoga ?
- Mungkinkan seorang Rabbi memindahkan hari raya Pesach (Paskah) ke hari raya dewi Ishtar (Easter) ?
- Mungkinkah seorang Rabbi menginginkan para pengikutnya untuk melestarikan perayaan Natalis Sol Invictus (25 Desember, hari kelahiran dewa matahari) sebagai hari lahirnya ?
- Mungkinkah seorang Rabbi mengajarkan murid-muridnya supaya tidak lagi memelihara Torah ?
- Mungkinkah seorang Rabbi mengajarkan supaya Shema tidak perlu lagi dipanjatkan ?
- Mungkinkah seorang Rabbi mengajarkan pengikutnya untuk membenci Yahudi ?

Jawaban atas semua pertanyaan di atas adalah : TIDAK MUNGKIN!

Tidak ada seorang Rabbi yang melakukannya, termasuk juga seorang Rabbi bernama Yeshua!

Jika Yeshua tidak menciptakan sebuah agama baru yang anti-Yahudi, jadi siapa yang melakukannya ? Apakah itu pekerjaan pengikut- pengikut-Nya ? Apakah mereka tetap meneruskan cara hidup seperti yang dicontohkan Yeshua atau mereka mengubahnya ?

Kitab Kisah Para Rasul menyediakan banyak sekali informasi yang berharga bagi kita. Dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 kita melihat bagaimana cara hidup jemaat yang pertama.

Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Elohim. (Kisah Para Rasul 2:46).

Perhatikan bahwa mereka sama sekali tidak merasa bahwa Yeshua mengajarkan supaya mereka berhenti menjadi Yahudi. Berilah perhatian pada ayat di atas.

Tidakkah Anda melihat bahwa mereka tetap mendatangi Bait Elohim setiap hari ? Dari sini saja kita dapat melihat dengan jelas bahwa Yeshua tidak menginginkan pemisahan para pengikut-Nya dari orang-orang Yahudi lainnya.

Kisah Para Rasul 21:17-26 mencatat kisah kembalinya Sheliach Sha'ul (Rasul Paulus) ke Yerusalem dan pertemuannya dengan para penatua jemaat. Ingat baik-baik bahwa yang disebut dengan para penatua ini adalah orang-orang yang secara langsung diajar dan hidup bersama-sama dengan Yeshua. Dan pemimpin mereka sendiri adalah Ya'acov HaTzaddik (Yakobus), saudara Tuhan Yeshua (Gal 1:19).

Kata-kata yang diucapkan Ya'acov (Yakobus) di depan Sheliach Sha'ul (Rasul Paulus) mengandung informasi yang sangat berharga.

"Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara Taurat. Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita... bawalah mereka bersama-sama dengan engkau...maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara Taurat." (Kisah Para Rasul 21:20-24)


Sekali lagi Anda bisa membaca sendiri bahwa jemaat yang mula-mula sama sekali tidak meninggalkan tata-cara hidup Yahudi yang selama ini mereka jalani. Bahkan sebaliknya, setelah mereka percaya kepada Yeshua mereka menjadi semakin rajin (zealous) memelihara Torah. Ayat-ayat di atas memberikan kita gambaran bagaimana kehidupan jemaat yang mula-mula.

Apakah gereja Anda menghasilkan buah yang sama: "rajin memelihara Torah" ?

Perhatikan pula bahwa Sha'ul (Paulus) mengerjakan apa yang diminta oleh para penatua – untuk membuktikan bahwa ia tidak mengajarkan untuk melepaskan Torah. Dan itu dilakukannya menurut aturan di dalam Torah yaitu bernazar dan melakukan persembahan (Bil 6:13-21).

Sha'ul (Paulus) tetap hidup menurut Torah dan ia juga seorang yang taat.

Bagaimana mungkin ia menjadi pembuat doktrin yang menganjurkan supaya kita tidak lagi melakukan Torah ?

Pelayanan para rasul menyebabkan ribuan orang-orang Yahudi menjadi taat dalam memelihara Torah. Jelas mereka sama sekali tidak mengajarkan bahwa "kita tidak lagi memelihara Torah karena kita sudah memperoleh kasih karunia" seperti yang sekarang dianut sebagai doktrin oleh banyak gereja masa kini.

Jemaat mula-mula tetap menyunatkan anak-anak mereka dan meneruskan tata-cara hidup Yahudi. Mereka tidak berpindah ke sebuah agama baru. Jika kita menengok tindakan Sha'ul (Paulus), setelah diminta untuk membuktikan bahwa ia tidak mengajarkan pembatalan Torah, kita dihadapkan kepada dua kemungkinan :

(a) Sha'ul (Paulus) dengan sengaja berpura-pura di hadapan para penatua dan jemaat di Yerusalem; atau
(b) ajaran dan tulisan-tulisan Sha'ul (Paulus) telah dimanipulasi dan direkayasa oleh bapak-bapak Gereja pada abad kedua hingga keenam.

Apakah Sha'ul (Paulus) benar-benar hendak membohongi para penatua dengan berpura-pura di hadapan mereka ?

Ingat, para penatua adalah orang-orang yang telah bersama-sama dan secara langsung diajar oleh Rabbi Yeshua selama tiga tahun.

Jika Sha'ul (Paulus) telah membohongi mereka, apakah Anda tetap bersikeras meyakini ajaran dan tulisan-tulisannya ?

Dan sebaliknya, jika perkataan Sha'ul (Paulus) telah diubah atau salah ditafsirkan oleh para bapak Gereja, dapatkah kita mempertahankan iman dan kepercayaan kita kepada ajaran-ajaran palsu ?

Bagaimana ajaran Yeshua dan para pengikutnya bisa berubah dan berkembang seperti sekarang ini ?

Untuk mulai menjawabnya, pertama-tama mari kita bertanya bagaimana sebuah agama yang mengajarkan pengikutnya untuk "memelihara hukum" menjadi sebuah agama yang mengajarkan "kita tidak lagi di bawah hukum".

Para bapa Gereja mengajarkan bahwa Torah telah digenapi dengan kedatangan Yeshua ke dunia. "Digenapi", menurut mereka, berarti Torah telah dibatalkan dan pelaksanaan Torah tidak memiliki arti penting dalam ke-Kristen-an.

Itulah sebabnya mereka memakai istilah "Perjanjian Lama" dan "Perjanjian Baru".

Sangat jelas, yang satu adalah “Lama” dan yang satunya lagi “Baru” sehingga yang lama sudah tidak berlaku lagi dan yang berlaku sekarang adalah yang baru.

Akan tetapi menurut Yeshua, "digenapi" berarti :
(1) tetap memelihara Torah; dan
(2) menafsirkan dan melaksanakannya secara benar sesuai dengan petunjuk dan bimbingan-Nya.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:17-20)


Para bapak Gereja dan para pemikir-pemikir Kristen lainnya (yang kebanyakan adalah orang-orang bukan Yahudi) terus menerus mengembangkan doktrin-doktrin mereka sepanjang abad kedua hingga abad keenam Masehi. Selama itu pula pernyataan-pernyataan mereka semakin bernada sarkasme terhadap Yahudi.

Saya kutip satu di antaranya:

"Jika kita masih saja menjalankan Judaisme, kita mengakui bahwa kita belum menerima karunia Tuhan...Adalah salah berbicara tentang Yeshua namun hidup seperti orang Yahudi. Karena Kristen tidak percaya Judaisme tetapi Judaisme di dalam Kristen." (St. Ignatius, uskup Antiokhia (98-117 M) – Surat kepada Jemaat Magnesia)


Semangat anti Yahudi kemudian berkembang hampir di seluruh dunia ke-Kristen-an – dari mulai komunitas Kristen di Afrika, diwakili oleh Tertullianus (160-220 M), pendeta Persia Aphrahat (300-350 M) dari gereja Suriah, St. Yohanes Krisostomus (349-400 M) di Antiokhia, hingga Martin Luther (1483- 1546) dan masih banyak lagi.

Karya-karya tulis mereka banyak yang menyerang umat Yahudi dengan meneriaki mereka "budak- budak yang terbelenggu oleh hukum".

Mereka mengklaim bahwa agama Yahudi dibiarkan terus berlanjut hanya untuk menjadi contoh sebuah degradasi moral dan menyebut orang-orang Yahudi "Christ Killer/Pembunuh Mesias" !

Menurut Anda bagaimana reaksi Yeshua melihat tindakan mereka ini ?

Menarik untuk menyimak perkataan Roland Knox:

"Betapa anehnya Tuhan memilih orang Yahudi! Tetapi lebih aneh lagi orang-orang yang memilih Tuhan-nya orang Yahudi tetapi menolak lalu menghina orang Yahudi!"


Ada beberapa hal yang perlu diingatkan.

Agama Yahudi sekarang telah berkembang jauh dan sangat mungkin tidak sama seperti yang dipraktekkan oleh Yeshua. Begitu pula, agama Kristen yang kita kenal sekarang berbeda dengan ajaran-ajaran Yeshua yang dipercaya dan dijalankan oleh para pengikutnya mula-mula. Jelas sekali bahwa banyak hal telah terjadi sepeninggal Yeshua dan para rasul-Nya yang mengakibatkan terpisahnya Kristen dari Yahudi.

Sangat penting bagi keduanya, baik umat Kristen maupun umat Yahudi untuk memahami perubahan- perubahan yang ada. Anda harus mengetahui kapan perubahan itu dibuat, siapa orang yang bertanggung jawab membuat perubahan itu, dan mengapa mereka melakukannya.

Selidikilah mana perubahan yang terjadi karena inspirasi Roh Kudus, mana yang dibuat karena nafsu keduniawian atas kekuasaan dan kekayaan, dan mana yang dibuat atas dasar rasa amarah, benci, penolakan, dan ketakutan.

Saat ini terdapat sekitar 1,6 milyar umat Kristen di seluruh dunia – seorang raksasa yang tengah tertidur dan menunggu untuk dibangunkan. Jika mereka semua kembali kepada ajaran dan tata-cara hidup seperti yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul, kita akan melihat revolusi moral dan spiritual yang akan mengguncang dunia.

Apakah gereja Anda memperbolehkan Anda meniru cara hidup Yeshua ?

[1]
Kata rumah ibadat (tempat ibadat) muncul berpuluh-puluh kali dalam "Perjanjian Baru". Kata tersebut diterjemahkan dari kata Yunani συναγωγή [SUNAGOGE] yang secara harafiah memang berarti RUMAH IBADAT. Adalah menarik jika kita menggunakan kata SINAGOG ketimbang RUMAH IBADAT karena hal ini akan memunculkan nuansa yang berbeda. Pembaca akan merasakan hawa Judaisme yang begitu kental dalam seluruh kitab "Perjanjian Baru" !

[2]
Catatan-catatan sejarah juga membuktikan bahwa para pengikut Yeshua mula-mula tetap beribadah bersama-sama dengan orang Yahudi di sinagog, seperti contoh berikut:

"Sepeninggal Dia [Yeshua] murid-muridnya ada bersama-sama dengan orang Yahudi dan Bani Israel di sinagoga-sinagoga, bersembahyang dan berpuasa di tempat yang sama. Tetapi ada perbedaan pendapat antara mereka dan orang Yahudi mengenai Mesias." (Toldot Yeshu – abad keenam)

Baruch HaShem b'Shem Yeshua HaMashiach

ISRAEL DAN GEREJA, APAKAH BERBEDA?

ISRAEL DAN GEREJA, APAKAH BERBEDA?
Andre Widodo
© ORI























Shalom,

Mat 15:24
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada DOMBA-DOMBA YANG HILANG DARI UMAT ISRAEL."
NOTE :
Siapakah DOMBA-DOMBA yang MESIAS maksudkan di Mat 15:24? ISRAEL.

Yoh 10:14
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal DOMBA-DOMBA-Ku dan DOMBA-DOMBA-Ku mengenal Aku
NOTE :
Siapakah DOMBA-DOMBA yang MESIAS maksudkan di Yoh 10:14? ISRAEL.

Yoh 10:15
sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi DOMBA-DOMBA-Ku.
NOTE :
Siapakah DOMBA-DOMBA yang MESIAS maksudkan di Yoh 10:15? ISRAEL
Mengapa?
Karena ketika Yeshua mengatakan "Aku memberikan nyawa-Ku bagi DOMBA-DOMBA-Ku", Ia sedang berbicara dalam konteks PESACH (PASKAH), yaitu HARI RAYA bagi ISRAEL, ketika ISRAEL menyembelih ANAK DOMBA PESACH.

Kemudian, kita perhatikan ayat selanjutnya...

Yoh 10:16
Ada lagi pada-Ku DOMBA-DOMBA LAIN, YANG BUKAN DARI KANDANG INI; DOMBA-DOMBA itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
NOTE :
Siapakah DOMBA-DOMBA LAIN yang MESIAS maksudkan di Yoh 10:16, YANG BUKAN DARI KANDANG INI? GEREJA!

Apa yang MESIAS lakukan terhadap GEREJA?
Yoh 10:16
"...DOMBA-DOMBA itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala."

GEREJA akan dituntun oleh MESIAS dan menjadi SATU KAWANAN DENGAN DOMBA-DOMBA DARI KANDANG ASLI, dan dengan SATU GEMBALA.

Apakah ISRAEL yang bergabung menjadi GEREJA? atau...
GEREJA yang digabungkan dengan ISRAEL dan menjadi SATU GEMBALA di bawah MESIAS ISRAEL?

Friday, March 22, 2013

PESACH TORAH READING 2013 - 5773

Erev Pesach
(14 Nisan - Mar 25)
(night of Passover)

We read the haggadah during the Seder...

Pesach 1
(15 Nisan - Mar 26)
First day of Passover

Torah :
Exod. 12:21-51
Num. 28:16-25

Haftarah :
Josh. 5:2-6:1

Brit Chadashah :
Luke 22:7-20; John 1:29-31;
1 Cor. 15:20-28

Pesach 2 (Omer)
(16 Nisan - Mar 27)
Second day of Pesach

Torah :
Lev. 22:26-23:44
Num. 28:16-25

Haftarah :
2 Ki. 23:1-9; 21-25
Omer Count Begins

Brit Chadashah :
Rev. 15:1-4

Pesach 3 (CH"M 1)
(17 Nisan - Mar 28)
Resurrection Day

Torah :
Exod. 13:1-16,
Num. 28:19-25


Brit Chadashah :
1 Cor. 15:20-23
Resurrection of Yeshua

Pesach 4 (CH'M 2)
(18 Nisan - Mar 29)

Torah :
Exod. 22:24-23:19, Num. 28:19-25





Pesach 5 (Shabbat)
(19 Nisan - Mar 30)
Shabbat on Passover

Torah :
Exod. 33:12-34:26
Num. 28:19-25

Haftarah :
Ezek. 37:1-14
Song of Songs (K)



Pesach 6 (CH'M 4)
(20 Nisan - Mar 31)

Torah :
Num. 9:1-14;
Num. 28:19-25





Pesach 7
(21 Nisan - Apr 1)

Torah :
Exod. 13:17-15:26;
Num 28:19-25

Haftarah :
2 Sam. 22:1-51

Brit Chadashah :
Rev. 15:1-4

Pesach 8
(22 Nisan - Apr 2)

Torah :
Deut. 15:19-16:17
Num. 28:19-25

Haftarah :
Isa. 10:32-12:6




Thursday, March 21, 2013

APAKAH DOKTRIN "SEKALI SELAMAT TETAP SELAMAT" SESUAI DENGAN KITAB SUCI?

APAKAH DOKTRIN "SEKALI SELAMAT TETAP SELAMAT" SESUAI DENGAN KITAB SUCI?
Andre Widodo

© ORI















Shalom,


DOKTRIN "SEKALI SELAMAT TETAP SELAMAT" dikenal juga dengan nama "ONCE SAVED, ALWAYS BE SAVED" (OSAS), adalah salah satu DOKTRIN dari CALVINISME yang dikenal dengan nama "PERSEVERANCE OF THE SAINT".



Inti dari DOKTRIN "OSAS" adalah jika seseorang telah selamat dengan IMAN percaya kepada MESIAS, maka orang tersebut akan tetap selamat.

Apakah benar DOKTRIN ini? Mari kita buktikan bersama.

BUKTI - BUKTI dari TANAKH bahwa DOKTRIN "OSAS" adalah SALAH :

Bil. 3:4   
Tetapi Nadab dan Abihu sudah mati di hadapan TUHAN di padang gurun Sinai, ketika mereka mempersembahkan api yang asing ke hadapan TUHAN. Mereka tidak mempunyai anak. Jadi ketika Harun, ayah mereka, masih hidup, yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar.

Yeh. 18:24   
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.

Yeh. 18:26   
Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Yeh 33:18   
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia harus mati karena itu.

BUKTI - BUKTI dari BRIT CHADASHAH bahwa DOKTRIN "OSAS" adalah SALAH :


Yoh 15:1    
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 

Yoh 15:2    
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 

Yoh 15:3    
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 

Yoh 15:4    
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 

Yoh 15:5    
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 

Yoh 15:6    
Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 

Yoh 15:7    
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

NOTE :
Perhatikan Yoh 15:6. Dikatakan bahwa barang siapa yang TIDAK tinggal di dalam FIRMAN-Nya, maka akan dicampak-kan ke dalam api.


BUKTI lain :

Mat 7:22    
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

NOTE :
Siapakah mereka ini yang berseru "Tuhan, Tuhan"? Orang percaya.


Mat 7:23    
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

NOTE :
Tetapi mengapa mereka di-ENYAHKAN? Karena mereka ANTI-TORAH. Kata "pembuat kejahatan" dalam ayat 23 berasal dari kata ANOMIA, yaitu TRANSGRESSOR OF THE LAW (TORAH).

Terbukti bahwa DOKTRIN "OSAS" adalah SALAH!

BUKTI lain :

Kis 5:1    

Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. 

Kis 5:2    
Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. 

Kis 5:3    
Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? 

Kis 5:4    
Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Elohim." 

Kis 5:5   
Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.


NOTE :
Siapakah ANANIAS dan SAFIRA? Orang percaya.
Tetapi mengapa mereka BINASA? Karena mereka melanggar TORAH, yaitu telah ber-DUSTA.


Ima 19:11
Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.

Jadi, apakah DOKTRIN "OSAS" sesuai dengan Kitab Suci?
Ahakah DOKTRIN "SEKALI SELAMAT TETAP SELAMAT" sesuai dengan Kitab Suci?